BerandaTafsir TahliliTafsir Surah al-Qamar Ayat 19-26

Tafsir Surah al-Qamar Ayat 19-26

Tafsir Surah al-Qamar Ayat 19-26 mengisahkan adzab yang diberikan kepada kaum ‘Ad dan kaum Tsamud. Bagaimana adzab tersebut diturunkan kepada masing-masing kaum. Selain itu, Tafsir Surah al-Qamar Ayat 19-26 juga berisi penegasan mengapa Alquran mudah dipahami.


Baca Sebelumnya: Tafsir Surah al-Qamar Ayat 15-18


Ayat 19

Ayat ini menerangkan bahwa Allah mengirimkan topan yang amat dahsyat menderu-deru. Hal tersebut merupakan azab Allah kepada kaum ‘Ad di kala bergelimangan dosa dan durhaka. Peristiwa ini terjadi selama tujuh malam delapan hari terus-menerus sebagaimana diinformasikan dalam ayat lain:

فَاَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيْحًا صَرْصَرًا فِيْٓ اَيَّامٍ نَّحِسَاتٍ

Maka Kami tiupkan angin yang sangat bergemuruh kepada mereka dalam beberapa hari yang nahas. (Fussilat/41: 16)

Dan firman-Nya:

سَخَّرَهَا عَلَيْهِمْ سَبْعَ لَيَالٍ وَّثَمٰنِيَةَ اَيَّامٍۙ حُسُوْمًا

Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus. (al-Haqqah/69: 7)

Ayat 20

Pada ayat ini dinyatakan bahwa angin itu melemparkan mereka kemudian menghempaskan mereka ke bawah dengan kepala lebih dahulu karena begitu kerasnya kepala mereka terpenggal dan tubuh mereka bergelimpangan bagaikan pohon-pohon kurma yang tumbang berserakan karena tercabut oleh badai. Demikianlah dahsyatnya badai itu yang dapat menumbangkan tubuh mereka yang besar-besar sebagaimana dinyatakan dalam firman-Nya:

كَانُوْٓا اَشَدَّ مِنْهُمْ قُوَّةً وَّاَثَارُوا الْاَرْضَ وَعَمَرُوْهَآ

Orang-orang itu lebih kuat dari mereka (sendiri) dan mereka telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya melebihi apa yang telah mereka makmurkan. (ar-Rum/30: 9)

Ayat 21

Allah kembali menyatakan, betapa hebat azab-Nya dan peringatan-Nya. Pernyataan itu menunjukkan bahwa Allah sendiri memandang peristiwa tersebut hebat sekali. Dalam ayat yang lain memang disebutkan bahwa azab Allah sangat hebat:

لِّنُذِيْقَهُمْ عَذَابَ الْخِزْيِ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَلَعَذَابُ الْاٰخِرَةِ اَخْزٰى وَهُمْ لَا يُنْصَرُوْنَ  ١٦ 

Kami ingin agar mereka itu merasakan siksaan yang menghinakan dalam kehidupan di dunia. Sedangkan azab akhirat pasti lebih menghinakan dan mereka tidak diberi pertolongan. (Fussilat/41: 16)

Ayat 22

Allah juga kembali menegaskan bahwa Al-Qur’an mudah difahami dan diambil sebagai peringatan karena Allah menyampaikan contoh yang gamblang di dalamnya, karena itu manusia seharusnya mengimaninya dalam menjalankan ajaran-ajaran yang terdapat di dalamnya supaya mereka bahagia di dunia dan di akhirat.


Baca Juga: Kisah Nabi Hud As dan Kaum ‘Ad Dalam Al-Quran


Ayat 23

Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa kaum Tsamud menganggap dusta peringatan-peringatan yang disampaikan nabi mereka Nabi Saleh, yaitu mentauhidkan Allah, iman kepada rasul dan hari Kiamat.

Ayat 24

Mereka memandang Nabi Saleh berdusta, karena dalam pandangan mereka, tidak mungkin ajaran baru yang diajarkan satu orang lebih benar dari ajaran yang telah diikuti oleh semua orang dan telah diterima semenjak nenek moyang mereka.

Mereka memandang bahwa mengikuti satu orang yang membawa ajaran yang lain dari ajaran yang mereka terima sejak nenek moyang akan membuat sesat dan gila.

Ayat 25

Selanjutnya mereka berdalih bahwa tidak mungkin wahyu itu diturunkan kepada seseorang yaitu Nabi Saleh sedang ia manusia biasa. Mengapa wahyu tidak diturunkan kepada pemimpin mereka yang berkuasa, disegani, berharta, dan sebagainya. Oleh karena itu dalam pandangan mereka Nabi Saleh bohong dan hanya menyombongkan diri.

Ayat 26

Allah membantah dengan keras pandangan mereka dengan menyatakan bahwa dalam waktu dekat mereka akan mengetahui siapa sebenarnya yang bohong dan sombong.

(Tafsir Kemenag)


Baca Setelahnya: Tafsir Surah al-Qamar Ayat 27-36


Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Literasi sebagai Fondasi Kemajuan Bangsa Perspektif Alquran

Literasi sebagai Fondasi Kemajuan Bangsa Perspektif Alquran

0
Dapat kita saksikan di berbagai negara, khususnya Indonesia, pembangunan infrastruktur seringkali diposisikan sebagai prioritas utama. Sementara pembangunan kualitas Sumber Daya Manusia seringkali acuh tak...