10 Pertanyaan Dasar Seputar Ilmu Tajwid yang Harus Kamu Tahu

10 pertanyaan dasar Ilmu Tajwid
10 pertanyaan dasar Ilmu Tajwid

Istilah Ilmu Tajwid bukanlah hal asing, mengingat seorang muslim ketika belajar membaca Al-Quran juga bersamaan belajar Ilmu Tajwid. Namun, orang awam atau bahkan yang pernah mempelajari Ilmu Tajwid, bertanya-tanya tentang di luar Ilmu Tajwid, misalnya sejarah, hukum, dan lain-lain. Artikel ini membahas 10 (sepuluh) pertanyaan dasar yang sering ditanyakan atau FAQ (Frequently Asked Question) perihal Ilmu Tajwid. Pertanyaan dasar ini penting diketahui, terutama bagi pemula. Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dasar tersebut diambil dari referensi-referensi Ilmu Tajwid seperti kitab al-Mufid fi Ilm at-Tajwid dan Taysir ar-Rahman fi Tajwid Al-Quran.

Baca juga: Mengenal 7 Cara Membaca Alif dalam Al-Quran Sesuai Ilmu Tajwid

  1. Apa itu Ilmu Tajwid?

Tajwid secara harfiah bermakna memperindah atau memperbaiki. Apabila dikaitkan dengan Al-Quran, maka Tajwid Al-Quran adalah ilmu yang berkaitan dengan tatacara membaca Al-Quran dengan baik dan indah. Berikut beberapa pengertian Ilmu Tajwid yang dikutip dari al-Mufid dan Taysir ar-Rahman:

عِلْمٌ يُبْحَثُ فِيْ كَيْفِيَّةِ النُّطْقِ بِالْحُرُوْفِ وَمُرَاعَاةِ الْوُقُوْفِ

(Ilmu Tajwid adalah) ilmu yang membahas tatacara pengucapan huruf dan pemeliharaan waqaf.

إِخْرَاجُ كُلِّ حَرْفٍ مِنْ مَخْرَجِهِ مَعَ إِعْطَائِهِ حَقَّهُ وَمُسْتَحَقَّهُ

(Tajwid adalah) cara mengeluarkan setiap huruf dari makhrajnya serta memberikan dan memenuhi hak dan mustahak huruf itu.

  1. Seberapa penting Ilmu Tajwid itu?

Mempelari ilmu Tajwid merupakan hal yang penting. Hal ini wajar karena ilmu Tajwid membahas tatacara baca Al-Quran. Seseorang yang tidak mengenal Ilmu Tajwid tentu kesulitan dalam membaca Al-Quran, apalagi orang ‘ajam (non Arab). Bahkan dalam kitab Taysir ar-Rahman dikatakan bahwa ilmu Tajwid merupakan salah satu ilmu yang paling mulia.

Baca juga: Hukum Membaca Al-Quran dengan Ilmu Tajwid dan Objek Pembahasannya

  1. Apa hukum mempelajari Ilmu Tajwid?

Berbicara tentang hukum mempelajari Ilmu Tajwid, para Ulama membaginya ke dua pembahasan yaitu belajar istilah Ilmu Tajwid dan membaca Al-Quran dengan ilmu Tajwid. Para Ulama sepakat bahwa membaca Al-Quran itu harus (wajib/fardu ain) menggunakan ilmu Tajwid.

Sedangkan hukum belajar istilah Ilmu Tajwid seperti mengenal bab hukum nun sukun dan tanwin, nama-nama Mad, dan lain sebagainya, menurut sebagian Ulama adalah fardu kifayah. Dengan kata lain, mempelajari ilmu Tajwid itu merupakan opsional.

  1. Apa dalil-dalil tentang Ilmu Tajwid?

Dalil-dalil terkait ilmu Tajwid banyak ditemukan baik Al-Quran, hadis, maupun ijmak ulama, misalnya dalam Q.S. Al-Muzzammil [73]: 4.

  1. Bisakah membaca Al-Quran tanpa belajar Ilmu Tajwid?

Yang dimaksud dengan membaca Al-Quran tanpa belajar ilmu Tajwid adalah mempelajari dan mengetahui nama istilah-istilah yang ada di dalam ilmu Tajwid. Sedangkan membaca Al-Quran tetap menerapkan ilmu Tajwid.

Jawabannya, bisa. Dewasa ini, di kalangan masyarakat banyak muncul metode-metode belajar Al-Quran yang tidak menyertakan istilah-istilah ilmu Tajwid dalam pembelajarannya sehingga para pemula dapat membaca Al-Quran dengan ringan dan singkat.

Baca juga: Keunikan Mushaf Pangeran Diponegoro; Iluminasi yang Mewah hingga Tanda Tajwid yang Lengkap

  1. Apa saja yang dibahas dalam Ilmu Tajwid?

Merujuk pada pendapat Abdurrahman bin Sa’dullah Aytani dalam kitab al-Mufid-nya, pembahasan ilmu Tajwid mencakup pengucapan huruf dan pemeliharaan waqaf.

  1. Bagaimana sejarah Ilmu Tajwid?

Sejarah (dasar atau bibit) ilmu Tajwid sudah ada sejak turunnya Wahyu pertama kali. Merujuk pada kitab Taysir ar-Rahman, ilmu Tajwid secara amaliyah sudah dipraktekkan ketika malaikat Jibril menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad.

Saat Islam menyebar luas dan banyak penduduk ‘ajam (non Arab) yang memeluk Islam, barulah ilmu Tajwid mulai berdiri sendiri dari dasar, dinding, hingga utuh menjadi ilmu mandiri.

  1. Siapa yang pertama kali menyusun Ilmu Tajwid?

Para ulama berbeda pendapat terkait siapa yang pertama kali menyusun ilmu Tajwid. Dikutip dari kitab Taysir ar-Rahman, peletak dinding ilmu Tajwid adalah Abu Aswad ad-Duali, Khalil bin Ahmad al-Farahidi, dan para imam Qiraat.

  1. Kitab-kitab ilmu Tajwid yang bisa dipelajari?

Banyak sekali kitab-kitab Tajwid yang bisa dipelajari, baik itu berbahasa Indonesia maupun berbahasa Arab. Untuk kitab tajwid berbahasa Arab bisa serta biasa dipelajari di masyarakat Indonesia adalah Muqaddimah Jazariyah, Tuhfatul Athfal, dan Hidayatus Shibyan.

Baca juga: Mengenal lebih dekat Ilmu Tajwid dan Asal-Usulnya Menurut Para Ulama

  1. Apa hubungannya Ilmu Tajwid dengan Ilmu Qiraat?

Ilmu Tajwid dan ilmu Qiraat memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya sama-sama berfokus pada bacaan Al-Quran. Bahkan dapat dikatakan, ilmu Tajwid merupakan bagian dari Ilmu Qiraat.

Namun keduanya tetap memiliki perbedaan. Hemat penulis, perbedaannya adalah ilmu Tajwid lebih menekankan pada pengucapan huruf, sedangkan ilmu Qiraat lebih membahas pada perbedaan bacaan dari segi dialek kebahasaan. Wallahu a’lam[]