BerandaKisah Al QuranInilah Empat Keutamaan Surat Al Ikhlas

Inilah Empat Keutamaan Surat Al Ikhlas

Surat Al Ikhlas memiliki keutamaan yang luar biasanya di dalamnya dikarenakan berisi perintah mengesakan Allah swt dan menolak menduakan-Nya. Quraish Shibab menuturkan nama surat Al Ikhlas terambil dari kata khalis yang berarti suci atau murni setelah sebelumnya memiliki kekeruhan. Sebab diturunkannya surah al-Ikhlas ini berawal dari pertanyaan kaum musyrikin kepada Rasulullah saw perihal Tuhan kaum Muslimin, yakni Allah swt. Dalam sebuah hadits diceritakan,

قَالَ الْحَكِم : أَخْبَرَ نَا أَبُوْ عَبْدُ الله مُحَمَّدُبْنُ يَعْقُوْب الْحَافِظ وَ أَبُوْ جَعْفَر بْنُ عَلِي قالا ثَنَا الْحَسَن بْنُ الْفَضِل ثَنَأ مُحَمَّدُ بْنُ سَابِق ثَنَا أَبُوْ جَعْفَر الرَّازِيْ عَنْ الرَّبِيْعَ بن أَنَسْ عَنْ أَبِي العَالِيَة عَنْ أُبَيْ بْنُ كَعَب رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ الْمُشْرِكِيْنَ قَالُوْا: يَا مُحَمَّدٌ ؛ انسب لَنَا رَبَّكَ ؛ فَأَنْزَلَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ : قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ اللهُ الصَّمَدٌ

“Hakim berkata, mengabarkan kepada kami Abu Abdullah Muhammad bin Ya’qub al-Hafidz dam Abu Ja’far Muhammad bin Ali, berkata, menceritakan kepada kami Husain bin al-Fadhl, menceritakan kepada kami Muhammad bin Săbiq, menceritakan kepada kami Abu Ja’far ar-Răzi, dari ar-Răbi’ bin Anas, dari Abi al-‘Aliyah, dari ‘Ubay bin Ka’ab r.a, sesungguhnya kaum musyrikin berkata “wahai Muhammad! sebutkanlah (beritahukanlah) kepada kami tentang Tuhanmu! Maka Allah azza wa jalla menurunkan ayat (‘qul huwa allăhu ‘ahad, Allăh as-Shamad) sampai pada ayat terakhir)” (HR. Tirmidzi, No.451/5)

Menurut Al Biqa’i, tujuan utama surat al Ikhlas adalah menjelaskan tentang Dzat Allah Yang Maha Suci serta kewajaran-Nya menyandang puncak semua sifat yang sempurna, dan menghindarkan dari-Nya semua sifat kekurangan. Surat Al Ikhlas sering dibaca dalam setiap kesempatan. Sementara masih ada yang belum mengetahui untuk apa surah Al Ikhlas disertakan dalam doa tersebut, bahkan diulang-ulang dalam bilangan tertentu. Karenanya mari kita ulas apa saja keutamaan dari surah Al-Ikhlas.

Membaca tiga kali seperti mengkhatamkan seluruh Al Quran

Penjelasan hadits di bawah ini merupakan gambaran bahwa ketika surah al Ikhlas dibaca dalam bilangan tertentu, akan mempunyai keutamaan seperti pahala orang yang membaca 30 Juz Al Quran.

رُوِيَ عَنْ أَنَسٍ بْنِ مَا لِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ : مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْإِخْلَاصِ مَرَّةً فَكَأَنَّمَا قَرَأَ ثُلُثِ الْقُرْآنِ وَمَنْ قَرَأَهَا مَرَّتَيْنِ فَكَأَنَّمَا قَرَأَ ثُلُثَى الْقُرْآنِ وَمَنْ قَرَأَهَا ثَلَاثَ مَرَّاتٍ فَكَأَنَّمَا قَرَأَ الْقُرْآنِ كُلَّهُ

“Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a, dari Nabi Saw, sesungguhnya beliau bersabda: barangsiapa membaca surat Al-Ikhlas sekali, maka seakan-akan dia membaca sepertiga Al-Qur’an, dan barangsiapa membacanya dua kali, maka seakan-akan membaca dua pertiga Al-Qur’an, dan barangsiapa membacanya tiga kali, seakan-akan ia membaca Al-Qur’an seluruhnya” (HR. Anas bin Malik)

Baca juga: Keutamaan Mendengarkan Bacaan Al Quran

Membacanya sepuluh kali akan dibangunkan istana di surga

Salah satu amalan seseorang yang oleh Allah akan dibangunkan istana dalam surga adalah dengan berupa bacaan surat Al Ikhlas.

قَالَ أَحْمَدُ: ثَنَا حَسَنُ ثَنَا اِبْنُ لُهَيْعَةِ, قَالَ : وَثَنَا يَحْيَى بْنُ غَيْلَان ثَنَا رَشدين ثَنَا زَبَان بْنُ فَائدَ الْحُمْرَوِيْ عَنْ سَهَلْ بْنُ مُعَاذ بْنُ أَنَس الْجَهْنِيْ عَنْ أَبِيْهِ مُعَاذْ بْنُ أَنَس الْجَهْنِي صَاحِبُ النَّبِيْ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلًّمَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلًّمَ قَالَ : مَنْ قَرَأَ قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدٌ حَتَّى يَخْتِمُهَا عَشَرَ مَرَّتَ بنى اللهُ لَهُ قَصْرًا فِيْ الْجَنَّةً. فَقَالَ عُمَرُ بْنُ الخَطَاب : إِذَا أسْتَكْثِرُ يَا رَسُوْلَ الله, فقَالَ رَسُوْلُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اللهُ أَكْثَرَ وَ أَطِيْبُ

