BerandaTafsir TematikTiga Kondisi Kaget Manusia pada Hari Kiamat

Tiga Kondisi Kaget Manusia pada Hari Kiamat

Hari kiamat adalah peristiwa dahsyat yang akan terjadi pada akhir zaman sebagai penanda berakhirnya kehidupan dunia. Hari kiamat pasti akan terjadi, namun waktu tibanya sama sekali tidak diketahui dan hanya menjadi rahasia Allah Swt.

Sebelum hari kiamat terjadi, ada banyak peristiwa yang dialami oleh manusia. Ibnu Katsir menjelaskan bahwa kedahsyatan hari kiamat dimulai dengan tanda-tandanya yang menguji keimanan manusia. Sehingga, terjadinya hari kiamat ini menimbulkan berbagai respons dari manusia itu sendiri.

Alquran menyebutkan bahwa akan ada tiga reaksi kekagetan manusia dengan datangnya hari kiamat.

Pertama, kaget mengejutkan, yaitu ketika manusia dibangkitkan dari alam kubur. Sebagaimana dijelaskan dalam Q.S. Yasin [36]: 51 sebagai berikut.

وَنُفِخَ فِي ٱلصُّورِ فَإِذَا هُم مِّنَ ٱلۡأَجۡدَاثِ إِلَىٰ رَبِّهِمۡ يَنسِلُونَ

Dan ditiuplah sangkalala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka (Q.S. Yasin [36]: 51).

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa pada hari kiamat tersebut akan ditiupkan sangkakala yang membuat bangkit para penghuni kubur dan menuju kepada Tuhannya. al-nasl dalam ayat tersebut dimaknai dengan berjalan cepat, sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S. Alma’arij ayat 43, “(Yaitu) pada hari kiamat mereka keluar dari kubur dengan cepat seakan-akan mereka pergi dengan segera kepada berhala-berhala (sewaktu di dunia).

Melalui ayat tersebut, Allah menggambarkan keterkejutan para penghuni kubur ketika mereka dibangkitkan pada hari kiamat. Mereka berkata, “Aduh celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?” sebagaimana termaktub pada ayat berikutnya.

Baca juga: Tafsir Surah Yasin Ayat 48-50: Hari Kiamat Datang dengan Tiba-Tiba

Kedua, kaget menyenangkan, yaitu ketika sibuknya ahli surga dengan segala macam kenikmatan, beragam nikmat yang mereka terima; pasangan, taman nan rindang, dipan-dipan menyenangkan, buah-buahan, dan apa saja yang diinginkan. Ini sebagaimana diungkapkan dalam Q.S. Yasin [36]: 55-57 sebagai berikut.

إِنَّ أَصۡحَٰبَ ٱلۡجَنَّةِ ٱلۡيَوۡمَ فِي شُغُلٖ فَٰكِهُونَ هُمۡ وَأَزۡوَٰجُهُمۡ فِي ظِلَٰلٍ عَلَى ٱلۡأَرَآئِكِ مُتَّكِ‍ُٔونَ لَهُمۡ فِيهَا فَٰكِهَةٞ وَلَهُم مَّا يَدَّعُونَ

Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka). Mereka dan pasangan-pasangan mereka berada dalam tempat yang teduh; bertelekan di atas dipan-dipan. Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta (Q.S. Yasin [36]: 55-57).

al-Qurthubi dalam tafsirnya menjelaskan bahwa penduduk surga berada dalam kesibukan yang di dalamnya terdapat kesenangan dan nikmat yang memalingkan dari orang-orang yang berbuat maksiat dan ahli neraka. Sekalipun di antara para ahli neraka tersebut terdapat kerabat dan keluarga mereka.

Para penghuni surga juga bersenang-senang dengan pasangan-pasangan mereka di tempat yang nyaman dengan segenap nikmat yang diberikan oleh Allah Swt. Mereka juga memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta serta diterima secara murni oleh Allah Swt. Bahkan, pada ayat selanjutnya, Allah mengucapkan salam kepada para penghuni surga.

Ketiga, kaget memilukan, yaitu pada saat para pendurhaka disuruh menyingkir dari kalangan orang-orang taat, dan kejelasan keputusan Allah Swt. bahwa mereka harus masuk ke dalam neraka. Ini sebagaimana dikatakan dalam Q.S. Yasin [36]: 59 sebagai berikut.

وَٱمۡتَٰزُواْ ٱلۡيَوۡمَ أَيُّهَا ٱلۡمُجۡرِمُونَ

Dan (dikatakan kepada orang-orang kafir); “Berpisahlah kamu (dari orang-orang mukmin) pada hari ini, hai orang-orang yang berbuat jahat.” (Q.S. Yasin [36]: 59).

Prof. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah menjelaskan bahwa pada ayat itu Allah menegaskan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan ataupun orang-orang kafir untuk berpisah dari golongan orang beriman. Hal itu menjadi suatu kekagetan yang memilukan bagi mereka karena akan dimasukkan ke dalam neraka.

Penutup

Demikian bahwa dalam Q.S. Yasin: 51-59 Allah menggambarkan keterkejutan umat manusia dengan datangnya hari kiamat. Ada yang terkejut dibangkitkan dari alam kubur, dikejutkan dengan kebahagiaan bagi penghuni surga, dan dikejutkan dengan hal yang memilukan bagi orang-orang yang durhaka. Tiga kekagetan atau keterkejutan ini merupakan balasan dari setiap perbuatan yang dilakukan manusia selama di dunia. Wallahu a’lam.

Baca juga: Tafsir Surah Yasin ayat 58-59: Ucapan Salam Untuk Para Penghuni Surga

Saibatul Hamdi
Saibatul Hamdi
Minat Kajian Studi Islam dan Pendidikan Islam
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Penggunaan tinta merah pada frasa walyatalaththaf dalam mushaf kuno Kusamba, Bali (Sumber: Balai Litbang Agama Semarang)

Tinta Warna pada Mushaf Alquran (Bagian II)

0
Merujuk keterangan yang diberikan oleh Abu ‘Amr al-Dani (w. 444 H.), penggunaan tinta warna dalam penulisan mushaf Alquran awalnya merupakan buntut dari diterapkannya diakritik...