BerandaTafsir TahliliTafsir Surah Al-Waqi’ah Ayat 10-19

Tafsir Surah Al-Waqi’ah Ayat 10-19

Tafsir Surah Al-Waqi’ah Ayat 10-19 menjelaskan tentang keutamaan orang-orang paling dahulu beriman kepada Allah. Pada Tafsir Surah Al-Waqi’ah Ayat 10-19 digambarkan ganjaran yang akan diterima pada di surga nanti.


Baca Sebelumnya: Tafsir Surah Al-Waqi’ah Ayat 1-9


Ayat 10

Ayat ini menjelaskan bahwa orang-orang yang paling dahulu beriman kepada Allah tidak asing lagi bagi kita, karena kepribadian mereka yang luhur serta perbuatan-perbuatan mereka yang mengagumkan. Dapat pula diartikan bahwa orang-orang yang paling dahulu mematuhi perintah Allah, mereka pulalah yang paling dahulu menerima rahmat Allah.

Barang siapa yang lebih awal membuat kebaikan di dunia ini, maka ia adalah orang yang lebih awal pula mendapat ganjaran di akhirat nanti.

Ayat ini menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “as-sabiqun”, ialah mereka yang disebut dalam hadis ‘Aisyah sebagai berikut:

أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قاَلَ: أَتَدْرُوْنَ مَنِ السَّابِقُوْنَ اِلىَ ظِلِّ اللهِ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ؟ قَالُوْا : الله ُوَرَسُوْلُهُ أعْلَمُ. قَالَ: اَلَّذِيْنَ إِذَا أُعْطُوْا الْحَقَّ قَبِلُوْهُ وَإِذَا سُئِلُوْهُ بَذَلُوْا وَحَكَمُوْا لِلنَّاسِ كَحُكْمِهِمْ لِأَنْفُسِهِمْ. (رواه أحمد)

Nabi Muhammad saw telah bersabda, “Apakah kamu sekalian tahu siapa yang paling dahulu mendapat perlindungan dari Allah pada hari Kiamat nanti?” Mereka (para sahabat) berkata, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Rasulullah bersabda, “Mereka itu adalah orang yang apabila diberi haknya menerimanya, apabila diminta, memberikannya dan apabila menjatuhkan hukuman terhadap orang lain sama seperti mereka menjatuhkan hukuman terhadap diri mereka sendiri.” (Riwayat Ahmad)

Ayat 11-12

Ayat ini menerangkan bahwa mereka yang paling dahulu beriman itulah yang menerima ganjaran yang lebih dahulu dari Allah. Mereka adalah ahli surga yang dilimpahi nikmat-nikmat yang tidak pernah dilihat oleh mata dan didengar oleh telinga serta terpikirkan oleh siapa pun juga sebagaimana disebutkan dalam hadis Nabi saw.

فِى الْجَنَّةِ مَاﻻَ عَيْنٌ رَأَتْ وَﻻَ أُذُنٌ سَمِعَتْ وَﻻَخَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ. (رواه البزار عن أبي سعيد)

Di dalam surga terdapat nikmat dan kesenangan yang tidak pernah dilihat oleh mata dan didengar oleh telinga serta tidak pernah terlintas di hati manusia. (Riwayat al-Bazzar dari Abi Sa’id)

Ayat 13-14

Ayat-ayat ini menerangkan bahwa prosentase umat dahulu yang termasuk “as-Sabiqunal-Muqarrabun” lebih besar dibanding dengan prosentase umat Nabi Muhammad. Namun karena jumlah umat Nabi Muhammad itu jauh lebih besar dari jumlah umat nabi-nabi sebelumnya, maka jumlah umat Nabi Muhammad yang termasuk “as-Sabiqunal-Muqarrabun” jauh lebih besar dibanding dengan jumlah umat-umat dahulu.


Baca Juga: Kelebihan Ilmu Pengetahuan dan Keutamaan Orang yang Berilmu Menurut Al-Quran dan Hadis


Ayat 15-16

Ayat-ayat ini menjelaskan bahwa mereka duduk santai berhadap-hadapan di atas dipan yang bertahtakan emas dan permata. Mereka dalam keadaan rukun, damai, hidup berbahagia dan bergaul dengan baik; tidak terdapat pada hati mereka perasaan permusuhan atau kebencian yang akan memisahkan seseorang dengan yang lain.

Ayat 17

Ayat ini mengungkapkan bahwa mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda serta menyenangkan bila dipandang. Mereka ini bertindak selaku pelayan yang melayani penghuni-penghuni surga di waktu makan, minum, dan lain-lainnya.

Ayat 18-19

Ayat ini menjelaskan bahwa anak-anak muda tersebut melayani penghuni surga dengan membawa gelas, piala, cerek, dan minuman khamar yang diambil dari air yang mengalir dari mata airnya, tidak diperas, bening dan bersih yang tidak habis-habisnya. Mereka dapat mengambil dan minum semaunya dan hal itu tidak membuat mereka pening dan mabuk.

(Tafsir Kemenag)


Baca Setelahnya: Tafsir Surah Al-Waqi’ah Ayat 20-24


Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

tafsir surah al-An'am ayat 116 dan standar kebenaran

Tafsir Surah Al-An’am Ayat 116 dan Standar Kebenaran

0
Mayoritas sering kali dianggap sebagai standar kebenaran dalam banyak aspek kehidupan. Namun, dalam konteks keagamaan, hal ini tidak selalu berlaku. Surah al-An'am ayat 116...