BerandaTafsir TematikTafsir Bismillah (2): Permulaan dari Banyak Doa

Tafsir Bismillah (2): Permulaan dari Banyak Doa

Doa adalah senjata orang beriman, sebagaimana pernah disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW dalam suatu kesempatan,  الدُّعَاءُ سِلَاحُ الْمُؤْمِنِ، وَعِمَادُ الدِّينِ، وَنُورُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ (Doa adalah senjata orang yang beriman, tiang agama, juga cahaya langit dan bumi). Hadis Riwayat Al Hakim dari Ali bin Abi Thalib nomor 1812. Doa sebagai bentuk penghambaan yang sejati, karena seseorang mengakui kelemahan dan keterbatasan dirinya, dan di saat yang sama ia menyadari bahwa ada kekuatan di luar dirinya yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Dalam Alquran Allah juga menegaskan kepada perihal berdoa ini, Ia mempersilahkan bahkan menyuruh hambaNYa untuk berdoa kepadaNya, tersurat dalam surat Ghafir [40]: 60,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗ………

‘Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu……….’

Bismillahirrahmanirrahim sebagai ayat pertama pembuka Alquran mempunyai peran dan posisi yang istimewa, khususny dalam doa. Bahkan Muhammad bin Abdul Wahid al-Ghafiqi dalam Lamahat al-Anwar wa Nafahat al-Azhar, juz I, hal 477 hadis nomor 603, mengutip hadis Nabi dari Ibn Abbas ‘…..tidak akan ditolak sebuah doa yang diawali dengan Bismillahirrahmanirrahim (‘(……وَلَنْ يُرَدَّ دُعَاءٌ أَوَّلُهُ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم. Semangat ini kemudian terlihat di banyak doa yang digunakan dalam aktivitas keseharian, meskipun hanya sampai pada lafad bismillah saja, tidak diteruskan pada lafad arrahman dan arrahim Di antaranya:

  • Doa ketika makan

بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ

‘Dengan menyebut nama Allah di awal [makan] dan di akhir [makan]’

Doa ini adalah potongan dari hadis Nabi yang diceritakan oleh Aisyah RA  yang direkam dalam Sunan Abu Dawud, hadis nomor 3767. Dalam hadis itu diceritakan bahwa seseorang yang hendak makan, maka ia harus mengawalinya dengan menyebut nama Allah. Namun jika ia lupa dan ingat di pertengahan, maka bacalah doa di atas seketika itu juga. Tujuannya tidak lain yaitu menghindari nimbrungnya Setan pada makanan yang dikonsumsi, sehingga makanan tersebut berkah, mengenyangkan dan menyehatkan.

Ada cerita unik tentang percakapan antara Setan kurus dan Setan gemuk. Ketika ditanya oleh setan yang gemuk, kenapa dia kurus? Setan yang kurus menjawab, karena orang-orang yang digoda di tempat tugasnya selalu membaca bismillah ketika hendak makan. Setan yang gemuk pun tertawa dan menceritakan bahwa orang-orang di tempatnya tidak pernah membaca basmalah ketika mau makan, sehingga ia dengan leluasa ikut makan dengan mereka, jadilah ia gemuk.

  • Doa masuk rumah

بِسْمِ اللَّهِ وَلَجْنَا، وَبِسْمِ اللَّهِ خَرَجْنَا، وَعَلَى اللَّهِ رَبِّنَا تَوَكَّلْنَا

‘Dengan menyebut nama Allah, saya masuk dan keluar rumah. Dan kepadaNya saya berserah diri’

Rasulullah SAW berpesan, ketika seseorang hendak masuk ke rumahnya seharusnya ia memohon perlindungan kepada Allah dengan membaca doa tersebut, agar rumah yang ditempati masuk-keluar itu menjadi tempat yang penuh dengna kebaikan dan memberikan manfaat bagi penghuninya. Tidak lupa juga mengucapkan salam setelah membaca doa tersebut. Demikian cerita Abi Malik al Asy’ari dalam Sunan Abi Dawud, nomor 5096.

Tuntunan tersebut kemudian menjadi dasar dari adab memasuki rumah. Sebagaimana kita ketahui bersama, rumah adalah sekolah pertama bagi setiap orang. Di tempat ini seseorang pertama kalinya mengenal Tuhannya, orang tua, saudara, tetangga dan teman-temannya. sikap seseorang di rumah dapat menjadi cermin dan acuan bagaimana sikap dan tindak tanduknya di luar rumah. Selain itu, rumah juga muara dari kehidupan kita, apapun yang terjadi pada kita, kondisi kita: sakit, sehat, sedih, senang, kaya, miskin, sibuk, senggang, terpuruk, tersakiti, sukses, melarat dan lainnya tempat untuk pulang adalah rumah.

