BerandaTafsir TematikTakwa dan Tawakkallah, Tips Mencari Rezeki Menurut Al-Quran

Takwa dan Tawakkallah, Tips Mencari Rezeki Menurut Al-Quran

Hidup dalam situasi pandemi memang cukup membuat sebagian besar masyarakat resah. Pembatasan akses dan aktivitas kerja yang menjadi kebijakan pemerintah akhirnya berdampak pada kondisi perekonomian masyarakat yang tidak stabil. Akan tetapi Walaupun dalam kondisi yang seperti itu, kita tidak boleh berputus asa, rezeki sudah diatur oleh Allah. Kalau diperhatikan lagi, sebenarnya dalam Al-Quran ada tips yang bisa dijadikan sebagai dasar dalam mencari rezeki.

Di dalam Al-Quran, Allah swt berfirman,

…وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙوَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

“Dan Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.” (QS. At-Thalaq:2-3)

Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah menjelaskan ayat ini “dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah dengan melaksanakan tuntunan-Nya dan meninggalkan larangan-Nya niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dari aneka kesulitan hidup – termasuk hidup rumah tangga- yang dihadapinya. Dan memberinya rezeki yakni sebab-sebab perolehan rezeki duniawi dan ukhrawi dari arah yang dia tidak duga sebelumnya. Karena itu jangan khawatir akan menderita atau sengsara karena menaati perintah Allah.”

Quraish Shihab melanjutkan, “dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah setelah upaya maksimal, niscaya Dia, yakni Allah mencukupi keperluannya antara lain ketenangan hidup di dunia dan akhirat. Sesungguhnya Allah akan mencapai urusan yang dikehendaki-Nya sehingga semua tidak akan meleset. Karena Dia-lah penyebab dari segala sebab, jika Dia berkehendak Dia hanya berkata “Jadilah” maka jadilah yang dikehendaki-Nya itu. Sesungguhnya Allah telah mengadakan bagi tiap-tiap sesuatu ketentuan yang berkaitan dengan kadar ukuran dan waktu untuk masing-masing, sehingga tidak ada yang terlampaui.”


Baca Juga: Covid-19 dan Kisah Ketakutan Kepada Selain Allah dalam Al Quran


Perihal bertakwa dan tawakal, Rasulullah saw. pernah menjelaskan hadis sebagaimana yang diriwayatkan dari Jabir,

 عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ فَإِن نَفْسًا لَنْ تَمُوتَ حَتَّى تَسْتَوْفِيَ رِزْقَهَا وَإِنْ أَبْطَأَ عَنْهَا فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ خُذُوا مَا حَلَّ وَدَعُوا مَا حَرُمَ

dari [Jabir bin Abdullah] ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Wahai manusia, bertakwalah kepada Allah dan carilah yang baik dalam mencari dunia. Sesungguhnya sebuah jiwa tidak akan mati hingga terpenuhi rezekinya meski tersendat-sendat. Bertakwalah kepada Allah, carilah yang baik dalam mencari dunia, ambilah yang halal dan tinggalkan yang haram.” (HR. Sunan Ibnu Majah, No. 2144)

Dua hal yang perlu kita perhatikan disini adalah Takwa dan Tawakal.  Allah memerintahkan hamba-Nya untuk  bertakwa karena Rezeki yang telah dikaruniakan oleh-Nya kepada kita, sebagaimana dijelaskan dalam ayat berikut,

قُلْ مَنْ يَّرْزُقُكُمْ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ اَمَّنْ يَّمْلِكُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَمَنْ يُّخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَمَنْ يُّدَبِّرُ الْاَمْرَۗ فَسَيَقُوْلُوْنَ اللّٰهُ ۚفَقُلْ اَفَلَا تَتَّقُوْنَ

“Katakanlah (Muhammad), “Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup, dan siapakah yang mengatur segala urusan?” Maka mereka akan menjawab, “Allah.” Maka katakanlah, “Mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?” (QS. Yunus: 31)

Allah bahkan telah berjanji , bahwa mereka yang bertakwa akan di limpahkan-Nya berkah dari langit dan bumi, yang dalam hal ini tentulah rezeki. Sebagaimana dalam firman-Nya,

وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰٓى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ وَلٰكِنْ كَذَّبُوْا فَاَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ

 “Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan”. (QS. Al-A’raf:96)

Baca Juga: Ini Dua Potensi yang Dimiliki Manusia dalam Al-Quran

Jadi jelaslah sudah bahwa saat kita bertakwa kepada Allah, yakni menjalankan segala Perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, niscaya jalan untuk mendapatkan rezeki akan dimudahkan oleh-Nya. Inilah yang menjadi pedoman kita dalam berusaha agar tetap selalu menempuh cara yang halal sebagaimana yang telah diatur dalam syariat islam, dan menjauhi hal-hal yang tidak dibenarkan dalam agama, seperti menjual barang haram, riba, dan lain sebagainya.

Di samping itu, kita juga di perintahkan untuk bertawakkal dalam berusaha. Tawakkal tidak berarti semata-mata menyerahkan segalanya kepada Allah tanpa dibarengi dengan usaha dan kerja keras. Melainkan Tawakkal dilakukan setelah berusaha secara maksimal sampai batas kemampuan yang dimiliki, baru kemudian menyerahkan hasilnya kepada Allah Swt.  Sebagaimana diceritakan dalam hadits Nabi sebagai berikut,

“…Anas bin Malik berkata : ada seorang yang  bertanya “wahai Rasulullah apakah aku harus mengikat untaku kemudian bertawakkal atau aku melepaskannya saja kemudian bertawakkal? Beliau menjawab, “ Ikatlah untamu terlebih dahulu, baru kemudian bertawakkal…”. (HR. At-Tirmidzi, No. 2441)

Dalam hadits lain, sebagaimana yang dikutip Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitab Fathul Bari, Rasulullah Saw bersabda; “Seandainya kalian bertawakkal dengan sebenar-benarnya, niscaya Allah akan memberikan rezeki sebagaimana Allah memberikan pada seekor burung, pergi di pagi hari dalam keadaan lapar, dan kembali ke sangkarnya pada sore hari dalam keadaan kenyang.”

Jadi Kesimpulannya, Allah-lah yang mengatur rezeki setiap hamba-Nya. Tugas manusia hanya berusaha secara maksimal lalu menyerahkan hasil usaha tersebut kepada Allah yang Maha Kuasa, dan dalam usaha mencari rezeki dan karunia-Nya itu,  kita tetap bersikap takwa, yakni berusaha pada jalur yang benar dan harus menjauhi apa yang tidak sesuai ketentuan syariat agama islam. Dengan demikian, insyaAllah Rezeki akan mudah kita dapatkan dan juga akan menuai barokah dalam pemanfaatannya bagi kehidupan.

Wallahu A’lam

Harfin
Harfin
Mahasiswa Institut Pesantren KH. Abdul Chalim Mojokerto, aktif di CRIS Foundation
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Belajar parenting dari dialog Nabi Yakub dan Nabi Yusuf

Belajar ‘Parenting’ dari Dialog Nabi Yakub dan Nabi Yusuf

0
Dalam hal parenting, Islam mengajarkan bahwa perhatian orang tua kepada anak bukan hanya tentang memberi materi, akan tetapi, juga pendidikan mental dan spiritual yang...