BerandaTafsir TematikJadikan Sabar Dan Sholat Sebagai Penolongmu! Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 45

Jadikan Sabar Dan Sholat Sebagai Penolongmu! Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 45

Sholat untuk sebagian orang hanya dianggap sebagai penggugur kewajiban saja. Padalah kalau kita bisa memaknai dan menghayati esensi sholat itu, betapa dahsyatnya dampak sholat dalam kehidupan kita. Di dalam Al-Quran, sabar dan sholat menjadi akses bagi manusia sebagai seorang hamba dalam memohon pertolongan kepada Allah. Allah Swt berfirman dalam Al-Quran surat Al-Baqarah [2] ayat 45

وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَۙ ٤٥

“Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Dan (salat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, (Al-Baqarah/2:45)”

Seruan ini kemudian diulang dalam ayat lain

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ ١٥٣

“Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar. (Al-Baqarah/2:153)”

Menurut penjelasan dalam Tafsir Jalalain, ayat ini mengintruksikan kepada manuisa bahwa untuk meminta pertolongan dalam menghadapi urusan atau kesulitan hidup, caranya yaitu dengan sabar dan sholat. Selain itu juga menahan diri dari hal-hal yang tidak baik.

Baca juga: Dia yang Berlaku Baik Kepadamu, Lebih Baiklah Kepadanya! Pesan Surat An-Nisa Ayat 86

Quraish Shihab pun menafsirkan bahwa ayat ini bisa juga bermakna, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolong kamu, dalam arti jadikanlah ketabahan menghadapi segala tantangan dengan sholat, yakni do’a dan permohonan kepada Allah sebagai sarana untuk meraih segala macam kebajikan.

Selanjutnya beliau menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan ash-shabr di dalam ayat ini mencakup banyak hal, yakni sabar menghadapi ejekan dan rayuan, sabar melaksanakan perintah dan menjauhi larangan, sabar dalam menghadapi petaka dan kesulitan, serta sabar dalam berjuang menegakkan kebenaran dan keadilan (Tafsir Al-Misbah).

Kemudian, di akhir ayat yang berbunyi sungguh Allah beserta orang-orang yang sabar mengisyaratkan bahwa jika seseorang ingin kesedihan dan kesulitannya teratasi, maka ia harus menyertakan Allah dalam setiap langkahnya, ia harus bersama Allah dalam kesulitan dan perjuangannya. Tanpa kebersamaan itu, kesulitan tidak akan tertanggulangi bahkan tidak mustahil kesulitan akan diperbesar oleh setan dan nafsu amarah manusia sendiri.

Baca juga: Ingin Dikenang Baik di Dunia dan Akhirat? Amalkan Doa Nabi Ibrahim Ini!

Menarik untuk kita perhatikan bahwa, pesan sabar dan sholat sebagai media untuk memohon pertolongan sebenarnya sudah ada dalam surah yang sering kita baca setiap kali melaksanakan sholat, yakni surah Al-Fatihah ayat ke-6,

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ ٥

“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.” (QS. Al-Fatihah/1:5)

Dalam tafsir kemenag dijelaskan, kata na’budu pada ayat ini didahulukan menyebutkannya daripada nasta’ ĭnu, karena menyembah Allah adalah suatu kewajiban manusia terhadap Tuhannya. Tetapi pertolongan dari Allah kepada hamba-Nya adalah hak hamba itu. Maka Allah mengajar hamba-Nya agar menunaikan kewajibannya terlebih dahulu, sebelum ia menuntut haknya.

Kewajiban dan hak antara Allah dengan hamba-Nya dalam konteks ini tidak seperti transaksi antara manusia dengan manusia lain. Mengapa? Karena kalau kita menyadari, di dalam kewajiban menyembah (sholat) itulah seorang hamba mendapatkan hak-nya, yakni berupa doa permohonan untuk meraih pertolongan. Sebuah hadis yang Diriwayatkan dari Abu Hurairah Rasulullah Saw bersabda yang terjemahannya seperti berikut,

“seorang hamba akan menjadi paling dekat dengan Rab-Nya saat ia sedang sujud. Maka perbanyaklah doa (didalamnya). (HR. Muslim. No.482)

Sujud yang dimaksud tidak lain adalah sujud yang dilakukan ketika sedang melaksanakan sholat. Pada momen inilah mestinya seseorang memperbanyak doa kepada Allah Swt, agar segala permasalahan dan kesulitan hidup dapat tersingkirkan dengan keterkabulan doa yang dipanjatkan dalam sholat tersebut.

Baca juga: Inilah 9 Ayat yang Menjelaskan Nabi Muhammad saw Sebagai Sosok Panutan

Tradisi untuk memohon pertolongan melalui sholat ini sudah dicontohkan oleh Nabi sendiri. Seperti kesaksian para sahabat yang direkam dalam sebuah hadits nukilan dari Hudzaifah.

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا حَزَبَهُ أَمْرٌ صَلَّى.

Rasulullah Saw ketika mendapatkan kesulitan (maka beliau bangkit mendirikan) sholat

Begitupun dalam penjelasan Al-Mawarzi dalam kitab Ta’zĭmu Qadr al-Salặ, ia menukil hadis yang berbunyi,

“Telah menceritakan kepada kami Yahya ibn Yahya, sesungguhnya Hasyim, dari khalid bin Shafwan, dari Zaid bin Ali bin al-Husain, dari ayahnya, berkata: suatu hari Ibnu Abbas ketika dalam perjalanan mendapat kabar tentang kematian putranya. Kemudian Ibnu Abbas membaca inna lillaahi wa inna ilaihi raji’un, lalu ia turun dari kendaraannya dan melaksanakan shalat dua rakaat. Kemudian dia berkata ; saya telah melakukan apa yang telah Allah perintahkan seraya membaca surah ini (surah Al-Baqarah ayat 45)”

Kesimpulannya adalah sabar dan sholat merupakan media untuk menentramkan jiwa seorang muslim yang sedang gelisah dalam menghadapi masalah kehidupan. Allah swt. menyeru kepada umat muslim untuk memohon pertolongan kepada-Nya dengan sabar dan sholat sehingga mampu mengatasi berbagai tekanan atau musibah yang menimpa dirinya.

Apabila sikap sabar tidak diapilikasikan dalam hidup sehari-hari, maka bisa jadi akan ada banyak kesulitan yang menimpa. Saat seorang hamba berada salam situasi yang seperti itu, tiada seorang pun yang mampu menolong dan mengubah keadaannya selain Allah. Dan salah satu cara agar permohonan pertolongan diijabah adalah ketika ia dalam kondisi melaksanakan sholat.

Semoga kita bisa mengamalkan perilaku ini sehingga selalu mendapatkan pertolongan Allah dalam menghadapi setiap kesulitan hidup. Amin Ya Rabbal Alamin.

Harfin
Harfin
Mahasiswa Institut Pesantren KH. Abdul Chalim Mojokerto, aktif di CRIS Foundation
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Penggunaan tinta merah pada frasa walyatalaththaf dalam mushaf kuno Kusamba, Bali (Sumber: Balai Litbang Agama Semarang)

Tinta Warna pada Mushaf Alquran (Bagian II)

0
Merujuk keterangan yang diberikan oleh Abu ‘Amr al-Dani (w. 444 H.), penggunaan tinta warna dalam penulisan mushaf Alquran awalnya merupakan buntut dari diterapkannya diakritik...