BerandaTafsir TahliliTafsir Surah An-Nahl Ayat 118-119

Tafsir Surah An-Nahl Ayat 118-119

Tafsir Surah An-Nahl Ayat 118-119 berbicara mengenai dua hal. Pertama masih berkaitan dengan sebelumnya, yakni tentang sesuatu yang haram. Kedua mengenai kemurahan Allah SWT bagi semua makhluknya dengan memberi ampunan.


Baca sebelumnya: Tafsir Surah An-Nahl Ayat 116-117


Ayat 118

Dalam ayat ini, Allah swt mengingatkan kembali apa yang di-haramkan kepada orang Yahudi. Hal-hal yang halal dan haram dalam agama Yahudi sebenarnya tidak sama dengan apa yang diharamkan atau dihalalkan oleh kaum musyrik.

Hal ini menunjukkan bahwa penentuan halal dan haram oleh kaum musyrik terhadap hewan ternak mereka tidak bersumber dari syariat agama-agama terdahulu. Beberapa makanan telah diharamkan Allah kepada orang Yahudi, seperti yang diterangkan dalam firman Allah:

ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ł‡ŁŽŲ§ŲÆŁŁˆŁ’Ų§ Ų­ŁŽŲ±Ł‘ŁŽŁ…Ł’Ł†ŁŽŲ§ ŁƒŁŁ„Ł‘ŁŽ Ų°ŁŁŠŁ’ ŲøŁŁŁŲ±ŁŪš ŁˆŁŽŁ…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł„Ł’ŲØŁŽŁ‚ŁŽŲ±Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŲŗŁŽŁ†ŁŽŁ…Ł Ų­ŁŽŲ±Ł‘ŁŽŁ…Ł’Ł†ŁŽŲ§ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡ŁŁ…Ł’ Ų“ŁŲ­ŁŁˆŁ’Ł…ŁŽŁ‡ŁŁ…ŁŽŲ§Ł“ Ų§ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ Ł…ŁŽŲ§ Ų­ŁŽŁ…ŁŽŁ„ŁŽŲŖŁ’ ŲøŁŁ‡ŁŁˆŁ’Ų±ŁŁ‡ŁŁ…ŁŽŲ§Ł“ Ų§ŁŽŁˆŁ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁˆŁŽŲ§ŁŠŁŽŲ§Ł“ Ų§ŁŽŁˆŁ’ Ł…ŁŽŲ§ Ų§Ų®Ł’ŲŖŁŽŁ„ŁŽŲ·ŁŽ ŲØŁŲ¹ŁŽŲøŁ’Ł…ŁŪ— Ų°Ł°Ł„ŁŁƒŁŽ Ų¬ŁŽŲ²ŁŽŁŠŁ’Ł†Ł°Ł‡ŁŁ…Ł’ ŲØŁŲØŁŽŲŗŁ’ŁŠŁŁ‡ŁŁ…Ł’Ūš ŁˆŁŽŲ§ŁŁ†Ł‘ŁŽŲ§ Ł„ŁŽŲµŁ°ŲÆŁŁ‚ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ

Dan kepada orang-orang Yahudi, Kami haramkan semua (hewan) yang berkuku, dan Kami haramkan kepada mereka lemak sapi dan domba, kecuali yang melekat di punggungnya, atau yang dalam isi perutnya, atau yang bercampur dengan tulang. Demikianlah Kami menghukum mereka karena kedurhakaannya. Dan sungguh, Kami Mahabenar. (al-Anā€™am/6: 146)

Allah mengharamkan daging dan lemak binatang ternak khusus kepada orang Yahudi sebagai hukuman atas perbuatan mereka yang aniaya seperti membunuh nabi-nabi, memakan riba, dan memperoleh harta dengan cara yang haram.;Firman Allah swt:

ŁŁŽŲØŁŲøŁŁ„Ł’Ł…Ł Ł…Ł‘ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ł‡ŁŽŲ§ŲÆŁŁˆŁ’Ų§ Ų­ŁŽŲ±Ł‘ŁŽŁ…Ł’Ł†ŁŽŲ§ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡ŁŁ…Ł’ Ų·ŁŽŁŠŁ‘ŁŲØŁ°ŲŖŁ Ų§ŁŲ­ŁŁ„Ł‘ŁŽŲŖŁ’ Ł„ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲØŁŲµŁŽŲÆŁ‘ŁŁ‡ŁŁ…Ł’ Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ų³ŁŽŲØŁŁŠŁ’Ł„Ł Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡Ł ŁƒŁŽŲ«ŁŁŠŁ’Ų±Ł‹Ų§Ū™

Karena kezaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan bagi mereka makanan yang baik-baik yang (dahulu) pernah dihalalkan; dan karena mereka sering menghalangi (orang lain) dari jalan Allah. (an-Nisa’/4: 160)

Dari ayat ini, dapat dipahami perbedaan yang jelas antara alasan Allah mengharamkan beberapa jenis makanan kepada orang Yahudi dengan alasan yang diberlakukan kepada orang Islam.

Kepada orang Islam, Allah swt tidak mengharamkan makanan-makanan kecuali karena pada makanan itu terdapat suatu kemudaratan yang bisa mencelakakan dirinya. Sedangkan kepada orang Yahudi, Allah mengharamkan makanan yang baik-baik itu sebagai hukuman bagi mereka.

Maka tidaklah benar pendapat yang mengatakan bahwa Bani Israil sendiri yang mengharamkan makanan itu kepada diri mereka. Semua makanan, sebelum Taurat diturunkan kepada mereka, adalah halal, kecuali makanan yang diharamkan sendiri oleh Nabi Yakub (Israil) untuk dirinya.

