BerandaTafsir TematikTafsir Surah Al-Munafiqun Ayat 1-4: Sifat dan Perilaku Orang Munafik

Tafsir Surah Al-Munafiqun Ayat 1-4: Sifat dan Perilaku Orang Munafik

Dalam kehidupan, seringkali apa yang diharapkan tidak berjalan mulus tanpa hambatan. Seperti halnya dakwah Nabi Muhammad saw yang seringkali mendapaat cobaan, baik yang berasal dari luar Islam; kaum kafir Quraisy, maupun dari internal umat Islam; orang-orang munafik.

Musuh yang berada di luar kelompok sendiri cenderung lebih mudah dikenali dan diwaspadai, tetapi pengkhianat yang berasal dari dalam kelompok justru terlihat samar dan sangat membahayakan.

Di antara orang munafik pada zaman Rasulullah saw adalah Abdullah bin Ubay dan Al-Akhnas bin Syariq. Secara dzahir, kedua orang tersebut mengakui Islam sebagai agama yang haqq dan Rasulullah saw sebagai utusan-Nya, namun diam-diam mereka menghasut orang lain untuk membenci dan tidak mentaati Rasulullah saw.

Pada kesempatan kali ini, penulis akan membahas QS. Al-Munafiqun: 1-4 yang membicarakan beberapa sifat dan perilaku orang munafik, supaya kita sedikit banyak kenal dengan karakter mereka.

Al-Munafiqun merupakan surah ke-63 dan tergolong dalam surah Madaniyah. Surah ini terdiri dari 11 ayat. Dinamakan al-Munafiqun, sebab kandungan dalam surah ini menceritakan sifat dan perilaku orang munafik. Kata munafik berasal dari kata naafaqa-yunaafiqu-nifaqan wa munafaqan (ناَفَقَ ـ يُناَفِقُ ـ نِفَقاٌ وَ مُناَفَقاً).

Dalam Kitab al-Bidayah wa al-Nihayah oleh Ibnu Katsir, kata an-nafiqa berarti lubang tempat keluarnya hewan sejenis tikus (yarbu’) dari sarangnya. Dalam artian, jika dicari dari lubang yang satu, maka ia akan keluar dari lubang yang lain. Adapun dalam Islam, orang munafik didefinisikan sebagai orang yang menampakkan keislaman dan kebaikannya, tetapi menyembunyikan kekufuran dan kejahatannya. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai sifat dan perilaku orang munafik, simak penjelasan mengenai tafsir surah Al-Munafiqun: 1-4 dibawah ini.

Baca juga: Tafsir Surah As-Saff ayat 2-3: Celaan Bagi Orang yang Perkataannya Tidak Sesuai dengan Tindakannya

QS. Al-Munafiqun: 1-4 dan Tafsirnya

اتَّخَذُوا أَيْمَانَهُمْ جُنَّةً فَصَدُّوا (١)إِذَا جَاءَكَ الْمُنَافِقُونَ قَالُوا نَشْهَدُ إِنَّكَ لَرَسُولُ اللَّهِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّكَ لَرَسُولُهُ وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَكَاذِبُونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنَّهُمْ سَاءَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (٢) ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ آمَنُوا ثُمَّ كَفَرُوا فَطُبِعَ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لا يَفْقَهُونَ (٣) وَإِذَا رَأَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ أَجْسَامُهُمْ وَإِنْ يَقُولُوا تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْ كَأَنَّهُمْ خُشُبٌ مُسَنَّدَةٌ يَحْسَبُونَ كُلَّ صَيْحَةٍ عَلَيْهِمْ هُمُ الْعَدُوُّ فَاحْذَرْهُمْ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ أَنَّى يُؤْفَكُونَ (٤)

Artinya: 1. Apabila orang-orang munafik datang kepadamu (Muhammad), mereka berkata, “Kami mengakui, bahwa engkau adalah rasul Allah.” Dan Allah mengetahui bahwa engkau benar-benar Rasul-Nya; dan Allah menyaksikan bahwa orang-orang munafik itu benar-benar pendusta. 2. Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Sungguh, betapa buruknya apa yang telah mereka kerjakan. 3. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir, maka hati mereka dikunci, sehingga mereka tidak dapat mengerti. 4. Dan apabila engkau melihat mereka, tubuh mereka mengagumkanmu. Dan jika mereka berkata, engkau mendengarkan tutur katanya. Mereka seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa setiap teriakan ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya), maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari kebenaran)?

