BerandaTafsir TematikTanda Hari Kiamat dalam Q.S An-Naml Ayat 82: Dabbah

Tanda Hari Kiamat dalam Q.S An-Naml Ayat 82: Dabbah

Kepercayaan terhadap hari kiamat merupakan bagian dari rukun iman, kiamat digambarkan sebagai peristiwa dahsyat yang akan mengakhiri seluruh kehidupan di alam dunia. Sebelum saat itu tiba, berbagai tanda telah disebutkan dalam Alquran dan hadis. Salah satu tanda besar yang disebut secara khusus dalam Alquran adalah kemunculan Dabbah.

Dabbah digambarkan sebagai makhluk dari bumi yang akan berbicara kepada manusia dan menandai kondisi keimanan mereka. Oleh sebab itu, Dabbah menjadi sebuah peringatan tertutupnya pintu taubat. Kehadiran Dabbah tidak hanya menjadi bukti kekuasaan Allah Swt, tetapi Dabbah juga merupakan simbol bahwa batas antara kehidupan dan akhir zaman semakin dekat.

Baca Juga: Mengulik Makna Kiamat dalam Al-Quran

Telaah Tafsir Q.S An-Naml Ayat 82

Beberapa tanda hari kiamat secara terang-terangan telah disinggung Allah Swt dalam firman-Nya sebagai peringatan bagi seluruh umat manusia, bahwa akan datang masa akhir kehidupan di dunia. Salah satu tanda besar yang disebutkan dalam Alquran adalah kemunculan Dabbah, yaitu pada surah an-Naml ayat 82, berbunyi:

وَإِذَا وَقَعَ ٱلْقَوْلُ عَلَيْهِمْ أَخْرَجْنَا لَهُمْ دَآبَّةً مِّنَ ٱلْأَرْضِ تُكَلِّمُهُمْ أَنَّ ٱلنَّاسَ كَانُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا لَا يُوقِنُونَ

Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.

Ibnu Katsir menyebutkan dalam tafsirnya (Jilid 6, hlm. 190), “Binatang tersebut akan keluar saat akhir zaman ketika kerusakan melanda manusia dan sudah berani meninggalkan perintah-perintah Allah Swt serta mengubah agama yang haq. Allah Swt mengeluarkan binatang tersebut dari bumi (sebagian mengatakan di Makkah) dan dapat berbicara dengan manusia.”

Diriwayatkan dari Imam Ahmad dari Sufyan dari Furat dari Abi Thufail dari Hudzifah bin Usai dal-Ghifari berkata, “Rasulullah Saw mengawasi kami dari saat mendialogkan tentang hari kiamat, beliau bersabda: ‘Hari kiamat tidak akan terjadi hingga terlihat 10 tanda; Terbitnya matahari dari barat, kepulan asap, binatang (Dabbah), keluarnya Ya’jud dan Ma’jud, keluarnya ‘Isa bin Maryam dan keluarnya Dajjal serta tiga kelongsoran (barat, timur dan Jazirah Arab), api yang keluar di bawah bumi ‘Adn yang menggiring manusia bermalam untuk tidur’.”

Mengutip riwayat dari Muhammad bin Amru al-Muqaddasi dari Asy’ats bin Abdullah as-Sijistani dari Syu’bah dari Athiyah dalam Tafsir Ath-Thabari (Jilid 20, hlm.19-20), “Firman Allah Swt ‘وَإِذَا وَقَعَ ٱلْقَوْلُ عَلَيْهِمْ أَخْرَجْنَا لَهُمْ دَآبَّةً مِّنَ ٱلْأَرْضِ’, maksudnya adalah, apabila mereka tidak melakukan perbuatan baik dan tidak mengingkari kemungkaran.” Diriwayatkan pula dari Abu Kuraib dari al-Asyja’i dari Fudhail bin Marzuq dari Athiyah dari Ibnu Umar “Binatang itu keluar dari retakan yang terdapat di bukit Shafa, seperti larinya kuda, selama tiga hari, yang keluar sepertiganya.”

Baca Juga: Apa Makna “Kiamat Sudah Dekat” dalam Al-Quran? Ini Penjelasannya

Adapun riwayat Ibnu Humaid dari al-Hakam bin Busyair dari Amru bin Qais dari al-Furat  al-Qazzaz dari Amir bin Watsilah Abu Thufail dari Hudzaifah bin Usaid al-Ghifari, “Ketika binatang itu keluar, sebagian orang melihatnya, lalu mereka berkata, ‘Demi Allah, kami melihat binatang’. Berita itu sampai pada raja, namun raja tidak mampu bertindak.

Binatang itu keluar lagi, mereka mengadu pada raja, namun sang raja tidak melihatnya. Saat binatang itu keluar lagi dan banyak orang menyaksikannya, mereka berbondong masuk ke dalam masjid untuk melaksanakan salat. Binatang itu datang seraya berkata, ‘Sekarang kalian baru melaksanakan salat?,’ binatang itu pun menumpas orang-orang kafir dan mengusap kening orang-orang mukmin.”

Baca Juga: Tiga Kondisi Kaget Manusia pada Hari Kiamat

Penutup

Dari berbagai riwayat dan penafsiran yang telah dikemukakan, jelas bahwa kemunculan Dabbah merupakan salah satu tanda besar hari kiamat yang memiliki makna mendalam, baik secara teologis maupun eskatologis. Surah an-Naml ayat 82 memberi gambaran bahwa Dabbah muncul sebagai peringatan Allah Swt, khususnya bagi manusia yang telah mengabaikan kebenaran wahyu-Nya.

Keberadaan Dabbah juga sebagai manifestasi kekuasaan Allah Swt yang menunjukkan bahwa setiap janji-Nya pasti terjadi. Pemahaman terhadap ayat ini menuntut refleksi serius atas kondisi keimanan dan ketaatan, agar manusia tidak termasuk golongan yang lalai hingga pintu taubat benar-benar tertutup.

- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Ibadah haji

Haji Lebih dari Sekali: Saat Ibadah Sunah Berhadapan Kepekaan Sosial

0
Ibadah haji termasuk rukun Islam dan wajib dilakukan apabila seseorang memiliki kemampuan untuk melaksanakannya. Sebagaimana perintah Allah Swt. dalam Q.S. Ali Imran (3):97: وَلِِلِه عَلَى...