Menurut riwayat, makanan yang diharamkan oleh Nabi Yakub itu ialah daging dan susu unta. Beliau berbuat demikian untuk mengekang nafsu dalam usaha membersihkan jiwa dan untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Firman Allah swt:

Ūž ŁƒŁŁ„Ł‘Ł Ų§Ł„Ų·Ł‘ŁŽŲ¹ŁŽŲ§Ł…Ł ŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ų­ŁŁ„Ł‘Ł‹Ų§ Ł„ŁŁ‘ŲØŁŽŁ†ŁŁŠŁ’Ł“ Ų§ŁŲ³Ł’Ų±ŁŽŲ§Ū¤Ų”ŁŁŠŁ’Ł„ŁŽ Ų§ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ Ł…ŁŽŲ§ Ų­ŁŽŲ±Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ Ų§ŁŲ³Ł’Ų±ŁŽŲ§Ū¤Ų”ŁŁŠŁ’Ł„Ł Ų¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ Ł†ŁŽŁŁ’Ų³ŁŁ‡Ł– Ł…ŁŁ†Ł’ Ł‚ŁŽŲØŁ’Ł„Ł Ų§ŁŽŁ†Ł’ ŲŖŁŁ†ŁŽŲ²Ł‘ŁŽŁ„ŁŽ Ų§Ł„ŲŖŁ‘ŁŽŁˆŁ’Ų±Ł°Ł‰Ų©Ł

Semua makanan itu halal bagi Bani Israil, kecuali makanan yang diharamkan oleh Israil (Yakub) atas dirinya sebelum Taurat diturunkan. (Ali ā€˜Imran/3: 93)

Adapun makanan seperti daging binatang berkuku, lemak sapi, dan kambing, diharamkan kepada seluruh Bani Israil pada waktu Taurat sudah diturunkan sebagai hukuman kepada mereka.


Baca juga:Ā Mengenal Istilah Mad Wajib Muttashil dan Mad Jaiz Munfashil


Ayat 119

Kemudian Allah menjelaskan kebesaran rahmat dan kasih sayang kepada hamba-Nya dengan memberi pengampunan bagi yang melakukan kejahatan pada umumnya, baik kejahatan berbuat nista kepada Allah maupun tindakan kejahatan dan maksiat lainnya. Akan tetapi, Allah swt mengaitkan beberapa ketentuan untuk memperoleh kasih dan pengampunan-Nya itu, seperti:

Pertama: Orang yang melakukan kejahatan karena kejahilan atau ketidaktahuannya terhadap hukum-hukum agama. Dia tidak tahu bahwa yang dilakukannya itu menyalahi perintah agama di samping memberi kemudaratan bagi dirinya sendiri.

Kedua: Timbul dalam dirinya rasa penyesalan yang mendalam sesudah melakukan kejahatan lalu mengucapkan istigfar dan segera bertobat kepada Allah swt. Tobat tidak boleh ditunda-tunda sesudah dia menyadari kesalahannya, karena hal demikian merusak iman dan jiwanya.

Firman Allah swt:

Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽŁ…ŁŽŲ§ Ų§Ł„ŲŖŁ‘ŁŽŁˆŁ’ŲØŁŽŲ©Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡Ł Ł„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁŠŁŽŲ¹Ł’Ł…ŁŽŁ„ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ Ų§Ł„Ų³Ł‘ŁŁˆŁ’Ū¤Ų”ŁŽ ŲØŁŲ¬ŁŽŁ‡ŁŽŲ§Ł„ŁŽŲ©Ł Ų«ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŁŠŁŽŲŖŁŁˆŁ’ŲØŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ Ł…ŁŁ†Ł’ Ł‚ŁŽŲ±ŁŁŠŁ’ŲØŁ ŁŁŽŲ§ŁŁˆŁ„Ł°Ū¤Ł‰Ł•ŁŁƒŁŽ ŁŠŁŽŲŖŁŁˆŁ’ŲØŁ Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡ŁŁ…Ł’ Ū— ŁˆŁŽŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŁŠŁ’Ł…Ł‹Ų§ Ų­ŁŽŁƒŁŁŠŁ’Ł…Ł‹Ų§

Sesungguhnya bertobat kepada Allah itu hanya (pantas) bagi mereka yang melakukan kejahatan karena tidak mengerti, kemudian segera bertobat. Tobat mereka itulah yang diterima Allah. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana. (an-Nisa’/4: 17)

Ketiga: Melakukan amal saleh dan menjauhi larangan Allah sebagai bukti dari penyesalannya. Dengan niat yang kuat dan hati yang tegar berjanji tidak lagi mengulangi kejahatan yang pernah dilakukan serta bertekad untuk taat kepada Allah swt.

Firman Allah swt:

ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ ŲŖŁŽŲ§ŲØŁŽ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ…ŁŁ„ŁŽ ŲµŁŽŲ§Ł„ŁŲ­Ł‹Ų§ ŁŁŽŲ§ŁŁ†Ł‘ŁŽŁ‡Ł— ŁŠŁŽŲŖŁŁˆŁ’ŲØŁ Ų§ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡Ł Ł…ŁŽŲŖŁŽŲ§ŲØŁ‹Ų§

Dan barang siapa bertobat dan mengerjakan kebajikan, maka sesungguhnya dia bertobat kepada Allah dengan tobat yang sebenar-benarnya. (al-Furqan/25: 71)


Baca setelahnya: Tafsir Surah An-Nahl Ayat 120-122 (1)


(Tafsir Kemenag)

Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

larangan berlebihan dalam beragama

Hikmah Alquran pada Larangan Berlebihan dalam Beragama

0
Dalam Islam, terdapat ajaran yang melarang berlaku berlebihan dalam semua hal, termasuk dalam hal beragama. Larangan berlebihan dalamĀ  beragama pernah juga disampaikan oleh Rasulullah...