BerandaTafsir TematikKeistimewaan Pohon Kurma (Nakhl) yang Disebutkan dalam Al-Qur’an

Keistimewaan Pohon Kurma (Nakhl) yang Disebutkan dalam Al-Qur’an

Al-Qur’an banyak menyebutkan tentang buah-buahan dan pepohonan. Di antara pohon yang disebut al-Qur’an adalah pohon kurma. Penyebutan kata kurma dalam al-Qur’an tidak kurang dari 20 kali dengan beragam derivasi.

Dengan masifnya penyebutan kata kurma dalam al-Qur’an, penulis mengasumsikan adanya keistimewaan yang terkandung dalam kurma. Oleh karena itu, tulisan ini akan menguraikan secara singkat dan padat terkait apa saja keistewaan kurma baik yang tercantum dalam sudut pandang ajaran Islam maupun dalam narasi ilmu pengetahun sains.

Penyebutan Kata Nakhl dalam Al-Qur’an

Dikutip dalam kitab Mu’jam alfadz al-Qur’anil Karim, bahwa kata nakhl (kurma) dapat ditemukan di beberapa tempat dengan menggunakan derivasi yang beragam. (Ibrahim: 1988).

Pertama, dengan derivasi kata nakhl yang dapat ditemukan dalam ayat berikut: (al-Kahfi: 32), (as-Syu’ara’: 148), (al-Qamar: 20), (ar-Rahman: 68 & 11), al-haqqah: 8), (al-an’am: 99 & 191), (thaha: 71), (Qaf: 10).

وَٱضۡرِبۡ لَهُم مَّثَلٗا رَّجُلَيۡنِ جَعَلۡنَا لِأَحَدِهِمَا جَنَّتَيۡنِ مِنۡ أَعۡنَٰبٖ وَحَفَفۡنَٰهُمَا بِنَخۡلٖ وَجَعَلۡنَا بَيۡنَهُمَا زَرۡعٗا  ٣٢

Artinya:

Dan berikanlah (Muhammad) kepada mereka sebuah perumpamaan, dua orang laki-laki, yang seorang (yang kafir) Kami Beri dua buah kebun anggur dan Kami Kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon kurma dan di antara keduanya (kebun itu) Kami Buatkan ladang. (Al-kahfi[18]: 32).

Kedua, dengan derivasi nakhlan yang dapat ditemukan dalam satu ayat yakni:

وَزَيۡتُونٗا وَنَخۡلٗا  ٢٩

Artinya:

dan zaitun dan pohon kurma, (QS. Abasa[80]: 29).

Ketiga, dengan derivasi an-nakhlah yang hanya tertera di dua ayat dalam surat Maryam (Maryam: 23 & 25), yakni:

فَأَجَآءَهَا ٱلۡمَخَاضُ إِلَىٰ جِذۡعِ ٱلنَّخۡلَةِ قَالَتۡ يَٰلَيۡتَنِي مِتُّ قَبۡلَ هَٰذَا وَكُنتُ نَسۡيٗا مَّنسِيّٗا  ٢٣

وَهُزِّيٓ إِلَيۡكِ بِجِذۡعِ ٱلنَّخۡلَةِ تُسَٰقِطۡ عَلَيۡكِ رُطَبٗا جَنِيّٗا  ٢٥

Artinya:

(23). Kemudian rasa sakit akan melahirkan memaksanya (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia (Maryam) berkata, “Wahai, betapa (baiknya) aku mati sebelum ini, dan aku menjadi seorang yang tidak diperhatikan dan dilupakan.” (25).  Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya (pohon) itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.

Keempat, dengan derivasi an-nakhīl. Bentuk yang terakhir ini yang paling banyak ditemukan dalam al-Qur’an, yakni dalam (al-Baqarah: 266), (ar-Ra’d: 4), (Isra’: 90), (al-Mu’minun: 19), (Yasin: 34), (an-Nahl: 11 & 67).

