BerandaTafsir TahliliTafsir Surah Fussilat Ayat 7-8

Tafsir Surah Fussilat Ayat 7-8

Tafsir Surah Fussilat Ayat 7-8 berbicara mengenai dua hal. Pertama mengenai maksud dari orang-orang yang mempersekutukan Allah SWT. Kedua mengenai janji Allah SWT terhadap orang-orang yang beriman.


Baca sebelumnya: Tafsir Surah Fussilat Ayat 4-6


Ayat 7

Yang dimaksud dengan orang-orang yang mempersekutukan Allah pada ayat di atas ialah orang-orang yang tidak menunaikan zakat dan orang-orang yang mengingkari adanya hari akhir.

Zakat diwajibkan pada periode Medinah dan ayat ini termasuk Makkiyyah (ayat-ayat yang diturunkan sebelum hijrah ke Medinah). Oleh karena itu, yang dimaksud dengan zakat ialah mensucikan jiwa dari kesyirikan dan kekikiran.

Ibnu ‘Abbas menerangkan pengertian la yu’tµna az-zakah (tidak menunaikan zakat) adalah tidak bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah. Itulah zakat al-anfus (penyucian jiwa) karena surah ini termasuk surah Makkiyyah dan zakat diwajibkan di Medinah.

Sebagian mufasir berpendapat bahwa orang kafir Mekah senang berinfak dan memberi minum dan makan jamaah haji. Namun mereka tidak memberikannya kepada Nabi Muhammad dan orang-orang yang beriman. Maka turunlah ayat ini.


Baca juga: Pentingnya Mengetahui Ilmu Asbab an-Nuzul dalam Memahami Al-Quran


Ayat 8

Pada ayat ini diterangkan janji Allah kepada orang-orang yang beriman. Semua orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya, mengerjakan perintah-perintah Allah, dan menjauhi larangan-larangan-Nya akan memperoleh balasan yang paling baik dan tidak terputus dari Allah.

Itulah pembalasan yang paling baik, yaitu pembalasan yang diberikan kepada orang-orang yang beramal saleh.

Menurut as-Suddi ayat ini diturunkan berhubungan dengan orang sakit yang tidak dapat lagi diharapkan kesembuhannya, orang yang telah sangat tua, sehingga ia tidak dapat lagi beramal seperti ia beramal di waktu masih muda, tetapi mereka masih mempunyai semangat yang tinggi dan ingin beramal seperti yang pernah dilakukannya.

Terhadap orang yang seperti itu, Allah memberikan pahala seperti pahala yang diberikan kepada orang yang sanggup mengerjakan amal itu.


Baca setelahnya: Tafsir Surah Fussilat Ayat 9-10


(Tafsir Kemenag)

Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Q.S An-Nisa’ Ayat 83: Fenomena Post-truth di Zaman Nabi Saw

0
Post-truth atau yang biasa diartikan “pasca kebenaran” adalah suatu fenomena di mana suatu informasi yang beredar tidak lagi berlandaskan asas-asas validitas dan kemurnian fakta...