BerandaTafsir TahliliTafsir Surah An-Najm Ayat 40-46

Tafsir Surah An-Najm Ayat 40-46

Pada Tafsir Surah An-Najm Ayat 40-46 membahas beberapa hal yang berkaitan dengan balasan atas amal perbuatan seseorang. Diantaranya, amal perbuatan yang akan diperlihatkan di hari mahsyar, dilipatgandakan amal perbuatan yang baik, serta menghisab segala amal perbuatan sekecil apapun. Disamping itu, Tafsir Surah An-Najm Ayat 40-46  membahas juga seputar hikmah diciptakannya sesuatu secara berpasang-pasangan.


Baca Sebelumnya: Tafsir Surah An-Najm Ayat 39


Ayat 40

Amal perbuatan seseorang akan diperlihatkan di hari mahsyar sehingga semua orang akan dapat melihatnya. Ini berarti penghormatan bagi orang-orang baik dan penghinaan bagi orang-orang jahat.

وَقُلِ اعْمَلُوْا فَسَيَرَى اللّٰهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُوْلُهٗ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ وَسَتُرَدُّوْنَ اِلٰى عٰلِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَۚ    ١٠٥

Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (at-Taubah/9: 105)

Ayat 41

Ayat ini menyatakan bahwa Allah akan membalas amal perbuatan seseorang dengan balasan yang lebih sempurna dengan melipatgandakan baginya perbuatan baik, dan membalas suatu kejahatan dengan yang serupa atau dimaafkan.

نَبِّئْ عِبَادِيْٓ اَنِّيْٓ اَنَا الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُۙ  ٤٩  وَاَنَّ عَذَابِيْ هُوَ الْعَذَابُ الْاَلِيْمُ   ٥٠

Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa Akulah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang, dan sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih. (al-Hijr/15: 49-50)

Ayat 42

Allah tempat kembali segala sesuatu pada hari Kiamat dan Ia akan menghisab yang kecil dan besar, lalu Ia memberi pahala atau siksa sesuai dengan perbuatan mereka masing-masing.

Ayat ini merupakan peringatan keras bagi orang jahat, dan bujukan yang halus bagi orang-orang baik dan sebagai penghibur hati bagi Nabi Muhammad saw, seperti firman-Nya:

فَلَا يَحْزُنْكَ قَوْلُهُمْ ۘاِنَّا نَعْلَمُ مَا يُسِرُّوْنَ وَمَا يُعْلِنُوْنَ   ٧٦

Maka jangan sampai ucapan mereka membuat engkau (Muhammad) bersedih hati. Sungguh, Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan. (Yasin/36: 76)


Baca Juga: Benarkah Kata Hisab dalam Al-Quran Hanya Bermakna Perhitungan Amal?


Ayat 43

Allah-lah yang menjadikan orang tertawa dan menangis serta sebab-sebabnya. Maksudnya, Dia yang menjadikan manusia gembira karena perbuatannya yang baik, dan Dia yang menyebabkan manusia sedih, menangis dan prihatin karena perbuatannya, yaitu perbuatan yang menyenangkan atau menyusahkan.

Ayat 44

Pada ayat ini Allah menegaskan bahwa sesungguhnya Dia-lah yang menjadikan mati dan hidup karena Dia adalah zat yang sanggup untuk menghidupkan, mematikan dan menghidupkan kembali.

الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ  ٢

Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun. (al-Mulk/67: 2)

Ayat 45-46

Allah yang menciptakan laki-laki dan perempuan dari “air mani yang dipancarkan ke dalam rahim.” Kemudian dihembuskannya ruh, sehingga dia hidup dan bergerak.

Ayat 45 kembali menjelaskan mengenai keberpasangan ciptaan. Uraiannya dapat dilihat pada beberapa ayat terdahulu, seperti: Yasin/36: 36; ar-Ra’d/13: 3; as-Syu’ara’/26: 7; dan adz-Dzariyat/51: 49.

Ayat 46 menjelaskan penciptaan manusia yang datangnya dari pasangan laki-laki dan perempuan, sebagai tercantum dalam beberapa ayat sebelumnya. Air mani sebagai salah satu komponen pembentuk kehidupan diuraikan secara sepintas saja. Penjelasannya dapat ditemui pada beberapa uraian dalam ayat-ayat, seperti, al-Hajj/22: 5; al-Mu’minun/23: 13-14; dan Fathir/35: 11. Dalam ayat-ayat tersebut telah diuraikan secara rinci dalam tahapan proses perkembangan embrio manusia. Bahkan mengenai air mani sendiri, dijelaskan, antara lain, pada ayat-ayat as-Sajdah/32: 7-9. Penjelasan selanjutnya, yang sangat ilmiah, ditemukan pada penjelasan dari Surah ath-Thariq/86: 6-7 dan al-Insan/76: 2.

(Tafsir Kemenag)


Baca Setelahnya: Tafsir Surah An-Najm Ayat 47-49


Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Penggunaan tinta merah pada frasa walyatalaththaf dalam mushaf kuno Kusamba, Bali (Sumber: Balai Litbang Agama Semarang)

Tinta Warna pada Mushaf Alquran (Bagian II)

0
Merujuk keterangan yang diberikan oleh Abu ‘Amr al-Dani (w. 444 H.), penggunaan tinta warna dalam penulisan mushaf Alquran awalnya merupakan buntut dari diterapkannya diakritik...