BerandaTafsir TahliliTafsir Surah Al-Mulk ayat 19 part 2

Tafsir Surah Al-Mulk ayat 19 part 2

Tafsir Surah Al-Mulk ayat 19 part 2 merupakan lanjutan dari part 1 yang membahas lebih detail bagaimana kuasa Allah akan keindahan warna-warni pada bulu burung, kekuatan burung saat terbang di malam hari pada udara yang berubah-ubah. Selain itu dalam Tafsir Surah Al-Mulk ayat 19 part 2 ini juga disebut beberapa jenis burung yang tersebar di seluruh penjuru dunia dengan keunikan mereka.


Baca Sebelumnya: Tafsir Surah Al-Mulk ayat 19 part 1


Dengan gerakan mengembangkan dan mengatupkan sayapnya, maka sesungguhnya burung-burung itu sedang mengepakkan sayapnya untuk membangkitkan aerodynamic force (gaya aerodinamika), yaitu mengumpulkan tekanan udara yang cukup di bawah sayapnya, yang akan memberikan gaya angkat dan gaya dorong kepada burung-burung untuk dapat terbang. Gaya angkat ini untuk melawan berat burung, sedang gaya dorong untuk melawan hambatan udara.

Kedua gaya ini dibangkitkan oleh gerakan kepakan sayap burung dengan siklus ke atas, ke bawah, dan ke belakang secara kontiniu dan periodik. Sungguh Maha Pemurah Allah. Jika Dia berkehendak menghilangkan udara, pasti burung-burung itu tidak mungkin dapat terbang.

Bulu sayap adalah ciptaan Tuhan yang sangat indah. Ringan, namun kuat, lentur, serba guna, mudah dirawat, berfungsi sebagai penyekat panas, kedap air, dan dapat diganti. Warna bulu sangat penting bagi burung. Beberapa burung mempunyai warna yang sesuai dengan lingkungannya sehingga berfungsi untuk kamuflase. Jenis lainnya menggunakan warnanya untuk menarik lawan jenisnya.

Banyak jenis burung melakukan migrasi dan melakukan perjalanan yang sangat jauh. Dalam melakukan ini, mereka mempunyai berbagai cara untuk menyimpan tenaga dalam perjalanan jauh ini. Bentuk formasi terbang berkelompok yang menyerupai huruf V pada kebanyakan bebek atau belibis saat bermigrasi, ternyata mempunyai maksud tertentu. Formasi ini ternyata menghemat energi untuk seluruh kelompok. Hal ini disebabkan karena formasi V ini menghasilkan aliran udara yang menguntungkan. Pada posisi tertentu dalam formasi ini, individu burung dapat beristirahat karena ditopang oleh pola aliran udara yang memungkinkan untuk beristirahat. Siapakah yang mengajar mereka?


Baca Juga: Tafsir Surat al-Mulk Ayat 19: Hikmah di Balik Penciptaan Seekor Burung


Sekarang kita tahu bahwa burung menghilang dari satu tempat karena mereka berpindah ke tempat lain. Kita tahu kapan mereka pergi, ke mana mereka menuju, dan rute mana yang mereka pilih.

Kadang-kadang perjalanan mereka sangat jauh, seperti burung sandpiper. Burung ini bermigrasi dari Canada (di utara benua Amerika) ke Tierro del-Fuego (di ujung selatan benua Amerika). Beberapa jenis walet terbang sejauh 10.000 km dari Alaska ke Patagonia, Cile. Burung-burung walet yang ada di Skandinavia (Eropa utara) terbang ke selatan Afrika di musim dingin. Burung warbler yang sangat kecil, beratnya kurang dari satu ons, terbang pada malam hari dari Jerman ke Afrika pada menjelang musim dingin. Uniknya, burung ini terbang secara individu. Tidak terbang berkelompok seperti jenis burung lainnya.

Burung tern artic adalah juara terbang jarak jauh. Mereka kawin dan membesarkan anaknya di Kutub Utara pada saat musim panas, dan menghabiskan musim dingin di Kutub Selatan. Allah berfirman:

اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يُسَبِّحُ لَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَالطَّيْرُ صٰۤفّٰتٍۗ كُلٌّ قَدْ عَلِمَ صَلَاتَهٗ وَتَسْبِيْحَهٗۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌۢ بِمَا يَفْعَلُوْنَ   ٤١

Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. (an-Nur/24: 41).

Kita tahu bahwa burung dapat terbang, karena Allah ‘memegangnya’ di udara. Mereka melakukan migrasi sepanjang jalur yang misterius karena melaksanakan rencana Allah. Mereka terbang sebagai bagian dari tasbih kepada Allah Sang Pencipta. Burung perkutut tidak ingin menjadi burung elang. Burung gagak tidak peduli bahwa warna bulunya tidak seindah burung nuri. Burung pemakan madu tidak akan mencoba untuk menangkap ikan sebagai ganti madu. Itu adalah pelajaran bagi kita semua yang dapat berpikir.

Siapakah yang mengajar burung itu terbang mengembangkan sayapnya? Bahkan, siapakah yang menciptakan burung itu dengan bentuk tertentu, serta dilengkapi dengan organ-organ (alat-alat) sehingga ia mampu terbang dan tidak jatuh ke bumi? Kenapa kuda tidak dapat terbang seperti burung? Bila manusia mau memikirkan semua yang disebutkan itu akan yakinlah ia bahwa sesungguhnya Allah Maha Pencipta, Mahakuasa, Maha Pemurah, dan Maha Mengetahui segala yang diciptakan-Nya.

(Tafsir Kemenag)


Baca Setelahnya: Tafsir Surah Al-Mulk ayat 20


Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Penggunaan tinta merah pada frasa walyatalaththaf dalam mushaf kuno Kusamba, Bali (Sumber: Balai Litbang Agama Semarang)

Tinta Warna pada Mushaf Alquran (Bagian II)

0
Merujuk keterangan yang diberikan oleh Abu ‘Amr al-Dani (w. 444 H.), penggunaan tinta warna dalam penulisan mushaf Alquran awalnya merupakan buntut dari diterapkannya diakritik...