BerandaTafsir TematikTidur Panjang Ashabul Kahfi dalam Perspektif Medis

Tidur Panjang Ashabul Kahfi dalam Perspektif Medis

Ashabul Kahfi merupakan sebutan bagi sekelompok pemuda muslim yang mengasingkan diri ke sebuah gua karena tidak tahan dengan masyarakat lingkungannya yang enggan menyembah Allah. Yakni negara Amman, tepatnya di Sahab, hampir keseluruhan masyarakat masih kekeh menyembah berhala dan enggan mengikuti ajaran Islam. Menghadapi kondisi demikian, sekelompok pemuda beriman berjumlah tujuh tersebut pada akhirnya mengasingkan diri ke sebuah gua.

Berdasarkan surah al-Kahfi ayat 25, selama pengasingan diri di dalam gua, mereka tidur pulas dalam jangka waktu bertahun-tahun lamanya, lebih tepatnya 300 tahun Syamsiyah atau 309 tahun Qomariyah [Tafsīr Jalālayn, 384].

وَلَبِثُوْا فِيْ كَهْفِهِمْ ثَلٰثَ مِائَةٍ سِنِيْنَ وَازْدَادُوْا تِسْعًا

Mereka tinggal dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun.

Allah Membolak-balikkan Badan Mereka

Selama tidur panjang bertahun-tahun lamanya itu, Ashabul Kahfi tidak terlepas dari kasih sayang-Nya. Dalam kondisi terlelap panjang, badan mereka dibolak-balikkan oleh Allah, sebagaimana diceritakan dalam surah al-Kahfi ayat 18 berikut.

وَتَحْسَبُهُمْ اَيْقَاظًا وَّهُمْ رُقُوْدٌۖ وَّنُقَلِّبُهُمْ ذَاتَ الْيَمِيْنِ وَذَاتَ الشِّمَالِۖ وَكَلْبُهُمْ بَاسِطٌ ذِرَاعَيْهِ بِالْوَصِيْدِۗ لَوِ اطَّلَعْتَ عَلَيْهِمْ لَوَلَّيْتَ مِنْهُمْ فِرَارًا وَّلَمُلِئْتَ مِنْهُمْ رُعْبًا

Engkau mengira mereka terjaga, padahal mereka tidur. Kami membolak-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedangkan anjing mereka membentangkan kedua kaki depannya di muka pintu gua. Seandainya menyaksikan mereka, tentu engkau akan berpaling melarikan (diri) dari mereka dan pasti akan dipenuhi rasa takut terhadap mereka.

Pada bagian ayat wa nuqallibuhun żāt al-yamīn wa żāt al-syimāl, yang menjelaskan bahwa Allah membolak-balikkan badan mereka ke kanan dan ke kiri, menurut sebagian ulama salaf ialah badan mereka dibolak-balikkan setiap satu tahun dua kali. Adapun Ibnu Abbas mengatakan bahwa bilamana mereka tidak dibolak-balikkan oleh-Nya, niscahya mereka akan tertelan oleh bumi [Mukhtaṣar Tafsīr Ibnu Kathīr, 2/412] Karena gravitasi bumi dan gaya tektonik yang terus bekerja, bahkan dalam keadaan tubuh diam-pun, mampu memicu kerusakan struktur tubuh manusia.

Ibnu ‘Asyur dalam tafsirnya mengatakan bahwa Allah telah menjadikan mereka mengubah posisi mereka dari kanan ke kiri ataupun sebaliknya. Hal ini merupakan hikmah yang dapat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup tubuh mereka dalam keadaan utuh [AlTaḥrīr wa al-Tanwīr, 15/281]. Sebagaimana dikatakan oleh al-Zuhaili dalam tafsirnya, hal ini supaya tanah tidak menyentuh tubuh mereka, dan kulit mereka terkena udara [Tafsīr al-Munīr, 15/223].

Selain itu, tindakan Allah yang membolak-balikkan tubuh Ashabul Kahfi menunjukkan bagaimana Allah menjaga mereka dari kerusakan fisik. Jika seseorang tidak bergerak dalam waktu lama, tubuhnya bisa mengalami berbagai masalah seperti tulang yang melemah atau aliran darah yang terhambat. Dengan membolak-balikkan tubuh mereka secara berkala, Allah memastikan tubuh mereka tetap dalam kondisi baik dan aliran darah tetap lancar.

Hikmah Medis dalam Pembalikan Tubuh Ashabul Kahfi

Proses tidur panjang Ashabul Kahfi dan pembalikan tubuh mereka yang dilakukan oleh Allah memiliki pelajaran penting yang dapat dikaitkan dengan ilmu medis modern, terutama dalam kaitannya dengan imobilitas jangka panjang. Ketika seseorang tidak bergerak dalam waktu lama, atau menetap badannya terlalu lama, seperti pada kondisi tidur atau koma, risiko terjadinya luka tekan (pressure ulcers) sangat tinggi.

Luka tekan atau luka baring merupakan luka di area kulit atau terkadang juga jaringan di bawahnya yang menjadi rusak akibat tekanan. Luka ini dapat muncul di area bertulang yang berhimpitan dengan kulit. Terbentuknya luka baring ini dipicu oleh pasokan darah ke kulit berkurang, sehingga kulit menjadi kekurangan oksigen dan nutrisi. Duduk maupun berbaring dalam posisi yang sama dalam jangka waktu yang sangat panjang, menjadi penyebab umum kondisi yang menyakitkan ini [Alzheimer dalam Setiap Tahapannya, 139].

Dalam kasus Ashabul Kahfi, khususnya di surah al-Kahfi menekankan bahwa tubuh mereka dibolak-balikkan oleh Allah. Ini menunjukkan perhatian khusus untuk mencegah efek negatif yang mungkin terjadi jika tubuh mereka tetap dalam satu posisi terlalu lama. Menurut medis, perpindahan posisi secara berkala memang penting dalam perawatan pasien yang tidak bergerak untuk menghindari komplikasi seperti infeksi, luka tekan, dan kerusakan jaringan.

Lebih dari itu, tindakan pembalikan tubuh mereka juga berperan dalam menjaga sirkulasi darah tetap lancar. Jika seseorang tidur dalam waktu lama tanpa bergerak, fungsi otot dan pembuluh darah bisa menurun. Dengan dibolak-balik, aliran darah ke seluruh tubuh tetap terjaga, kulit tidak rusak, dan risiko kerusakan otot maupun tulang dapat dihindari.

Wallāhu A’lamu.

Fatia Salma Fiddaroyni
Fatia Salma Fiddaroyni
Alumni jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri; santri PP. Al-Amien, Ngasinan, Kediri.
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Kisah Tubba’ dan Kaumnya (Bagian 1)

0
Salah satu kisah kaum terdahulu yang disebutkan dalam Alquran adalah kisah kaum Tubba’, sebagaimana dalam surah Addukhan ayat 37 dan surah Qaf ayat 14....