Pada pembahasan sebelumnya telah membicarakan mengenai orang-orang yang bersikap sombong dengan membanggakan banyaknya harta, keturunan, hingga jabatan, dalam Tafsir Surat Al ‘Asr Ayat 1-3 berbicara mengenai hakikat keadaan manusia yang akan selalu merugi.
Baca sebelumnya: Tafsir Surat At Takasur Ayat 4-8
Pembahasan dalam Tafsir Surat Al ‘Asr Ayat 1-3 ini diawali sumpah dengan menggunakan objek masa/waktu. Makna dari sumpah ini ingin mengingatkan manusia agar berhati-hati dengan waktu. Apabila tidak efektif dalam menggunakan waktu untuk hal-hal positif, ia akan terjerumus dalam kerugian. Terkait dengan waktu ini, Allah swt juga ingin menunjukkan kekuasaanya dalam berbagai macam kejadian di dunia. Semisal pergatian siang dan malam.
Dalam Tafsir Surat Al ‘Asr Ayat 1-3 ini dipaparkan pula tips agar kita terhindar dari kerugian. Yaitu beriman kepada Allah swt secara sungguh-sungguh, melakukan hal-hal positif atau beramal saleh, dan terakhir adalah saling menasehati dalam kebaikan dan kebenaran.
Ayat 1
Dalam ayat ini, Allah bersumpah dengan masa yang terjadi di dalamnya bermacam-macam kejadian dan pengalaman yang menjadi bukti atas kekuasaan Allah yang mutlak, hikmah-Nya yang tinggi, dan Ilmu-Nya yang sangat luas.
Perubahan-perubahan besar yang terjadi pada masa itu sendiri, seperti pergantian siang dengan malam yang terus-menerus, habisnya umur manusia, dan sebagainya merupakan tanda keagungan Allah.
Dalam ayat lain, Allah berfirman:
وَمِنْ اٰيٰتِهِ الَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ
Dan sebagian dari tanda-tanda kebesaran-Nya ialah malam, siang, matahari, dan bulan. (Fussiilat/41: 37)
Apa yang dialami manusia dalam masa itu dari senang dan susah, miskin dan kaya, senggang dan sibuk, suka dan duka, dan lain-lain menunjukkan secara gamblang bahwa bagi alam semesta ini ada pencipta dan pengaturnya.
Dialah Tuhan yang harus disembah dan hanya kepada-Nya kita memohon untuk menolak bahaya dan menarik manfaat. Adapun orang-orang kafir menghubungkan peristiwa-peristiwa tersebut hanya kepada suatu masa saja, sehingga mereka beranggapan bahwa bila ditimpa oleh sesuatu bencana, hal itu hanya kemauan alam saja.
Baca juga: Dua Potensi Manusia yang Dijelaskan dalam Al-Quran: Tafsir Surat Asy-Syams Ayat 7 – 10
Allah menjelaskan bahwa masa (waktu) adalah salah satu makhluk-Nya dan di dalamnya terjadi bermacam-macam kejadian, kejahatan, dan kebaikan. Bila seseorang ditimpa musibah, hal itu merupakan akibat tindakannya. Masa (waktu) tidak campur tangan dengan terjadinya musibah itu.
Ayat 2
Dalam ayat ini, Allah mengungkapkan bahwa manusia sebagai makhluk Allah sungguh secara keseluruhan berada dalam kerugian bila tidak menggunakan waktu dengan baik atau dipakai untuk melakukan keburukan.
Perbuatan buruk manusia merupakan sumber kecelakaan yang menjerumuskannya ke dalam kebinasaan. Dosa seseorang terhadap Tuhannya yang memberi nikmat tidak terkira kepadanya adalah suatu pelanggaran yang tidak ada bandingannya sehingga merugikan dirinya.
Ayat 3
Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa jika manusia tidak mau hidupnya merugi, maka ia harus beriman kepada-Nya, melaksanakan ibadah sebagaimana yang diperintahkan-Nya, berbuat baik untuk dirinya sendiri, dan berusaha menimbulkan manfaat kepada orang lain.
Di samping beriman dan beramal saleh, mereka harus saling nasihat-menasihati untuk menaati kebenaran dan tetap berlaku sabar, menjauhi perbuatan maksiat yang setiap orang cenderung kepadanya, karena dorongan hawa nafsunya.
Baca setelahnya: Tafsir Surat Al Humzah Ayat 1-8
(Tafsir Kemenag)