Tafsir Surah Ghafir Ayat 77-78

Tafsir Surah Ghafir
Tafsir Surah Ghafir

Tafsir Surah Ghafir Ayat 77-78 berbicara tentang seruan Allah kepada Rasul-Nya agar senantiasa bersabar menghadapi kaum yang ingkar, dan Allah menjanjikan perlindungan bagi para utusan itu. Terhitung, ada begitu banyak Nabi dan Rasul yang pernah diutus untuk mendakwahkan ketauhidan Allah, akan tetapi yang diceritakan oleh al-Qur’an hanya 25, dan wajib untuk diimani.


Baca Sebelumnya: Tafsir Surah Ghafir Ayat 70-76


Ayat 77

Allah memerintahkan para rasul-Nya agar bersabar dalam meng-hadapi tindakan orang-orang musyrik yang mendustakan dan membantah ayat-ayat-Nya.

Para rasul juga diminta bersabar dan bertawakal menghadapi gangguan dan ancaman-ancaman mereka. Allah menyatakan bahwa janji-Nya untuk mengazab orang-orang kafir pasti benar dan terlaksana.

Allah mengatakan kepada Nabi saw bahwa jika Ia memperlihatkan kepadanya, di waktu Nabi masih hidup, azab yang ditimpakan kepada orang-orang musyrik, atau tidak diperlihatkan kepada Nabi azab itu dengan mewafatkannya sebelum kedatangan azab itu, maka hal itu tidak berarti apa-apa bagi mereka.

Pada hari Kiamat semuanya kembali kepada Allah, lalu diberikan kepada mereka balasan yang setimpal.

Ayat lain yang searti dengan ayat ini ialah:

فَاِمَّا نَذْهَبَنَّ بِكَ فَاِنَّا مِنْهُمْ مُّنْتَقِمُوْنَۙ ٤١ اَوْ نُرِيَنَّكَ الَّذِيْ وَعَدْنٰهُمْ فَاِنَّا عَلَيْهِمْ مُّقْتَدِرُوْنَ   ٤٢

Maka sungguh, sekiranya Kami mewafatkanmu (sebelum engkau mencapai kemenangan), maka sesungguhnya Kami akan tetap memberikan azab kepada mereka (di akhirat), atau Kami perlihatkan kepadamu (azab) yang telah Kami ancamkan kepada mereka. Maka sungguh, Kami berkuasa atas mereka. (az-Zukhruf/43: 41-42)


Baca Juga : Wafatnya Ulama Itu Musibah Terbesar: Tafsir Surah Ar-Ra’d Ayat 41


Ayat 78

Ayat ini menerangkan bahwa Allah telah mengutus para rasul dan nabi kepada umat-umat sebelum Nabi Muhammad.

Di antara nabi dan rasul itu yang diterangkan kisahnya di dalam Al-Qur’an sebanyak 25 rasul, seperti Nabi Nuh, Idris, Ibrahim, Musa, Sulaiman, Isa, dan rasul-rasul yang lain.

Di samping itu, banyak di antara para nabi dan rasul itu yang tidak disebutkan di dalam Al-Qur’an.

عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ: قُلْتُ يَارَسُوْلَ اللهِ كَمْ عِدَّةُ الْأَنْبِيَاءِ؟ قَالَ: مِائَةُ أَلْفٍ وَأَرْبَعَةٌ وَعِشْرُوْنَ أَلْفًا، اَلرُّسُلُ مِنْ ذَلِكَ ثَلَثُمِائَةٍ وَخَمْسَةَ عَشَرَ جَمًّا غَفِيْرًا. (رواه أحمد)

Dari Abu ªar bahwa ia berkata, “Aku bertanya, “Ya Rasulullah berapa jumlah nabi-nabi itu?” Rasulullah saw menjawab, “124 ribu dan yang menjadi rasul di antaranya ialah 315 orang”. Sebuah jumlah yang banyak.” (Riwayat Ahmad).

Setiap rasul yang diutus Allah itu tidak sanggup menciptakan mukjizat sendiri, tetapi bisa diberikan oleh Allah. Mukjizat itu sebagai bukti kerasulan yang dikemukakan kepada kaum yang mendustakannya.

Bentuk dan sifat mukjizat itu disesuaikan dengan keadaan, masa, dan tempat di mana rasul penerimanya hidup, sehingga mukjizat itu benar-benar diyakini oleh umat pada waktu itu.

Mukjizat itu diberikan jika Allah sendiri berkehendak memberikannya. Jika Allah belum berkehendak memberikannya, maka mukjizat itu tidak akan diberikannya walaupun orang-orang kafir memintanya.

Mukjizat itu diberikan sesuai dengan hikmah dan kebijaksanaan Allah dan sesuai pula dengan kemaslahatan umat.

Pada akhir ayat ini diterangkan bahwa jika azab Allah telah datang menimpa orang-orang yang mendustakan-Nya, maka Allah menyelesaikan perkara mereka dengan seadil-adilnya.

Allah menyelamatkan para rasul dan orang-orang yang beriman kepadanya dari azab itu, serta membinasakan orang-orang yang ingkar dan mempersekutukan-Nya. Hal ini dapat dilihat pada waktu azab Allah menimpa kaum ‘Ad, Allah menyelamatkan Nabi Hud dan orang-orang yang beriman yang bersamanya. Demikian pula azab yang menimpa kaum Samud dan sebagainya.

(Tafsir Kemenag)


Baca Setelahnya : Tafsir Surah Ghafir 78-80