BerandaBeritaMaulid Nabi Muhammad SAW, Ini Tiga Artikel Refleksi Peringatan Kelahiran Baginda Rasulullah

Maulid Nabi Muhammad SAW, Ini Tiga Artikel Refleksi Peringatan Kelahiran Baginda Rasulullah

Kamis (29/10), 12 Rabi’ul Awwal 1442 H, adalah hari peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw. Pada momen ini kita diajak untuk mengenang kembali sosok pembawa agama paripurna, yang menebar rahmat untuk semesta. Seperti yang Allah firmankan dalam Surat Al-Anbiya’ ayat 107:

وَمَآ أَرۡسَلۡنَٰكَ إِلَّا رَحۡمَةٗ لِّلۡعَٰلَمِينَ

“Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam”

Kehadiran Nabi sebagai rahmat semesta tidaklah berlebihan. Sejarah membuktikan, sosoknya amat berpengaruh terhadap peradaban umat Islam, bahkan pengaruhnya itu juga diakui oleh masyarakat non Islam, seperti penduduk Ethiopia yang kala itu dipimpin Raja Najashi.

Ia manusia paling sempurna di segala bidang. Pencipta sistem sosial berkemajuan. Rasul yang menyampaikan risalah penuh kasih. Pemimpin yang dicintai oleh umatnya. Dan, manusia paling luhur pekertinya. 

Di masa krisis ini, tentu perayaan maulid tidak semeriah biasanya. Tetapi, Nabi Saw dan keluhuran pekertinya tetap bisa kita teladani melalui perjalanan dakwah yang telah ia lalui. Untuk itu, kami hadirkan 3 artikel pilihan sebagai refleksi  peringatan kelahiran Nabi Muhammad Saw.

Tafsir Surat Al-Ahzab Ayat 21: Nabi Muhammad Saw Adalah Suri Tauladan Bagi Manusia

Pada artikel pertama, penulis mengungkap pribadi Nabi yang multi talenta, manusia sempurna. Kegigihannya mendakwahkan Islam yang damai dan penuh rahamat serta perbuatannya yang selalu baik pada semua orang, menjadikannya tokoh berpengaruh. Tidak hanya di kalangan muslim, tetapi juga non Muslim, seperti Michael Hart dan John Lespito.

Keberhasilan dakwahnya, diiringi building personality yang sempurna ini membuat Nabi menjadi sosok teladan baik bagi manusia, muslim pada khususnya. Surat Al-Ahzab ayat 21 ini kemudian mempertegas bahwa Nabi Muhammad Saw adalah suri tauladan yang baik bagi umat Islam. Sekaligus mengecam perilaku munafik, yang di mulut Islam, tapi di hati dan perilaku sama sekali tidak mencerminkan budi perkerti Nabi.

Tafsir Al-Qalam 2-4: Pujian Allah terhadap Budi Pekerti Mulia Rasulullah

Arikel kedua ini menjelaskan akhlak Nabi Saw. sebagai akhlak yang paling mulia. Sampai-sampai, tidak ada satu sahabat pun yang tidak memenuhi pangginan Nabi. Semua selalu menjawab labbayka kupenuhi panggilanmu). Karena hal ini, Allah memuji keluhuran budi pekerti Nabi lewat firmanNya, surat Al-Qalam ayat 4.

Dalam tulisannya ini, penulis juga menerangkan, surat Al-Qalam ini turun untuk menyangkal pelecehan para Kafir Quraish yang berkata bahwa Nabi orang gila. Allah menangkis hal itu dengan firman-Nya, Surat Al-Qalam ayat 2.

Inilah Potret Perayaan Maulid Nabi dalam Al-Quran

Artikel terakhir menyorot bagaimana potret perayaan Nabi dalam Al-Quran, yang dilakukan umat pra Islam. Seperti yang dinarasikan dalam surat as-Shaffat ayat 6.

Pada sumber ajaran pra Islam, yakni Taurat dan Injil wujud, sifat dan kebesaran Nabi Akhiruzzaman. Nabi itu tak lain ialah Nabi Muhammad Saw. Hal ini terbukti dengan pengakuan Rahib Buhaira yang menyatakan tanda-tanda kenabian pada diri Nabi Muhammad yang ia peroleh dari kitab Injil. Dalam Al-Quran, data historis ini termaktub dalam Surat As-Shaffat ayat 6. Memberi kabar gembira akan kelahiran Nabi Muhammad inilah, yang menjadi salah satu potret perayaan maulid dalam Al-Quran.

Selain itu, tulisan ini juga menyajikan informasi lain tentang cara merayakan maulid dalam Al-Quran. Yakni, perintah selawat kepada Baginda Nabi setiap saat dan kesempatan. Bahkan, Allah, Para malaikat pun bershalawat kepada Nabi. Perintah ini berlandaskan firman Allah pada Surat Al-Ahzab ayat 56.

Demikian tiga artikel yang dapat dibuat refleksi dalam momentum peringatan maulid Nabi Muhammad Saw . Sepanjang cara menyemarakkan peringatan diekspresikan pada kegiatan positif, berarti kita telah meneladani pekerti Nabi Saw, Insan paling mulia. 

Wallahu a’lam[]

Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Catatan interpolasi tafsir Jami‘ al-Bayan karya Al-Ijiy pada naskah Jalalain Museum MAJT

Jami’ al-Bayan: Jejak Tafsir Periferal di Indonesia

0
Setelah menelaah hampir seluruh catatan yang diberikan oleh penyurat (istilah yang digunakan Bu Annabel untuk menyebut penyalin dan penulis naskah kuno) dalam naskah Jalalain...