BerandaTafsir TahliliTafsir Surah Al-Fath Ayat 19-23  

Tafsir Surah Al-Fath Ayat 19-23  

Tafsir Surah Al-Fath Ayat 19-23 menyebutkan akan janji Allah kepada kaum Muslimin yang mengikuti perang. Allah menjanjikan saat Perang Khaibar kaum Muslimin akan memperoleh kemenangan dan harta rampasan yang banyak, harta dini dikhususkan bagi kaum Muslimin yang ikut Bai’atur Ridwan.

Selain janji akan kemenangan Tafsir Surah Al-Fath Ayat 19-23 ini juga menyebutkan janji Allah yang akan memberikan keamanan bagi umat Islam. Kemudian saat Perang Hudaibiyah Allah juga akan menolong umat Islam.


Baca Juga: Tafsir Surah Ayat 16-18


Ayat 19

Ayat ini menerangkan bahwa pada Perang Khaibar yang akan terjadi, kaum Muslimin akan memperoleh kemenangan atas kaum kafir dan memperoleh harta rampasan yang banyak. Harta rampasan itu khusus diberikan kepada kaum Muslimin yang ikut Bai’atur-Ridwan.

Pada akhir ayat ini, Allah mengulang ancaman-Nya kepada orang-orang munafik Arab Badui yang tidak mau ikut bersama Rasulullah saw ke Mekah. Allah akan memberlakukan sesuatu atas makhluk-Nya sesuai dengan hikmah dan faedahnya.

Ayat 20

Allah menjanjikan kemenangan dan harta rampasan yang banyak bagi kaum Muslimin dari orang-orang kafir secara berangsur-angsur pada masa yang akan datang. Allah akan segera memberikan kemenangan dan harta rampasan pada Perang Khaibar. Allah juga menjamin dan menghentikan orang-orang Yahudi yang ada di Medinah untuk mengganggu dan merusak harta kaum Muslimin sewaktu mereka pergi ke Mekah dan ke Khaibar. Peristiwa-peristiwa tersebut hendaklah mereka syukuri dan dijadikan sebagai bukti atas kebenaran Nabi Muhammad sebagai rasul yang diutus Allah kepada manusia. Allah membantu dan menolong kaum Muslimin dari ancaman dan serangan musuh-musuh, baik diketahui kedatangannya maupun yang tidak, dalam jumlah besar ataupun kecil. Allah membimbing kaum Muslimin menempuh jalan yang lurus dan diridai-Nya.

Menurut Ibnu Jarir, yang dimaksud dengan perkataan, “Allah menahan tangan manusia yang akan membinasakan Rasulullah dan kaum Muslimin” ialah keinginan dan usaha penduduk Khaibar dan kabilah-kabilah lain yang bersekutu dengan mereka, karena dalam hati mereka masih terdapat rasa dengki dan sakit hati. Kabilah yang bersekutu dengan penduduk Khaibar itu ialah kabilah Asad dan Gathafan.

Ayat 21

Di samping kemenangan dan jaminan keamanan, Allah juga menjanjikan bahwa kaum Muslimin akan menaklukkan negeri-negeri lain yang belum dapat ditaklukkan. Negeri-negeri itu telah dipastikan Allah akan dapat dikuasai oleh kaum Muslimin dan dijaga dari kemungkinan untuk ditaklukkan oleh orang lain. Kebenaran janji Allah itu terbukti di kemudian hari, dengan ditaklukkannya negeri-negeri di sekitar Jazirah Arab seperti Persia, dan sebagian kerajaan Romawi.

Pada akhir ayat ini, Allah menegaskan bahwa Dia mempunyai kekuasaan yang tidak dapat ditandingi oleh siapa pun, dan tidak ada sesuatu yang sukar bagi-Nya. Seakan-akan dengan ayat ini, Allah menyatakan bahwa memenangkan kaum Muslimin atas kaum kafir itu bukanlah suatu hal yang sukar bagi-Nya. Jika Dia menghendaki yang demikian, pasti terjadi.


Baca Juga: Tafsir Surat Al-Mulk Ayat 28-30: Kecaman terhadap Kaum Musyrikin Mekah


Ayat 22

 

Dalam ayat ini, Allah memberikan kabar gembira kepada kaum Muslimin bahwa sekiranya orang-orang Quraisy menyerang kaum Muslimin di Hudaibiyyah, pasti Ia akan menolong mereka, dan menghancurkan pasukan musyrikin. Allah juga menyatakan bahwa kaum Muslimin akan dapat menaklukkan Mekah dalam waktu yang dekat. Hal itu tergambar dalam firman-Nya, “Hai kaum Muslimin, sekiranya orang-orang Mekah memerangimu dan tidak mau menerima Perjanjian Hudaibiyyah, pastilah Kami dapat mengalahkan mereka dan mereka akan mundur dan lari tunggang-langgang, karena tidak mempunyai pembantu dan pelindung yang akan membela mereka mempertahankan diri. Tetapi kamu, hai kaum Muslimin, mempunyai pembantu dan pelindung untuk memperoleh kemenangan.”

Ayat 23

Tafsir Surah Al-Fath Ayat 19-23 khususnya ayat ini menegaskan bahwa memenangkan keimanan atas kekafiran dan menghapus yang batil dengan yang hak telah menjadi sunah (hukum) Allah yang berlaku bagi seluruh makhluk ciptaan-Nya sejak dahulu sampai sekarang, dan untuk masa yang akan datang. Tidak ada satu pun dari makhluk yang ada di alam semesta ini yang dapat mengubah sunah-Nya itu.

(Tafsir Kemenag)


Baca Setelahnya: Tafsir Surah Ayat 24-25


Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Penggunaan tinta merah pada frasa walyatalaththaf dalam mushaf kuno Kusamba, Bali (Sumber: Balai Litbang Agama Semarang)

Tinta Warna pada Mushaf Alquran (Bagian II)

0
Merujuk keterangan yang diberikan oleh Abu ‘Amr al-Dani (w. 444 H.), penggunaan tinta warna dalam penulisan mushaf Alquran awalnya merupakan buntut dari diterapkannya diakritik...