أَيَوَدُّ أَحَدُكُمۡ أَن تَكُونَ لَهُۥ جَنَّةٞ مِّن نَّخِيلٖ وَأَعۡنَابٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ

Artinya:

Adakah salah seorang di antara kamu yang ingin memiliki kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, (QS. Al-Baqarah[2]: 266).

Meski disajikan dengan beragam konteks, namun kata yang berakar dari nakhl mempunyai makna pohon atau kebun kurma. Jadi berdasarkan keterangan seluruh ayat-ayat tersebut, kita dapat mengartikan bahwa kata nakhl dapat diartikan sebagai (kebun/pohon) kurma. Selain itu, secara jelas dapat diketahui bahwa kata kurma bukan hanya ada, namun banyak dicantumkan oleh al-Qur’an.

Baca Juga: Inilah 8 Manfaat Buah Zaitun, Buah yang Disebut dalam Al-Quran

Islam dan Dogma tentang Kurma

Disadari atau tidak, kurma menduduki tempat istimewa dalam dogma Islam. Kurma dianggap sebagai salah satu makanan istimewa berdasarkan nasihat dan penjelasan Nabi Muhammad saw., sebagaimana hadis berikut:

“Apabila seseorang dari kalian berbuka puasa, maka hendaklah dia berbuka dengan kurma. Sesungguhnya kurma itu berkah. Apabila tidak mendapatkan kurma maka hendaklah berbuka dengan air. Sesungguhnya air itu suci.” (HR. Abu Daud dan Timidzi).

Dalam hadis lain juga dijelaskan:

“Barang siapa memakan tujuh buah kurma ajwah dipagi hari, maka racun dan sihir tidak akan membahayakannya pada hari itu.” (HR. Bukhari).

Dua hadis tersebut, memberikan indikator bahwa kurma mempunyai keistimewaan tersendiri sehingga ia dianjurkan agar menjadi makanan pembuka bagi orang yang berpuasa, dan juga ia dapat menjadi protector agar terhindar dari segala racun dan sihir. (Suyanti: 2010)

Apa yang disampaikan Nabi di sini hanya terbatas pada dalil teologis yang dengan keterangan singkat tersebut, tidak dapat ditemui kelogisan terkait keitimewaan kurma terhadap tubuh. Untuk menguraikan tentang keistimewaan kurma secara ilmiah akan dibahas di bagian selanjutnya.

Sudut pandang sains

Pohon kurma (Phoenix dactylyfera) termasuk dalam suku Aecaceae, yang terdiri dari beratus jenis. Beberapa kerabat tanaman dari pohon kurma di Indonesia di antaranya kelapa (Cocos nucifera), aren (Arenga pinata), gewang (Corypha utan), lontar atau siwalan, nipah, sagu, salak dan rotan.

Baca Juga: Keistimewaan Buah Delima (Ar-Rumman) yang Disebut dalam Al-Quran

Adapun keistimewaan kurma jika dilihat melalui kaca mata kesehatan tubuh antara lain:

  1. Kurma kering diketahui dapat melancarkan pencernaan dan air seni karena mengandung cukup banyak serat;
  2. Serat dalam kurma, diketahui sangat baik bagi ibu yang hendak melahirkan maupun yang sedang menyusui;
  3. Buah kurma kaya akan unsur kalsium dan besi yang diperlukan dalam proses pembentukan air susu dan perkembangan bayi;
  4. Kurma dapat mempengaruhi ketenangan seseorang akibat pengaruh positifnya terhadap kelenjar gondok. (LPMA: 2010).

Jadi dapat disimpulkan, bahwa al-Qur’an menyebutkan kata nakhl memang mempunyai keistimewaan, terutama jika dilihat dari kebermanfaatannya berdasarkan sudut pandang sains. Wallahu a’lam bis showāb.

Moh. Nailul Muna
Moh. Nailul Muna
Mahasiswa Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Alumni Penerima Beasiswa PBSB S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir UIN Sunan Kalijaga dan Alumni Pesantren Mahasiswa LSQ Ar-Rohmah Yogyakarta.
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU