Tafsir Surah Az-Zumar Ayat 16-19 setidaknya berbicara tentang tiga ciri manusia yang berbeda. Pertama, adalah manusia yang selalu ingkar kepada Allah. Kedua, manusia yang angkuh, mereka menganggap bisa mengendalikan segala urusan yang ada di dunia tanpa melibatkan Allah. Maka, kedua ciri manusia tersebut, kelak pasti akan mendapatkan azab serta siksa yang pedih. Sementara golongan ketiga, adalah manusia yang bertakwa, jelas golongan ini akan mendapatkan kabar gembira berupa surga dari Allah Swt.
Baca Sebelumnya: Tafsir Surah Az- Zumar Ayat 11-15
Ayat 16
Pada ayat ini, Allah menjelaskan derita yang mereka alami. Mereka akan diletakkan di tengah-tengah api neraka yang berlapis-lapis. Di bagian atas terdapat api yang berlapis-lapis dan di bawahnya pun demikian pula. Mereka berada di puncak derita, karena mereka dikepung oleh api neraka.
Allah berfirman:
يَوْمَ يَغْشٰىهُمُ الْعَذَابُ مِنْ فَوْقِهِمْ وَمِنْ تَحْتِ اَرْجُلِهِمْ وَيَقُوْلُ ذُوْقُوْا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ
Pada hari (ketika) azab menutup mereka dari atas dan dari bawah kaki mereka dan (Allah) berkata (kepada mereka), ”Rasakanlah (balasan dari) apa yang telah kamu kerjakan!” (al-Ankabut/29: 55).
Dan firman-Nya:
لَهُمْ مِّنْ جَهَنَّمَ مِهَادٌ وَّمِنْ فَوْقِهِمْ غَوَاشٍ
Bagi mereka tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka). (al-A’raf/7: 41).
Siksa-siksa yang dahsyat itu dikemukakan Allah tiada lain hanyalah untuk menakut-nakuti hamba-Nya, agar mereka sadar dan insaf serta kembali kepada jalan yang lurus, jalan yang ditunjukkan Rasulullah saw serta suka memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa yang telah mereka kerjakan.
Pada akhir ayat, Allah memerintahkan Rasul-Nya agar menyeru para hamba-Nya agar bertakwa, suka menaati perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya. Seruan itu menunjukkan sifat kasih sayang Allah terhadap hamba-hamba-Nya dan kebijaksanaan-Nya yang tak ternilai tingginya.
Ayat 17-18
Ayat ini menerangkan orang-orang yang selalu menjaga dirinya dan menghindarkan diri dari menyembah Thagut, berhala, serta tabah dalam menghadapi godaan setan, menghambakan diri dan menyembah kepada Allah semata, tidak menyembah selain-Nya.
Mereka akan memperoleh kabar gembira dari para rasul bahwa mereka akan terhindar dari azab kubur sesudah mati, kesengsaraan di Padang Mahsyar. Mereka akan mendapat kenikmatan yang abadi di dalam surga.
Oleh karena itu, Nabi Muhammad diperintahkan untuk memberi kabar gembira kepada umatnya yang selalu menyembah Allah, dan selalu mendengar perkataan yang benar, serta mengerjakan mana yang paling baik dari semua perkataan yang benar itu.
Mereka pun akan memperoleh apa yang diperoleh oleh hamba-hamba Allah yang takwa. Mereka adalah orang-orang yang selalu mengikuti petunjuk Allah dan selalu menggunakan akal yang sehat.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Zaid bin Aslam bahwa ayat ini diturunkan berhubungan dengan tiga sahabat Rasulullah, yaitu Zaid bin ‘Amr, Abu Dzar Al-Gifari, dan Salman al-Farisi, ketiga orang itu adalah orang-orang yang pernah mengucapkan kalimat “La ilaha illallah” di masa Arab Jahiliah.
Ayat 19
Pada ayat ini diterangkan kebalikan dari sifat-sifat orang yang disebutkan pada ayat sebelum ayat ini, yaitu mereka yang mengatakan sanggup melaksanakan segala sesuatu dan sanggup pula mengatasi segala macam kesulitan.
Mereka dicela Allah dengan mengatakan, “Apakah kamu yang mengendalikan segala urusan manusia, mengatur dan mengendalikan keadaan mereka? Apakah kamu dapat mengubah keputusan-Ku dengan membatalkan ketetapan azab yang telah Aku tetapkan terhadap orang-orang yang selalu mengotori jiwanya dengan mengerjakan segala macam perbuatan dosa dan mengerjakan perbuatan-perbuatan yang Aku larang?”
Allah menegaskan bahwa mereka sekali-kali tidak dapat menghapus dan mengubah segala macam keputusan-Nya sedikit pun, karena ketentuan segala sesuatu berada di tangan-Nya.
(Tafsir Kemenag)
Baca Setelahnya : Tafsir Surah Az- Zumar Ayat 20-21