Tafsir Surah Al Isra’ Ayat 12 bagian satu berbicara mengenai tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. tanda-tanda tersebut agar dipikirkan baik-baik oleh manusia. salah satu contohnya adalah adanya siang dan malam.
Baca sebelumnya: Tafsir Surah Al Isra’ Ayat 9-11
Ayat 12
Kemudian Allah swt menjelaskan tanda-tanda kekuasaan-Nya yang ada di alam semesta, dengan maksud agar manusia memikirkan dan merenungkan semua ciptaan-Nya di alam ini. Allah swt menjelaskan bahwa Dia menciptakan malam dan siang, masing-masing sebagai tanda kekuasaan-Nya.
Siang dan malam merupakan dua peristiwa yang selalu silih berganti yang sangat berguna bagi kemaslahatan hidup manusia dalam menjalankan kewajiban agama dan urusan-urusan duniawi. Pergantian yang teratur seperti itu merupakan tanda kekuasaan Allah yang sangat jelas bagi manusia.
Barang siapa yang memperhatikan dan memikirkan pergantian siang dan malam tentu yakin bahwa alam semesta ini ada yang mengaturnya dengan aturan-aturan yang sangat baik dan tepat, dan juga menunjukkan bahwa pengaturnya sangat teliti. Dengan demikian, manusia akan terbimbing untuk mengakui adanya Pencipta jagat raya ini dan seluruh isinya.
Di samping itu, adanya pergantian siang dan malam merupakan anugerah yang dapat dirasakan secara langsung oleh manusia dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Di waktu malam mereka dapat beristirahat untuk melepaskan lelah. Allah juga menjadikan tanda-tanda malam datang yaitu hilangnya cahaya matahari dari ufuk barat, sehingga lama kelamaan hari menjadi gelap gulita.
Hal ini merupakan tanda kekuasaan-Nya. Allah menjadikan siang yang terang benderang sebagai tanda kekuasaan-Nya pula guna memberikan kesempatan kepada manusia untuk mencari kebutuhan hidup diri mereka sendiri dan keluarganya.
Di sisi lain, perubahan siang dan malam itu sangat berguna bagi manusia untuk mengetahui bilangan tahun, bulan, dan hari serta perhitungannya, terkecuali di daerah kutub utara dan selatan.
Dalam Al-Qur’an, Allah tidak saja memberitahu manusia mengenai ciptaan-Nya, namun juga memberikan indikasi-indikasi untuk memanfaat-kannya untuk kesejahteraan manusia.
Baca juga: Tafsir Ahkam: Hukum Membasuh Bagian Dalam Mata Saat Wudhu
Dalam kaitan dengan matahari dan bulan, Allah memberikan petunjuk yang sangat jelas bahwa siang dan malam, atau dengan kata lain peredaran matahari dan bulan, akan sangat berguna untuk dijadikan patokan dalam membuat penanggalan atau kalender.
Ayat yang secara jelas menyatakan mengenai penganggalan adalah ayat 36 Surah at-Taubah/9, yang penggalannya berikut:
“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya terdapat empat bulan haram. Itulah agama yang lurus……”
Satu ayat lain yang serupa adalah ayat 5 dari Surah Yµnus/10:
“Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan waktu …………”
Siang dan malam terjadi karena perputaran bumi pada porosnya yang bergerak dari barat ke timur, yang memberikan kesan kepada manusia seolah-olah matahari bergerak dari timur ke barat. Apabila matahari muncul di ufuk timur disebut hari telah siang dan apabila matahari terbenam di ufuk barat disebut hari telah malam.
Baca setelahnya: Tafsir Surah Al Isra’ Ayat 12 (2)
(Tafsir Kemenag)