Dalam Tafsir al-Madinah al-Munawwarah, dijelaskan bahwa ayat pertama dari surah Al-Munafiqun berisi tentang peringatan Allah Swt bagi orang-orang beriman dan Rasulullah saw agar menjauhi orang-orang munafik. Mereka yang ketika mendatangi Rasulullah, akan berkata,“Kami bersaksi bahwa kamu wahai Muhammad benar-benar Rasulullah”. Akan tetapi perkataan tersebut tidak lain hanyalah dusta dan tipu daya belaka.

Selanjutnya, pada ayat kedua, sebagaimana keterangan yang terdapat dalam Zubdah al-Tafsir min Fath al-Qadir, disebutkan bahwa sumpah orang-orang munafik itu hanyalah sebagai tameng agar mereka tidak ditawan ataupun dibunuh. Disebutkan pula bahwa orang-orang munafik senantiasa menghalang-halangi manusia dari melakukan perintah Allah Swt seperti beriman dan berjihad. Selain itu, mereka juga sangat gencar dalam menghasut dan menyebarkan kebencian atas diri Rasulullah saw. Oleh karena perbuatan buruk tersebut, mereka enggan mengikuti kebenaran sebab Allah Swt telah menutup hati mereka.

Adapun penafsiran ayat ketiga, sebagaimana yang terdapat dalam Tafsir Al-Mukhtashar, bahwa tertutupnya hati orang-orang munafik disebabkan mereka tidak mengetahui hakikat iman. Mereka beriman hanya di lisan saja, tetapi tidak sampai ke hati. Oleh sebab itulah, Allah swt menutup hati mereka sehingga mereka tidak dapat mengetahui dan memahamai apa yang baik dan benar bagi mereka.

Terakhir, penafsiran ayat keempat. Dalam Tafsir Al-Wajiz, dijelaskan bahwa ketika melihat orang-orang munafik, maka diri kita akan terkejut disebabkan ketampanan atau kecantikan wajahnya,  keindahan tata bahasa, kefasihan serta kejelasan ucapan mereka dalam berbicara. Namun perlu diingat, bahwa mereka sesungguhnya tidak memiliki ilmu yang sepadan dengan Rasulullah saw. Dan mereka itulah musuh bagi orang-orang beriman.

Baca juga: Alegori Keadaan Orang Munafik dalam Surah Al-Baqarah Ayat 17-20

Penutup

Begitulah sifat dan perilaku orang munafik yang disebutkan dalam QS. Al-Munafiqun ayat 1-4. Mereka (orang munafik) mungkin akan cenderung menarik perhatian disebabkan beberapa kelebihan yang dimilikinya seperti paras yang indah ataupun kefasihan dalam berbicara. Namun, perlu digaris bawahi bahwa mereka tetaplah musuh orang-orang beriman, sebab perilaku mereka sangatlah buruk, yakni bersikap seolah-olah beriman kepada Allah Swt dan Rasul-Nya, namun nyatanya mereka ingin memecah-belah dan menghancurkan umat Islam.

Adapun hikmah dari penafsiran QS. Al-Munafiqun 1-4 yang dapat kita ambil adalah bahwa iman bukanlah sesuatu yang hanya diucapkan dalam lisan, tetapi juga diyakini dalam hati, dan diwujudkan melalui tindakan. Semoga kita termasuk golongan orang beriman yang dapat mengetahui hakikat iman dan terhindar dari perilaku orang-orang munafik.

Baca juga: Haruskah Selalu Bersikap Kasar dan Keras Terhadap Orang Kafir dan Munafik? Tafsir Surah At-Taubah Ayat 73

Yasmin Karima Fadilla Suwandi
Yasmin Karima Fadilla Suwandi
Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Yogykarta
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Mengangkat Alquran: Peran Performatif dan Simbolisme dalam Pelantikan Pemimpin

0
Alquran tidak hanya berfungsi sebagai pedoman ajaran agama, tetapi juga memiliki dimensi performatif yang terwujud dalam berbagai tradisi dan ritual sosial-keagamaan. Salah satu manifestasi...