BerandaKhazanah Al-QuranMengenal Mushaf al-Qur’an Blawong Gogodalem (part 2)

Mengenal Mushaf al-Qur’an Blawong Gogodalem (part 2)

Pada tulisan part 1 berjudul Mengenal Qur’an Blawong Gogodalem part 1, penulis telah mengulas latar belakang Mushaf Blawong: nisbat kepemilikan dan arti dari penamaannya. Penulis juga telah menjelaskan bahwa ada empat mushaf yang kini masih tersisa dan tersimpan di Masjid At-Taqwa Kauman, Gogodalem. Pada part 2 ini penulis akan memberikan deskripsi singkat seluruh mushaf yang ada.

Baca juga: Mengenal Green Deen: Persepektif Keberislaman yang Ramah Lingkungan dan Berbasis Nilai-Nilai Qur’ani

Deskripsi Naskah Mushaf Blawong

Naskah BRI 82 berukuran 33 cm x 20,2 cm, dengan bidang teksnya berukuran 23,2 cm x 12,4 cm. Rata-rata setiap juznya terdiri antara 23 hingga 24 halaman, dan setiap halamannya terdiri dari 15 baris. Naskah ini adalah naskah yang paling komplit diantara empat naskah yang ada. Meskipun secara tampilan fisiknya, ada naskah lain yang lebih bagus. Sampul naskahnya terbuat dari kulit dengan kondisi cuil-cuil di beberapa bagian.

Alas naskahnya berupa kertas Eropa dengan watermark ‘CONCORDIA RESEARVAP CRESCUNT’ dan countermark ‘V D L’. Tidak terdapat shadow disepanjang garis-garis vertikal kertas (chain line). Tidak terdapat kolofon pada naskah mushaf ini. Iluminasinya berada pada bagian awal Al-Qur’an yakni pada QS. Al-Fatihah dan awal QS. Al-Baqarah, pada bagian tengah yakni awal QS. Al-Kahfi, dan pada bagian akhir yakni pada QS. An-Nas dan QS. Al-Fatihah.

Naskah BRI 83 adalah naskah yang cukup menarik, karena naskah ini penulis dapatkan pada kunjungan terakhir di Gogodalem. Naskah ini berukuran 32,6 cm x 19,4 cm dengan bidang teks berukuran 22,8 cm x 13,7 cm. Setiap halamannya terdiri dari 15 baris. Keadaan naskah ini hampir sama seperti naskah sebelumnya, keropos pada bagian tepi kertas disetiap halamannya.

Baca juga: Tafsir Ahkam: Tiba Ramadhan, Ini Hukum yang Belum Bayar Utang Puasa

Naskah ini adalah naskah dengan jumlah kehilangan halaman terbanyak. Ia dimulai dari QS. Al-Kahfi ayat 110 hingga QS. Al-Kautsar. Dan ditambah satu halaman lagi terpisah berisi QS. Al-Fatihah dengan catatan kepemilikan naskah di halaman balikannya. Tertulis disana, “Ing kang gadhahi mushaf // Haj Muhammad Seman”. Kertas yang digunakan adalah kertas Eropa dengan watermark ‘CONCORDIA RESEARVAP CRESCUNT’ dan countermark ‘E D G & Z’.

Naskah BRI 84
Naskah BRI 84

Naskah BRI 84 berukuran 32,8 cm x 20,4 cm dengan bidang teks 22,4 cm x 12,6 cm. Setiap halaman terdiri dari 15 baris. Keadaan mushaf ini juga tidak lengkap sebagaimana sebelumnya. Namun demikian, jika dibanding BRI 83 dan 85, naskah terbilang lebih komplit, dimulai dari QS. Al-Baqarah ayat 128 hingga QS. An-Nazi‘at ayat 26. Naskah ini juga terbilang lengkap dari sisi penggunaan tanda baca, bahkan jika dibanding naskah yang paling utuh, BRI 82.

Kertas yang digunakan adalah kertas Eropa dengan watermark ‘PRO PATRIA’ dan countermark ‘DV LENHUYSEN ZOON’. Terdapat iluminasi di bagian tengah naskah, yakni pada awal QS. Al-Kahfi, dengan model dan dominasi warna merah yang cukup berbeda dibanding naskah BRI 82.

Baca juga: Semarak Ramadhan: Resepsi Khatmil Qur’an Santri dan Alumni Putri Congaban

Naskah BRI 85 berukuran 32,8 cm x 20,3 cm dengan bidang teks 21,7 cm x 13,6 cm. Jumlah baris di setiap halamannya adalah 15. Mushaf ini juga tidak lengkap sebagaimana sebelumnya, dimulai dari QS. An-Nisa’ ayat 36 sampai QS. Al-Hadid ayat 20. Secara umum kondisi naskah ini mengalami kerusakan yang cukup parah. Banyak halamannya yang terpotong secara diagonal vertikal dan terlepas dari jilidan naskah serta akhirnya menghilang.

Naskah BRI 85
Naskah BRI 85

Kertas yang digunakan adalah kertas Eropa dengan watermark ‘CONCORDIA RESEARVAP CRESCUNT’ dan countermark ‘E D G & Z’. Di bagian tengah naskah, terdapat semacam ruang-ruang kosong dengan bentuk geometri pada awal QS. Al-Kahfi yang diduga akan difungsikan sebagai iluminasi.

Nor Lutfi Fais
Nor Lutfi Fais
Santri TBS yang juga alumnus Pondok MUS Sarang dan UIN Walisongo Semarang. Tertarik pada kajian rasm dan manuskrip kuno.
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Tinta Warna pada Mushaf Alquran (Bagian I)

0
Diksi warna pada frasa tinta warna tidak dimaksudkan untuk mencakup warna hitam. Hal tersebut karena kelaziman dari tinta yang digunakan untuk menulis-bahkan tidak hanya...