BerandaTafsir TahliliTafsir Surah Al-Hajj Ayat 16-17

Tafsir Surah Al-Hajj Ayat 16-17

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa Allah akan memberi ganjaran kepada manusia berdasarkan apa yang mereka lakukan di dunia. Adapun Tafsir Surah Al-Hajj Ayat 16-17 kembali menegaskannya dengan dalil-dalil yang kuat dan rasional bagi mereka yang mencari kebenaran. Bahkan keputusan Allah sangat adil, tidak tebang pilih, bagi mereka yang beriman kepada Allah, baik dari golongan Islam, Yahudi, Nasrani, ataupun Shabi’in, akan mendapatkan balasan. Berikut penjelasan detailnya.


Baca Sebelumnya: Tafsir Surah Al-Hajj Ayat 12-15


Ayat 16

Ayat ini menerangkan bahwa Allah telah menurunkan bukti-bukti dan dalil-dalil yang kuat kepada Muhammad untuk membantah orang kafir yaitu Al-Qur’an. Makna dan petunjuknya cukup jelas, mudah dimengerti bagi orang-orang yang mau mencari kebenaran. Karena itu hendaklah manusia mengikuti dan mengamalkan ajaran Islam yaitu ajaran-ajaran Al-Qur’an agar mereka diberi Allah pertolongan dan kemenangan di dunia dan akhirat.

Al-Qur’an berguna bagi orang-orang yang tidak ada rasa dengki dalam hatinya, jiwa dan hatinya bersih, ingin mencari kebenaran dan mempunyai kesediaan beriman kepada yang gaib. Orang seperti yang dilukiskan itu, jika mereka membaca Al-Qur’an pasti ia akan beriman, semakin banyak membaca dan mengamalkan ajaran Al-Qur’an semakin bertambah pula imannya.

Hal ini senada dengan firman Allah:

وَيَزِيْدُ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اهْتَدَوْا هُدًىۗ وَالْبٰقِيٰتُ الصّٰلِحٰتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَّخَيْرٌ مَّرَدًّا

Dan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk. Dan amal kebajikan yang kekal itu lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu dan lebih baik kesudahannya. (Maryam/19: 76)

Sebaliknya orang yang dengki, hatinya berpenyakit, tidak ingin mencari kebenaran dan tidak mempunyai kesediaan beriman kepada yang gaib, maka ayat-ayat Al-Qur’an tidak akan berfaedah baginya bahkan akan menambah keingkaran dan kekafirannya.

Ayat 17

Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa semua orang yang beriman, Yahudi, Shābi`in, Nasrani, Majµsi dan musyrik, akan diberi keputusan yang adil oleh Allah pada hari Kiamat.

Orang-orang yang beriman dalam ayat ini ialah orang-orang yang beriman kepada apa yang diajarkan Nabi Muhammad saw, yaitu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul yang telah diutus-Nya, hari Kiamat dan kepada adanya kadar baik dan kadar buruk.

Yang dimaksud dengan orang-orang Yahudi ialah anak cucu Nabi Yakub as yang berkembangbiak di Mesir kemudian dibawa kembali oleh Nabi Musa as ke Palestina. Mereka adalah pengikut Nabi Musa as dan ajaran-ajarannya termuat dalam kitab Taurat. Shābi`in ialah orang-orang yang mengakui keesaan Allah tetapi mereka bukan mukmin, bukan Yahudi dan bukan pula Nasrani.


Baca Juga : Kisah Bani Israil Dalam Al-Quran dan Hidangan Dari Langit


Orang-orang Nasrani ialah pengikut-pengikut Nabi Isa as dengan kitab suci mereka Injil. Dan mereka yang syirik, yaitu yang menyembah selain  Allah, baik berupa benda, manusia atau berhala, seperti yang disembah kaum musyrikin Mekah sebelum Islam.

Terhadap semua golongan di atas Allah akan memberikan keputusan dengan adil di hari Kiamat, siapa yang benar-benar mengikuti Allah dan Rasul-rasul-Nya selama hidup di dunia, dan siapa pula yang mengada-ada sesuatu dalam agama Allah dan siapa pula yang mengingkari agama Allah itu.

Keadilan yang sebenarnya belum didapat lagi oleh manusia selama hidup di dunia yang fana ini. Betapa banyak orang yang dengan kehendak hatinya mengubah-ubah agama Allah lalu dipaksakannya agama itu agar diikuti oleh orang-orang lain.

Betapa banyaknya agama-agama yang menyimpang dari ajaran Allah, tetapi agama itu dapat hidup dan subur dengan pengikut-pengikutnya yang banyak, sehingga jika dilihat sepintas lalu agama itulah yang benar dan diridai Allah, sebaliknya agama Allah sendiri hanya dianut oleh mereka yang terhimpit kemiskinan serta tidak mempunyai kekuasaan sedikitpun atau tertindas di dalam negerinya, seakan-akan agama itu bukanlah agama yang diridai Allah.

Semuanya itu belum memperoleh keadilan yang sebenarnya selama hidup di dunia. Karena itu di akhirat nanti Allah akan memberikan keadilan yang sesungguhnya. Semuanya akan mendapat balasan sesuai dengan iman, amal dan perbuatan yang telah dikerjakannya.

Menetapkan keputusan dengan adil dan melaksanakan keadilan itu bukanlah suatu yang mustahil bagi Allah, karena Allah Mahakuasa terhadap semua makhluk-Nya, Dia menyaksikan dan mengetahui segala perbuatan dan apa saja yang terjadi atas makhluk, baik yang nampak maupun yang tidak nampak, baik yang besar atau pun yang kecil, bahkan Dia mengetahui segala yang tergores di dalam hati.

 (Tafsir Kemenag)


Baca Setelahnya : Tafsir Surah Al-Hajj Ayat 18


Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Q.S An-Nisa’ Ayat 83: Fenomena Post-truth di Zaman Nabi Saw

0
Post-truth atau yang biasa diartikan “pasca kebenaran” adalah suatu fenomena di mana suatu informasi yang beredar tidak lagi berlandaskan asas-asas validitas dan kemurnian fakta...