Tafsir Surah Ghafir Ayat 70-76 menjelaskan resiko yang akan diterima oleh penyembah selain Allah. Bahwa, kelak mereka akan merasakan siksaan yang pedih, tidak ada satupun yang bisa menolong, termasuk berhala yang dulunya mereka bela dan sembah. Terlebih sikap congkak dan angkuh mereka yang menolak kebenaran adalah penyebab utama siksaan tersebut.
Baca Sebelumnya: Tafsir Surah GhafirAyat 66-69
Ayat 70
Orang-orang yang membantah ayat-ayat Allah itu ialah orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan Allah kepada Muhammad saw dan mendustakan semua yang disampaikan rasul-rasul atas perintah-Nya.
Dalam ayat-ayat Al-Qur’an dan apa yang disampaikan rasul-rasul itu terdapat perintah untuk menghambakan diri kepada Allah semata, tidak menyembah sesuatu pun selain Dia, meyakini adanya hari kebangkitan, dan hukum-hukum serta petunjuk untuk kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Orang-orang yang ingkar itu kelak akan mengetahui akibat keingkaran mereka. Hal ini merupakan peringatan yang sangat keras, sebagaimana firman Allah:
وَيْلٌ يَّوْمَىِٕذٍ لِّلْمُكَذِّبِيْنَ
Celakalah pada hari itu, bagi orang-orang yang mendustakan! (al-Muthaffifin/83: 10)
Ayat 71-72
Akibat keingkaran mereka, orang-orang kafir akan merasakan siksa di akhirat, ketika belenggu dan rantai-rantai dikalungkan ke leher mereka, kemudian mereka ditarik dengan paksa dan dibakar di dalam neraka.
Ayat ini sama isinya dan maksudnya dengan firman Allah:
ثُمَّ اِنَّ مَرْجِعَهُمْ لَاِلَى الْجَحِيْمِ
Kemudian pasti tempat kembali mereka ke neraka Jahim. (as-Shaffat/37: 68);Dan firman Allah
خُذُوْهُ فَاعْتِلُوْهُ اِلٰى سَوَاۤءِ الْجَحِيْمِۙ ٤٧ ثُمَّ صُبُّوْا فَوْقَ رَأْسِهٖ مِنْ عَذَابِ الْحَمِيْمِۗ ٤٨ ذُقْۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِيْزُ الْكَرِيْمُ ٤٩ اِنَّ هٰذَا مَا كُنْتُمْ بِهٖ تَمْتَرُوْنَ ٥٠
Peganglah dia kemudian seretlah dia sampai ke tengah-tengah neraka, kemudian tuangkanlah di atas kepalanya azab (dari) air yang sangat panas. Rasakanlah, sesungguhnya kamu benar-benar orang yang perkasa lagi mulia. Sungguh, inilah azab yang dahulu kamu ragukan. (ad-Dukhan/44: 47-50)
Ayat 73-74 Tafsir Surah Hud Ayat 27: Konflik Sosial di Balik Pendustaan Dakwah Nabi Nuh
Kepada orang-orang kafir yang sedang ditimpa azab yang sangat pedih itu diajukan pertanyaan-pertanyaan yang bernada mengejek untuk menambah berat penderitaan yang sedang mereka alami.
Baca Juga :
Pertanyaan-pertanyaan itu ialah manakah berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah dahulu. Berhala-berhala yang menurut mereka sanggup melepaskan dan menyelamatkan mereka dari azab dan bencana hari itu.
Mereka menjawab bahwa berhala-berhala itu telah menghilang dari mereka, telah mengikuti jalan yang lain, dan membiarkan mereka ditimpa bencana dan kesengsaraan pada hari itu. Mereka mengakui bahwa sebenarnya selama hidup di dunia mereka telah mengikuti agama dan kepercayaan yang salah dan menyembah sesuatu yang tidak layak disembah.
Pada akhir ayat ini ditegaskan bahwa sebagaimana Allah telah membiarkan sesat orang-orang musyrik, sehingga tidak ada satu perbuatan pun yang diterima dari mereka sebagai amal saleh, maka demikian pula sikap Allah terhadap semua pekerjaan yang telah dilakukan orang-orang kafir. Mereka tidak dapat mengambil manfaat sedikit pun dari amal-amal mereka.
Ayat 75
Ayat ini menerangkan sebab-sebab Allah menimpakan azab yang pedih kepada orang-orang kafir.
Di antaranya adalah karena mereka merasa gembira dan bahagia tanpa merasa berdosa selama hidup di dunia mengerjakan perbuatan-perbuatan syirik, seperti menyembah lebih dari satu tuhan, menyembah tuhan yang lain di samping menyembah Allah, atau mengakui bahwa ada makhluk-makhluk selain Allah mempunyai kekuatan gaib yang menyamai kekuatan-Nya.
Di samping itu, mereka juga melakukan perbuatan-perbuatan maksiat, serta berlaku congkak, sombong, dan zalim terhadap manusia.
Ayat 76
Lalu orang-orang kafir itu diperintahkan untuk masuk ke dalam neraka melalui pintu-pintunya, sesuai dengan keadaan perbuatan jahat yang telah mereka lakukan. Mereka juga diperintahkan untuk tetap berada di dalam neraka Jahanam karena itulah tempat yang layak bagi orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah dan menyombongkan diri kepada-Nya.
(Tafsir Kemenag)
Baca Setelahnya : Tafsir Surah Ghafir 77-78