BerandaTafsir TahliliTafsir Surat Al An’am Ayat 99

Tafsir Surat Al An’am Ayat 99

Setelah pada pembahasan yang lalu berbicara mengenai benda-benda langit agar manusia bisa mengambil pelajaran atasnya, Tafsir Surat Al An’am Ayat 99 masih dalam pembicaraan mengenai benda langit lainnya. Lebih khusus berbicara mengenai hujan yang dapat menumbuhkan berbagai macam tumbuhan.


Baca sebelumnya: Tafsir Surat Al An’am Ayat 97-98


Dalam Tafsir Surat Al An’am Ayat 99 ini disertakan pulan penjelasan mengenai proses fotosintesis segala jenis tumbuhan. Bagaimana sebuah cahaya dikelola sedemikian rupa hingga akhirnya menghasilkan buah-buahan yang bisa dimanfaatkan oleh manusia. Selain itu manfaat lainnya dari adanya tumbuh-tumbuhan ini adalah sebagai penyuplai oksigen bagi manusia agar kelangsungan hidupnya bisa terus-menerus terjaga.

Penjelasan Tafsir Surat Al An’am Ayat 99 ini sesungguhnya agar manusia bisa mengambil pelajaran atas kekuasaan Allah swt melalui proses alam yang sangat teratur dan rumit itu. Jika manusia benar-benar memikirkan fenomena tersebut pastilah tidak akan menyekutukan Allah swt seperti orang-orang kafir Mekah.

Ayat 99

Allah menjelaskan kejadian hal-hal yang menjadi kebutuhan manusia sehari-hari, agar mereka secara mudah dapat memahami kekuasaan, kebijaksanaan, serta pengetahuan Allah. Allah menjelaskan bahwa Allah-lah yang menurunkan hujan dari langit, yang menyebabkan tumbuhnya berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang terdiri dari berbagai ragam bentuk, macam dan rasa. Seperti firman Allah:

يُّسْقٰى بِمَاۤءٍ وَّاحِدٍۙ وَّنُفَضِّلُ بَعْضَهَا عَلٰى بَعْضٍ فِى الْاُكُلِ

… disirami dengan air yang sama, tetapi Kami lebihkan tanaman yang satu dari yang lainnya dalam hal rasanya. (ar-Ra’d/13: 4)

Disebutkan hujan turun dari langit adalah menurut kebiasaan mereka. “Samā” atau langit digunakan untuk apa saja yang berada di atas; sedang yang dimaksud dengan Samā dalam ayat ini ialah “Sahāb” yang berarti awan seperti ditunjukkan dalam firman Allah:

اَفَرَءَيْتُمُ الْمَاۤءَ الَّذِيْ تَشْرَبُوْنَۗ ٦٨ ءَاَنْتُمْ اَنْزَلْتُمُوْهُ مِنَ الْمُزْنِ اَمْ نَحْنُ الْمُنْزِلُوْنَ   ٦٩

Pernahkah kamu memperhatikan air yang kamu minum? Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan? (al-Waqi’ah/56: 68-69)

Allah menjelaskan bahwa air itu sebagai sebab bagi tumbuhnya segala macam tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam bentuk jenis dan rasanya, agar manusia dapat mengetahui betapa kekuasaan Allah mengatur kehidupan tumbuh-tumbuhan itu.

Manusia yang suka memperhatikan siklus peredaran air akan dapat mengetahui betapa tingginya hukum-hukum Allah. Hukum-Nya berlaku secara tetap dan berlangsung terus tanpa henti-hentinya, sampai tiba saat yang telah ditentukan.

Kemudian disebutkan pula perincian dari tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam itu; di antaranya ialah rerumputan yang tumbuh berumpun-rumpun sehingga kelihatan menghijau.

Tumbuh-tumbuhan jenis ini mengeluarkan buah yang berbentuk butiran-butiran kecil yang terhimpun dalam sebuah tangkai seperti gandum, syair dan padi. Jenis yang lain dari tumbuh-tumbuhan itu ialah pohon palma yang mengeluarkan buah yang terhimpun dalam sebuah tandan yang menjulai rendah sehingga mudah dipetik.

Jenis yang lain lagi dari jenis tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam itu ialah anggur, zaitun, dan delima.

Ketika jenis buah-buahan ini disebutkan secara beruntun, karena masing-masing ada yang mempunyai persamaan dan perbedaan, sifat, bentuk dan rasanya, sehingga ada yang berwarna kehitam-hitaman dan ada pula yang berwarna kehijau-hijauan; ada yang berdaun agak lebar, dan ada pula yang berdaun agak kecil; begitu pula ada yang rasanya manis dan ada yang asam. Dalam hal ini ilmuwan berkata:

Makhluk hidup telah dijelaskan oleh ahli botani, seperti tumbuhan memainkan peranan penting dalam membuat dunia layak untuk dihuni. Di antara perannya, tumbuhan membersihkan udara bagi manusia, menjaga suhu agar relatif konstan, dan menyeimbangkan proporsi gas di atmosfer.  Allah swt menetapkan bahwa manusia dan hewan menerima makanannya dari yang dihasilkan oleh tumbuh-tumbuhan dalam “pabrik hijau”nya.

