Tafsir Surah Yunus Ayat 44-46 berbicara mengenai siksaan yang akan ditimpakan kepada orang-orang kafir musyrik. Secara tegas Allah menyatakan bahwa Ia tidak akan belaku zalim kepada hambanya. Allah memberikan berbagai pontesi kepada manusia agar bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Baca sebelumnya: Tafsir Surah Yunus Ayat 40-43
Selanjutnya, Tafsir Surah Yunus Ayat 44-46 ini berbicara mengenai perintah Allah untuk mengingatkan orang-orang musyrik tentang adanya siska di hari kiamat. Para utusan diizinkan untuk mengetahui siksaan ini, baik sebagian atau keseluruhan.
Ayat 44
Kemudian Allah menandaskan kepada kaum Muslimin, bahwa Dia tidak akan menganiaya hambanya dan tidak akan mengurangi daya indera dan semua alat yang dimiliki manusia untuk memperoleh petunjuk, agar mereka sampai kepada kebenaran dan dapat mempedomani petunjuk itu sehingga dapat melaksanakannya untuk mencapai segala sesuatu yang bermanfaat bagi mereka, asalkan manusia itu sendiri mau mempergunakan pancainderanya sebaik-baiknya.
Kalau terjadi sebaliknya, merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. Karena mereka diberi mata dan telinga, tetapi tidak mau memahami petunjuk Allah berarti merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. Karena mereka tidak mau mendengar, dan diberi hati tetapi tidak mau mengerti, maka sepantasnyalah apabila mereka disiksa sebab menganiaya diri mereka sendiri.
Allah telah menurunkan utusan untuk membimbing mereka kepada kehidupan yang bahagia di dunia dan di akhirat, tetapi mereka tidak mau mendengar dan tidak mau menaatinya, maka apabila mereka tersesat di dunia dan di akhirat kelak dijatuhi siksaan yang berat, maka yang menganiaya mereka itu tiada lain adalah diri mereka sendiri.
Ayat 45
Allah memerintahkan Rasul-Nya agar memberikan peringatan kepada orang musyrik bahwa Allah akan menimpakan siksa kepada mereka di Hari Kiamat yaitu pada saat mereka dihimpun di Padang Mahsyar setelah mereka dibangkitkan kembali dari alam kubur.
Mereka akan diperiksa pada hari itu dan akan diberikan pembalasan yang setimpal dengan amalnya. Pada hari itu mereka akan dapat membandingkan betapa lamanya waktu yang harus mereka lalui apabila dibandingkan dengan kehidupan dunia yang terasa sebentar saja.
Di saat itulah mereka akan merasa menyesal karena tertipu oleh kehidupan dan kenikmatan dunia yang sifatnya hanya sementara, serta melupakan kehidupan akhirat padahal kehidupan akhirat itu adalah kehidupan yang kekal dan di saat itu pulalah mereka akan merasakan penyesalan yang berkepanjangan dan menerima hukuman. Allah berfirman:
فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ اُولُوا الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ وَلَا تَسْتَعْجِلْ لَّهُمْ ۗ كَاَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَ مَا يُوْعَدُوْنَۙ لَمْ يَلْبَثُوْٓا اِلَّا سَاعَةً مِّنْ نَّهَارٍ ۗ بَلٰغٌ ۚفَهَلْ يُهْلَكُ اِلَّا الْقَوْمُ الْفٰسِقُوْنَ ࣖ
Pada hari mereka melihat azab yang dijanjikan, mereka merasa seolah-olah mereka tinggal (di dunia) hanya sesaat saja pada siang hari. Tugasmu hanya menyampaikan. Maka tidak ada yang dibinasakan kecuali kaum yang fasik (tidak taat kepada Allah). (al- Ahqaf/46: 35)
Dan firman Allah:
وَيَوْمَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ يُقْسِمُ الْمُجْرِمُوْنَ ەۙ مَا لَبِثُوْا غَيْرَ سَاعَةٍ ۗ كَذٰلِكَ كَانُوْا يُؤْفَكُوْنَ
Dan pada hari (ketika) terjadinya Kiamat, orang-orang yang berdosa bersumpah, bahwa mereka berdiam (dalam kubur) hanya sesaat (saja). Begitulah dahulu mereka dipalingkan (dari kebenaran). (ar-Rµm/30: 55)
Allah menjelaskan bahwa orang-orang musyrik merasa merugi karena mereka tidak dapat merasakan kebahagiaan yang abadi, karena mereka tidak beriman dengan iman yang benar, serta tidak melakukan amal yang baik, yang dapat meningkatkan diri mereka menjadi makhluk yang mulia yang pantas menerima keridaan Allah, sehingga mereka berhak memasuki surga.