Seperti pepatah Arab yang populer Bayti Jannatiy (rumahku surgaku), untuk mewujudkannya maka isi rumah itu dengan hal-hal yang baik dimulai dengan membaca basmalah ketika memasukinya.

  • Doa keluar rumah

بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ،

‘Dengan menyebut nama Allah, saya berserah kepadaNya, tidak ada upaya dan upaya kecuali dengan (pertolongan) Allah’

Dalam lanjutan hadisnya, disampaikan bahwa seseorang yang membaca doa tesrsebut ketika keluar rumah, maka ia akan diberi petunjuk, dicukupkan dan dijaga oleh Allah, bahkan setan pun tidak berani mengganggunya. Hal ini sebagaimana ditulis dalam Sunan At Tirmidzi dari Anas bin Malik, hadis nomor 3426.

Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi ketika keluar rumah, oleh karenanya doa tersebut adalah bagi siapa saja yang mau keluar rumah. ada tuntunan tawakkal atau berserah diri kepada Allah dalam doa tersebut, tapi bukan berarti langsung pasrah begitu saja, ada usaha yang dilakukan sebelumnya. Misal, bagi yang membawa kendaraan sendiri, maka ia harus hati-hati dan senantiasa mematuhi rambu-rambu lalu lintas, juga memperhatikan persyaratan mengemudi lainnya. Bagi seseorang yang terbiasa mabuk jalan, maka sudah semestinya ia membawa obat-obatan, demikian pula contoh yang semisal dengannya. Ini tidak lain bagian dari usaha seseorang sebelum akhirnya ber tawakkal.

Mengawali dengan doa ketika bepergian juga agar perjalanan tersebut mendatangkan keberkahan bagi si musafir sendiri, tempat yang dituju dan tentunya juga bagi orang yang ditinggal.

  • Doa ketika hendak berhubungan suami istri

بِاسْمِ اللَّهِ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا

‘Dengan menyebut nama Allah ya Allah jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apa yang Engkau anugerahkan kepada kami’

Dijelaskan oleh Rasulullah Muhammad SAW bahwa jika dari hubungan tersebut ditakdir lahir seorang anak, maka anak tersebut akan dijauhkan dari gangguan setan selamanya. Lafal doa dan keutamaannya dapat kita jumpai dalam Shahih Al Bukhari, hadis nomor 7396 dari riwayat Ibnu Abbas RA.

Siapa yang tidak menghendaki seorang anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya, shalih, cerdas, pandai dan membawa kemaslahatan bagi bangsa dan agamanya. Saya benar-benar yakin ini menjadi keinginan setiap orang tua. Maka mulailah prosesnya dengan berdoa kepada Allah.

  • Doa masuk pasar

بِسْمِ اللَّهِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذِهِ السُّوقِ، وَخَيْرَ مَا فِيهَا، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا، وَشَرِّ مَا فِيهَا، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُصِيبَ فِيهَا يَمِينًا فَاجِرَةً، أَوْ صَفْقَةً خَاسِرَةً

‘Dengan menyebut nama Allah ya Allah, saya memohon kepadaMu kebaikan pasar ini dan kebaikan yang ada di dalamnya. Aku berlindung kepadaMu atas keburukan pasar ini dan keburukan yang ada adi dalamnya. Aku berlindung kepadaMu dari sumpah palsu dan dari suatu pembelian atau penjualan yang merugikan’

Pasar dikenal sebagai tempat yang paling dibenci oleh Raulullah SAW karena di dalamnya penuh dengan penipuan, kecurangan, tidak jujur makanya pasar dikenal sebagai tempat yang paling jelek dan poaling dibenci Rasulullah SAW. Nah, bagaimana dengan aktivitas perekonomian kita, sedang pasar adalah pusatnya? Tidak perlu kawatir Rasulullah SAW melalui Al Hakim dalam kitabnya, hadis nomor 1977 juga sudah mengajarkan doa hendak masuk pasar seperti di atas.

Sebenarnya masih banyak doa keseharian  yang juga diawali dengan penyebutan Allah hanya saja tidak dalam bentuk lafal bismillah. Secara substansi hal tersebut sejalan dengan pesan dari tuntunan doa yang ada dalam hadis tentang keutamaan bismillah. So, Jangan lupa berdoa.

Wallahu A’lam

Limmatus Sauda
Limmatus Sauda
Santri Amanatul Ummah, Mojokerto; alumni pesantren Raudlatul Ulum ar-Rahmaniyah, Sreseh Sampang
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Penggunaan tinta merah pada frasa walyatalaththaf dalam mushaf kuno Kusamba, Bali (Sumber: Balai Litbang Agama Semarang)

Tinta Warna pada Mushaf Alquran (Bagian II)

0
Merujuk keterangan yang diberikan oleh Abu ‘Amr al-Dani (w. 444 H.), penggunaan tinta warna dalam penulisan mushaf Alquran awalnya merupakan buntut dari diterapkannya diakritik...