Pabrik hijau ini, yang oleh ahli botani disebut dengan kloroplas, mengandung klorofil yang di dalam Alquran disebut sebagai al-khadir (bahan hijau), di mana tumbuhan memanfaatkan energi cahaya matahari dan mengubahnya menjadi energi kimia yang pada akhirnya menghasilkan biji-bijian, buah-buahan dan bagian tumbuhan lainnya.

Sel tumbuhan, tidak seperti sel-sel manusia dan hewan, dapat mengkonversi  energi matahari menjadi energi kimia dan menyimpannya dalam nutrien melalui cara-cara yang sangat spesial.

Proses yang  disebut fotosintesis ini dilakukan tidak oleh sel tetapi oleh kloroplas, organel-organel yang memberi warna hijau pada tumbuhan.  Organel-organel hijau kecil yang hanya dapat diamati dengan mikroskop ini, merupakan satu-satunya laboratorium di muka bumi yang mampu menyimpan energi matahari dalam bahan organik.


Baca juga: ‘Nabiyyil Ummiyyi’, Benarkah Benarti Nabi Tidak Bisa Baca Tulis?


Fotosintesis merupakan sebuah proses kimia, yang dirumuskan sebagai berikut:

6 H2O + 6 CO2 +Cahaya matahari  →  C6 H12 O6 + 6 O2

Artinya, air dan karbon dioksida dengan bantuan energi matahari menghasilkan gula/glukosa dan oksigen.

Menurut ahli astronomi Amerika, George Greenstein, klorofil adalah molekul yang melangsungkan fotosintesis.  Mekanisme fotosintesis dimulai dengan penyerapan cahaya matahari oleh molekul klorofil.  Fotosintesis bervariasi sesuai dengan intensitas dan lamanya sumber cahaya matahari, dan produktivitasnya diukur dari keluaran oksigen yang dihasilkannya.

Produksi yang dibuat oleh tumbuhan direalisasikan melalui proses kimia yang sangat kompleks.  Ribuan pigmen-pigmen klorofil ditemukan pada kloroplas bereaksi terhadap cahaya dalam waktu yang sangat pendek, sekitar seperseribu detik.  Konversi energi matahari menjadi energi kimia atau listrik merupakan terobosan sangat mutakhir.

Sistem fotosintesis yang sangat kompleks merupakan sebuah mekanisme yang secara sengaja dirancang oleh Allah swt.  Suatu ‘pabrik tanpa banding’ yang dilaksanakan dalam unit luasan yang kecil pada daun.

Proses fotosintesis dengan peran klorofil dan kloroplas, merupakan salah satu dari ayat-ayat kauniah, yang menampakkan bahwa seluruh makhluk hidup diciptakan oleh Allah,  Pemelihara seluruh alam. Ayat terkait: al-Hajj/22: 5). Kesemuanya itu adalah untuk menunjukkan kekuasaan Allah yang menciptakan tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam itu.

Allah memerintahkan kepada manusia agar memperhatikan tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam itu pada saat berbuah bagaimana buah-buahan itu tersembul dari batang atau rantingnya, kemudian merekah sebagai bunga, setelah nampak buahnya, akhirnya menjadi buah yang sempurna (matang).

Pada akhir ayat ini Allah menegaskan bahwa dalam proses kejadian pembuahan itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah yang sangat teliti pengurusannya serta tinggi ilmu-Nya. Tanda-tanda kekuasaan Allah itu menjadi bukti bagi orang yang beriman.

Dari ayat-ayat ini dapat dipahami bahwa perhatian manusia pada segala macam tumbuh-tumbuhan hanya terbatas pada keadaan lahir sebagai bukti adanya kekuasaan Allah, tidak sampai mengungkap rahasia kekuasaan Allah terhadap penciptaan tumbuh-tumbuhan itu.


Baca setelahnya: Tafsir Surat Al An’am Ayat 100-103


(Tafsir Kemenag)

Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Cara Mengenalkan Alquran Kepada Non-Muslim Ala Ingrid Mattson

Cara Mengenalkan Alquran Kepada Non-Muslim Ala Ingrid Mattson

0
Ingrid Mattson adalah seorang aktivis, professor dalam kajian Islam dan seorang muallaf. Ia aktif di berbagai kegiatan sosial kegamaan seperti pernah menjadi Presidan Masyrakat...