“Ahmad berkata: menceritakan kepada kami Hasan, menceritakan kepada kami Ibnu Luhay’ah, dia berkata: dan menceritakan kepada kami Yahya bin Ghaylan, menceritakan kepada kami Rasyidin, menceritakan kepada kami Zuban bin Fa’ida al-Humrawi dari Sahal bin Mu’ădz bin Anas al-Jahni dari bapaknya Mu’ădz bin Anas al-Jahni, sahabat Nabi Saw, dari Nabi Saw, beliau bersabda: barangsiapa yang membaca ‘qul huwa allah al-‘ahad hingga menghatamkannya sebanyak sepuluh kali, maka Allah akan membangunkan untuknya sebuah istana didalam surga. Maka berkata Umar bin Khatab, ‘jika lebih banyak lagi Ya Rasulullah?, Maka Rasulullah Saw menjawab “ Allah memperbanyak (menambahkannya) dan membaikkan (membalasnya dengan yang lebih baik)” (HR. At Thabrani Nomor 183/20)

Baca juga: Inilah Tiga Keutamaan Surat Al Baqarah

Mendapatkan pengampunan dosa selama lima puluh tahun

Mungkin ada teman-teman yang bertanya apa keutamaan bacaan surat al Ikhlas yang disertakan dalam setiap doa tahlilan atau doa selamatan lainnya. Salah satu alasannya adalah diniatkan sebagai sarana untuk penghapusan dosa. Seperti penjelasan dalam riwayat Ad-Darimi di bawah ini,

قَالَ الدَّارِمِيْ : حَدَّثَنَا نَصَر بْنُ عَلِيْ عَنْ نُوْحِ بْنُ قَيْسِ عَنْ مُحَمَّدٌ أَبِيْ رجَاء عَنْ أم كَثِيْر الْأنْصَارِيَّة عَنْ أَنَسِ بْنُ مَالِكِ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ قَرَأَ قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدٌ خَمْسِيْنَ مَرَّةً غَفَرَ اللهُ لَهُ ذُنُوْبُ خَمْسِيْنَ سَنَةً

“Berkata Ad Darimi: menceritakan kepada kami Nashar bin Ali dari Nuh bin Qais, dari Muhammad Abi Rajă’a dari kebanyakan kaum Ansor dari Anas bin Malik, dia berkata: Rasulullah Saw bersabda “Barangsiapa yang membaca ‘qul huwa allahu ‘ahad’ sebanyak lima puluh kali, niscaya Allah akan mengampuni dosanya selama lima puluh tahun” (HR. Ad-Darimi Nomor 461/2)

Baca juga: Keutamaan Shalat Tahajud, Tafsir Surat Al-Isra Ayat 79

Doanya akan diijabah

Lagi-lagi pada surat ini kita menemukan ismullah al-a’zham, di mana ketika menyertakan nama tersebut dalam setiap permohonan, Inya Allah akan dikabulkan. Seperti yang diriwayatkan dari Buraidah,

قَالَ أَحْمَدُ : ثَنَا وَكِيْع عَنْ مَالِكِ بْنُ مغول عَنْ عَبْدُ اللهِ بْنُ بُرَيْدَة عَنْ أَبِيْهِ أَنَّ النَّبِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَمِعَ رَجُلًا يَقُوْلُ : اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِأَنَّكَ أَنْتَ اللهُ الْأَحَدٌ الَّذِيْ لَمْ يَلِدُ وَلَمْ يُوْلَدُ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ, فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لَقَدْ سَأَلَ اللهُ بِاِسْمُهُ الْأَعْظَمُ الَّذِيْ إِذَا سَّئَلَ بِهِ أَعْطَى وَإِذَا دَعَى بِهِ أَحَابَ

“ Berkata Ahmad: menceritakan kepada kami Waqi’ dari Malik bin Maghŭl dari ‘Abdullah bin Buraidah dari Bapaknya, sesungguhnya Nabi Saw mendengar seseorang berkata: Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu, Sungguh Engkau Allah dzat yang ‘Ahad, yang tidak tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada sesuatupun yang setara dengan-Nya. Maka Rasulullah Saw, bersabda “Sungguh, dia meminta kepada Allah dengan Nama-Nya yang agung, yang jika seseorang meminta dengan Nama tersebut, maka permintaannya akan diberikan, dan jika berdo’a dengan nama tersebut, maka doanya akan dikabulkan”(HR. Ahmad Nomor 350/5)

Itulah keutamaan dari surat al Ikhlas yang bisa kita jadikan dasar untuk mengamalkannya dalam aktivitas ibadah sehari-hari. Semoga bermanfaat untuk kita semua, dan menjadi pengetahuan bagi mereka yang belum mengetahui keutamaan surat al Ikhlas ini.

Harfin
Harfin
Mahasiswa Institut Pesantren KH. Abdul Chalim Mojokerto, aktif di CRIS Foundation
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Literasi sebagai Fondasi Kemajuan Bangsa Perspektif Alquran

Literasi sebagai Fondasi Kemajuan Bangsa Perspektif Alquran

0
Dapat kita saksikan di berbagai negara, khususnya Indonesia, pembangunan infrastruktur seringkali diposisikan sebagai prioritas utama. Sementara pembangunan kualitas Sumber Daya Manusia seringkali acuh tak...