Ayat 192
Ya Allah, Ya Tuhan kami, kami mohon dengan penuh khusyuk dan rendah hati, agar kami ini benar-benar dijauhkan dari api neraka, api yang akan membakar hangus orang-orang yang angkuh dan sombong di dunia ini, yang tidak mau menerima yang hak dan benar yang datang dari Engkau Pencipta seluruh alam.
Kami tahu bahwa orang-orang yang Engkau masukkan ke dalam neraka, adalah orang-orang yang sungguh-sungguh telah Engkau hinakan karena kezaliman dan kekafiran yang telah mereka lakukan di dunia ini. Mereka terus-menerus merasakan siksa neraka itu, karena tidaklah ada bagi orang-orang yang zalim dan kafir itu seorang penolong pun, yang dapat mengeluarkan mereka dari kepedihan siksa yang dialaminya.
Ayat 193
Setelah mengucapkan doa yang didasarkan kepada tafakur dan renungan tentang alam dan segala keajaibannya seperti tersebut di atas, maka disusul lagi dengan doa yang menggambarkan perhatian pada panggilan yang didengarnya. Ya Allah kami telah mendengar seruan Rasul-Mu, yang menyeru agar kami beriman kepada-Mu dan membenarkan firman-Mu, maka segera kami beriman, melakukan segala perintah-Mu, menjauhi segala larangan-Mu, sesuai dengan anjuran yang dibawa oleh Rasul-Mu.
Oleh karena itu ampunilah dosa-dosa yang telah kami lakukan dan hapuskanlah dari kami dosa-dosa kecil yang pernah kami perbuat, serta matikanlah kami di dalam keadaan husnul-khatimah, bersama-sama dengan orang-orang baik yang banyak berbuat kebajikan.
Ayat 194
Ya Tuhan kami! Kami telah melaksanakan segala perintah-Mu. Kami selalu mengingat-Mu setiap waktu dan setiap keadaan. Kami telah memenuhi seruan Rasul-Mu. Oleh karena itu, ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami apa-apa yang telah Engkau janjikan dengan perantaraan rasul-rasul. Engkau telah menjanjikan kekuasaan di dunia ini dengan firman Engkau:
وَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى الْاَرْضِ
Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh, akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, ….(an-Nur/24:55)
Engkau telah menjanjikan kemenangan dan pertolongan bagi orang yang taat dan menjunjung tinggi agama Engkau, dengan firman-Mu:
اِنْ تَنْصُرُوا اللّٰهَ يَنْصُرْكُمْ
…. Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu ….. (Muhammad/47:7)
Kemudian dalam ayat yang lain Allah berfirman:
وَعَدَ اللّٰهُ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ
Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai,… (at-Taubah/9:72)
Hal-hal tersebut di atas merupakan kebahagiaan dunia dan akhirat yang sangat kami harapkan dan jangan sekali-kali Engkau hinakan kami pada hari kiamat sesuai dengan firman Engkau:
يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ
… Pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya… (at-Tahrim/66:8)
Semua ini kami mohon dengan segala kerendahan hati, untuk memantapkan pengamalan kami atas segala perintah-Mu, karena dengan demikian kami akan memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat, dan bukan sekali-kali tidak ragu atas segala janji-Mu, karena kami percaya dengan penuh keyakinan bahwa Engkau tidak akan menyalahi janji sedikit pun.
Ayat 195
Ummi Salamah pernah berkata, “Ya Rasulullah! Saya tidak mendengar Allah menyebut-nyebut perempuan sedikit pun yang berkenaan dengan hijrah.” Maka turunlah ayat ini. Atas ketekunan mereka beramal baik, penuh dengan keikhlasan yang dibarengi doa yang sungguh-sungguh, maka Allah memperkenankan permohonan mereka.
Dijelaskan bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan amal seseorang yang taat dan tidak akan membeda-bedakan antara laki-laki dan perempuan dalam memberi pahala dan balasan, karena kedua jenis ini satu sama lain turun menurunkan, perempuan berasal dari laki-laki dan begitu juga sebaliknya.
Oleh karena itu barang siapa hijrah, baik laki-laki maupun perempuan, diusir dari kampung halamannya, disiksa karena ia tekun di jalan Allah, memerangi musuh-musuh Allah yang akhirnya mati syahid, tewas di medan perang, pasti Allah akan menghapuskan segala kesalahannya, mengampuni dosanya dan pasti pula akan masukkan ke dalam surga, merupakan pahala dan balasan dari Dia, sebagai perwujudan doa dari permohonan yang diperkenankan-Nya. Alangkah berbahagia mereka, memperoleh pahala dan balasan dari Allah, karena memang pahala dan balasan yang sebaik-baiknya ialah yang datang dari Allah swt.
Ayat 196
Meskipun ayat ini ditujukan kepada Nabi Muhammad saw namun dimaksudkan pula untuk umatnya, sebagaimana kita lihat banyak ayat yang menurut bunyinya ditujukan kepada Nabi saw, tetapi pada hakikatnya ditujukan pula kepada semua pengikutnya. Nabi Muhammad saw selama hidupnya tidak pernah teperdaya oleh bujukan dan tipuan siapa pun, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Qatadah, ia berkata, “Demi Allah mereka tidak pernah berhasil memperdayakan Nabi saw sampai beliau wafat.”
Dari ayat ini dapat dipahami bahwa kaum Muslimin tidak boleh teperdaya oleh kehidupan mewah orang-orang kafir yang tujuan hidupnya hanyalah mencari kekayaan dunia semata.
Kaum Muslimin hendaklah tabah dan sabar menghadapi hal yang seperti ini dan tetap berjuang untuk kebahagiaan di dunia dan di akhirat, sebagaimana firman Allah:
وَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِى الْاَرْضِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ ٧٧
Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan. (al-Qasas/28:77)
(Tafsir Kemenag)