Tafsir Surah al-Hadid
Tafsir Surah al-Hadid

Tafsir Surah al-Hadid ayat 11-12 menjelaskan kembali bahwa akan dilipat gandakan oleh Allah pahala terhadap orang-orang yang berinfak di jalan-Nya. Kemudian Tafsir surah al-Hadid ayat 11-12 ini ditutup dengan penjelasan tentang di akhirat kelak kita akan menerima kadar pahala sesuai dengan amal perbuatannya.


Baca Sebelumnya: Tafsir Surah al-Hadid ayat 9-10


Ayat 11

Allah mengajak berinfak pada jalan-Nya serta menjanjikan kepada orang yang mau melakukannya. Siapa saja yang berinfak pada jalan Tuhannya dengan harapan mendapat pahala, maka Tuhannya akan melipat gandakan pahala infaknya itu dengan memberikan satu kebajikan menjadi tujuh ratus kali dan akan memperoleh balasan yang tidak terhingga di dalam surga.

Ibnu Mas’ud berkata, “Sebelum ayat ini turun, Abu Dahdah al-Anshari bertanya kepada Nabi saw. “Wahai Rasulullah, menurut pengertian saya, bahwa Allah sesungguhnya menghendaki pinjaman.” “Ya, benar, hai Abu Dahdah,” jawab Nabi Muhammad saw. “Ya Rasulullah ulurkanlah tanganmu,” lalu dipegangnya tangan beliau sambil berkata, “Ya Rasulullah kebun kurma saya kupinjamkan kepada Allah.

Di dalamnya ada tujuh ratus batang kurma dan tinggal di sana istri Abu Dahdah bersama anak-anaknya lalu dikatakannya kepada istrinya. “Keluarlah engkau dari kebun ini wahai istriku bersama anak-anakmu karena sesungguhnya aku telah meminjamkan kebun kita ini kepada Allah,” istrinya menjawab, “Sungguh benar kabarmu hai Abu Dahdah.” Lalu keluarlah istri dan anak-anaknya dari kebun itu. Lalu Nabi Muhammad saw bersabda, “Alangkah banyaknya mata air di dalam surga kepunyaan Abu Dahdah.”

Ayat 12

Pada ayat ini dijelaskan bahwa orang-orang mukmin akan memperoleh pahala yang besar di akhirat, yaitu diberikan cahaya di hadapan dan dikanannya sesuai kadar amal saleh yang dilakukan, yang mengantarkan ke surga. Dalam sebuah hadis disebutkan:

يُؤْتَوْنَ نُوْرَهُمْ عَلَى قَدَرِ أَعْمَالِهِمْ يَمُرُّوْنَ عَلَى الصِّرَاطِ، مِنْهُمْ مِنْ نُورِهِ مِثْلُ الجَبَلِ، وَمِنْهُمْ مِنْ نُوْرِهِ مِثْلُ النَّخْلَةِ، وَأَدْنَاهُمْ نُوْرًا مِن نُوْرِهِ عَلَى إِبْهَامِهِ يُطْفَأُ مَرَّةً وَيُوْقَدُ أُخْرىَ. (رواه ابن جرير وابن مردويه والبيهقى)

Mereka menerima cahayanya sesuai dengan kadar amalannya. Mereka melewati ash-shirath. Di antara mereka ada yang cahayanya sebesar gunung, ada pula yang sebesar pohon kurma, sedangkan cahaya yang paling kecil sebesar ibu jari, kadang menyala kadang padam.

(Riwayat Ibnu Jarir, Ibnu Mardawaih, dan al-Baihaqi).

Mereka membersihkan jiwa mereka dengan tauhid dan beramal saleh, tidak mempersekutukan-Nya, sehingga kembali kepada-Nya dengan jiwa yang ikhlas serta menerima buku catatan amal perbuatan mereka dengan tangan kanan, sebagaimana Allah menyatakan dalam firman-Nya:

فَاَمَّا مَنْ اُوْتِيَ كِتٰبَهٗ بِيَمِيْنِهٖۙ   ٧  فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَّسِيْرًاۙ   ٨  وَّيَنْقَلِبُ اِلٰٓى اَهْلِهٖ مَسْرُوْرًاۗ   ٩

Maka adapun orang yang catatannya diberikan dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan kembali kepada keluarganya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. (al-Insyiqaq/84: 7-9).

Ketika itu malaikat berkata kepada orang mukmin, “Bergembiralah kamu dengan memasuki surga yang mengalir di dalamnya sungai sebagai balasan yang setimpal dengan amal perbuatan kamu dan usaha kamu untuk menjauhkan diri dari syirik dan dosa, oleh karena zikirmu yang terus-menerus, maka berbahagialah kamu dalam amal perbuatanmu itu.”

Dalam ayat lain Allah menyatakan:

جَنّٰتُ عَدْنٍ يَّدْخُلُوْنَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ اٰبَاۤىِٕهِمْ وَاَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيّٰتِهِمْ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ يَدْخُلُوْنَ عَلَيْهِمْ مِّنْ كُلِّ بَابٍۚ   ٢٣  سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِۗ     ٢٤

(Yaitu) surga-surga ‘Adn, mereka masuk ke dalamnya bersama dengan orang yang saleh dari nenek moyangnya, pasangan-pasangannya, dan anak cucunya, sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan), “Selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu.” Maka alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu. (ar-Ra’d/13: 23-24)

Sebagai penutup ayat ini, Allah menyatakan bahwa kehebatan hidup dalam surga yang keadaannya telah diketahui orang mukmin adalah suatu kemenangan besar yang diidam-idamkan, setelah mereka bebas dari siksa Allah.

(Tafsir Kemenag)


Baca Selanjutnya: Tafsir Surah al-Hadid ayat 13-16