Tafsir Surah Muhammad Ayat 26-27 masih berbicara tentang kaum munafik, diantaranya adalah tentang pengkhianatan mereka kepada Nabi Muhammad dan sahabat-sahabatnya. Al-Qur’an memperingatkan mereka dengan kematian, bahwa ketika ajal datang, sudah tidak ada waktu bagi mereka untuk bertaubat.
Baca Sebelumnya: Tafsir Surah Muhammad Ayat 22-25
Ayat 26
Orang-orang munafik kembali kepada kekafiran, padahal tadinya mereka kelihatan telah beriman, karena mereka memihak dan bersekutu dengan orang Yahudi dari Bani Na«ir dan Bani Quraizah untuk memerangi orang yang beriman.
Kaum munafik menyatakan bahwa mereka akan turut berperang di pihak Bani Na«ir dan Bani Qurai§ah menghadapi kaum Muslimin jika sekiranya suku Yahudi itu diusir dari Medinah.
Orang Yahudi pernah menganjurkan kepada kaum munafik agar memperlihatkan kekafiran mereka dengan terang-terangan. Akan tetapi, mereka tidak mematuhi anjuran itu, kecuali dalam beberapa hal.
Di antara yang tidak mereka patuhi adalah anjuran untuk menyatakan kekafiran dengan terus-terang. Kekafiran itu tetap mereka rahasiakan karena masih mengharapkan keuntungan dengan menyembunyikannya.
Akan tetapi, Allah mengetahui tindakan yang mereka rahasiakan, karena tidak satu pun yang tidak diketahui-Nya. Dalam ayat lain, Allah menerangkan cara mereka mengatur siasat dan tipu dayanya. Allah berfirman:
وَيَقُوْلُوْنَ طَاعَةٌ ۖ فَاِذَا بَرَزُوْا مِنْ عِنْدِكَ بَيَّتَ طَاۤىِٕفَةٌ مِّنْهُمْ غَيْرَ الَّذِيْ تَقُوْلُ ۗ وَاللّٰهُ يَكْتُبُ مَا يُبَيِّتُوْنَ ۚ فَاَعْرِضْ عَنْهُمْ وَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ وَكَفٰى بِاللّٰهِ وَكِيْلًا ٨١
Dan mereka (orang-orang munafik) mengatakan,“(Kewajiban kami hanyalah) taat.” Tetapi, apabila mereka telah pergi dari sisimu (Muhammad, sebagian dari mereka mengatur siasat di malam hari (mengambil keputusan) lain dari yang telah mereka katakan tadi. Allah mencatat siasat yang mereka atur di malam hari itu, maka berpalinglah dari mereka dan bertawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah yang menjadi pelindung. (an-Nisa’/4: 81)
Ayat 27
Ayat ini masih berbicara tentang kaum munafik, apakah yang akan mereka lakukan jika tetap berada dalam kemunafikan itu. Mereka hanya dapat melakukan kemunafikan dan tipu daya semasa mereka masih hidup, berkuasa, dan dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.
Bagaimana pendapat mereka bila Allah menghilangkan kesehatan mereka dengan seketika, dan ketuaan berangsur pula mendekati kehidupan mereka? Bagaimana pendapat mereka pada waktu kematian mendekati mereka dan malaikat maut memukul muka dan punggung mereka; apakah yang akan mereka lakukan?
Baca Juga: Empat Kata yang Digunakan Al-Quran untuk Makna Kematian
Bagaimana pula pendapat mereka jika mereka mati dengan tiba-tiba, sehingga tidak ada kesempatan sedikit pun bagi mereka untuk bertobat kepada Allah yang menentukan segala sesuatu di akhirat? Jika mereka memikirkan dan merenungkan semuanya itu, tentu mereka tidak akan melakukan perbuatan ingkar dan dosa.
Dalam ayat ini disebutkan bahwa ketika malaikat akan mencabut nyawa mereka, malaikat akan mengeluarkan roh mereka dengan kuat dan kasar serta memukul wajah dan punggung mereka.
Orang Arab amat takut dipukul di wajah dan punggung. Karena mereka takut dipukul musuh di wajah dan punggung, maka mereka tidak mau pergi berperang. Ayat ini menunjukkan keadaan orang-orang munafik dalam keadaan sengsara dan terhina pada waktu menghadapi sakaratul maut. Allah berfirman:
وَلَوْ تَرٰٓى اِذْ يَتَوَفَّى الَّذِيْنَ كَفَرُوا الْمَلٰۤىِٕكَةُ يَضْرِبُوْنَ وُجُوْهَهُمْ وَاَدْبَارَهُمْۚ
Dan sekiranya kamu melihat ketika para malaikat mencabut nyawa orang- orang yang kafir sambil memukul wajah dan punggung mereka. (al-Anfal/8: 50)
(Tafsir Kemenag)
Baca Setelahnya : Tafsir Surah Muhammad Ayat 29-31