Mereka juga mendustakan kepercayaan bahwa orang-orang yang diridai Allah dapat bertemu dengan Allah. Itulah sebabnya maka Allah pada akhir ayat menandaskan bahwa mereka itu tergolong orang-orang yang tidak mendapat petunjuk, karena mereka telah menentukan pilihan yang salah yaitu mengutamakan kehidupan dunia yang fana, daripada kehidupan akhirat yang abadi yang mengandung kenikmatan yang tiada taranya.
Baca juga: Surah Al-Anam Ayat 153, Menyusuri Jalan Menuju Kebahagiaan
Ayat 46
Selanjutnya ditegaskan adanya siksaan yang dijanjikan Allah kepada orang-orang musyrik, yaitu siksaan yang akan ditimpakan kepada mereka di dunia dan di akhirat. Siksaan yang akan ditimpakan kepada mereka akan diperlihatkan kepada Rasul keseluruhan atau sebagiannya baik di waktu Rasul masih hidup ataupun setelah wafat.
Hal itu bergantung kepada kehendak Allah semata. Yang dimaksud dalam ayat itu bahwa Rasulullah saw akan mengetahui siksaan yang akan ditimpakan kepada mereka itu tidak seluruhnya, tetapi hanya sebagian saja, yaitu siksaan yang telah ditimpakan kepada mereka di dunia seperti terkabulnya doa Nabi di waktu perang Badar, yaitu turunnya hujan yang deras yang menguntungkan kaum Muslimin dan merugikan orang-orang musyrik sehingga kaum Muslimin mendapat kemenangan yang gilang gemilang.
Juga seperti kekalahan total orang-orang musyrik pada Fath Makkah sehingga kekuatan mereka menjadi binasa sama sekali. Sekalipun demikian, persoalan mereka akan dikembalikan kepada allah, karena di hari Mahsyar kelak Allah akan memperlihatkan kepada Nabi Muhammad saw keseluruhan azab yang akan mereka rasakan.
Kemudian Allah akan memberikan balasan yang setimpal dengan perbuatan yang mereka lakukan dan tidak ada sesuatupun yang dapat menghalang-halangi pembalasan dan siksaan yang akan mereka rasakan dan mereka alami. Allah berfirman:
فَاصْبِرْ اِنَّ وَعْدَ اللّٰهِ حَقٌّ ۚفَاِمَّا نُرِيَنَّكَ بَعْضَ الَّذِيْ نَعِدُهُمْ اَوْ نَتَوَفَّيَنَّكَ فَاِلَيْنَا يُرْجَعُوْنَ
Maka bersabarlah engkau (Muhammad), sesungguhnya janji Allah itu benar. Meskipun Kami perlihatkan kepadamu sebagian siksa yang Kami ancamkan kepada mereka, atau pun Kami wafatkan engkau (sebelum ajal menimpa mereka), namun kepada Kamilah mereka dikembalikan. (Gafir/40: 77)
Dan firman Allah:
اَوْ نُرِيَنَّكَ الَّذِيْ وَعَدْنٰهُمْ فَاِنَّا عَلَيْهِمْ مُّقْتَدِرُوْنَ
Atau Kami perlihatkan kepadamu (azab) yang telah Kami ancamkan kepada mereka. Maka sungguh, Kami berkuasa atas mereka. (az-Zukhruf/43: 42)
Baca setelahnya: Tafsir Surah Yunus Ayat 47-50
(Tafsir Kemenag)