BerandaTafsir TahliliTafsir Surah Yasin Ayat 13-17

Tafsir Surah Yasin Ayat 13-17

Tafsir Surah Yasin Ayat 13-17 menerangkan bahwa keingkaran kaum kafir Mekah terhadap kerasulan Nabi Muhammad hampir sama dengan keingkaran umat terdahulu. Karena itu, Allah memerintahkan Nabi Muhammad mengubah strategi dakwahnya, dengan memotivasi mereka supaya beriman, dan menyampaikan suatu perumpamaan bagi mereka dengan kisah kaum Antakiah yang menolak dakwah para utusan Allah.


Baca Sebelumnya: Tafsir Surah Yasin Ayat 12


Ayat 13

Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk menceritakan kepada kaum musyrik Mekah dan sekaligus kepada kaum yang mendustakan risalahnya tentang riwayat Ashabul Qaryah sebagai pengajaran bagi mereka. Intisari dari kisah itu menyatakan bahwa siapa saja yang mendustakan rasul akan mengalami nasib malang seperti apa yang dialami oleh Ashabul Qaryah.

Dalam beberapa tafsir diterangkan bahwa yang dimaksud dengan Ashabul Qaryah adalah penduduk kota  Antakia (Arab: Anthakiyah), tetapi ada yang menyebut penduduk suatu kota yang tidak dikenal.

Sedangkan tiga utusan itu, ada yang menyebut bahwa mereka adalah utusan Isa kepada penduduk negeri tersebut, dan ada pula yang menyebut mereka adalah rasul yang diutus kepada penduduk negeri tersebut.

Ayat 14

Oleh karena kedua utusan itu ada yang menyebutkan bernama (Yuhana dan Bulus) tidak berhasil melaksanakan misinya, dikirim lagi seorang yang bernama Syam’un dengan tugas yang sama.

Risalah yang mereka bawa adalah supaya penduduk Antakia itu mau membersihkan dirinya dari perbuatan syirik, supaya mereka melepaskan diri dari segala bentuk sesembahan selain Allah, dan kemudian kembali kepada ajaran tauhid.

Ayat 15

Kemudian dalam ayat ini disebutkan alasan mendasar kaumnya tidak mau beriman kepada Allah. Kebanyakan orang-orang yang mendustakan itu berkeyakinan bahwa ketiga utusan itu adalah manusia biasa saja seperti mereka juga, tanpa ada keistimewaan yang menonjol. Ketika itu, mungkin juga sekarang, seseorang tidak akan dihargai kalau tidak mempunyai kepandaian atau keahlian yang luar biasa.

Alasan kedua, karena mereka yakin bahwa Tuhan Yang Maha Pengasih tidaklah menurunkan risalah ataupun kitab yang berisi wahyu dan Dia tidak pula memerintahkan untuk beriman kepada ketiga utusan itu. Oleh karena itu, mereka menyimpulkan ketiga utusan itu bohong belaka.

Firman Allah yang menggambarkan penolakan mereka “ma anzala ar-rahman”, menunjukkan bahwa penduduk Antakia itu telah lama mengenal Tuhan, hanya mereka mengingkarinya dan digantinya dengan berhala. Oleh sebab itu, semua rasul mereka tolak.


Baca Juga: Meneladani Kisah Ashabul Kahfi dalam Al Quran


Ayat 16

Pandangan demikian dibantah oleh utusan-utusan itu dengan mengatakan hanya Allah yang mengetahui bahwa mereka benar-benar orang yang diutus kepada penduduk tersebut. Apabila mereka bohong, maka azab yang pedih akan menimpa mereka.

Tugas mereka ini akan diridai Allah, dan pasti akan diketahui kelak siapa yang bersalah dan harus menanggung risiko atas kesalahan itu. Dalam ayat lain, jawaban seperti itu memang bisa diucapkan oleh seorang rasul, misalnya:

وَيَسْتَعْجِلُوْنَكَ بِالْعَذَابِۗ وَلَوْلَآ اَجَلٌ مُّسَمًّى لَّجَاۤءَهُمُ الْعَذَابُۗ وَلَيَأْتِيَنَّهُمْ بَغْتَةً وَّهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ

Dan mereka meminta kepadamu agar segera diturunkan azab. Kalau bukan karena waktunya yang telah ditetapkan, niscaya datang azab kepada mereka, dan (azab itu) pasti akan datang kepada mereka dengan tiba-tiba, sedang mereka tidak menyadarinya. (al-‘Ankabut/29: 53)

Ayat 17

Ayat ini menjelaskan bahwa misi yang dibawa para rasul itu hanyalah sekadar menyampaikan risalah Allah. Keputusan ada di tangan manusia, apakah akan beriman  kepada risalah tersebut atau tidak.

Jika mereka beriman, faedah keimanan itu adalah untuk kebahagiaan mereka juga, di dunia dan di akhirat. Sebaliknya, kalau orang-orang kafir itu tidak mau melaksanakan seruan para rasul itu, tentu akibatnya akan menimpa diri mereka sendiri.

(Tafsir Kemenag)


Baca Setelahnya : Tafsir Surah Yasin Ayat 18-20


Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Literasi sebagai Fondasi Kemajuan Bangsa Perspektif Alquran

Literasi sebagai Fondasi Kemajuan Bangsa Perspektif Alquran

0
Dapat kita saksikan di berbagai negara, khususnya Indonesia, pembangunan infrastruktur seringkali diposisikan sebagai prioritas utama. Sementara pembangunan kualitas Sumber Daya Manusia seringkali acuh tak...