BerandaTafsir TahliliTafsir Surah Qaf ayat 6-11

Tafsir Surah Qaf ayat 6-11

Tafsir Surah Qaf ayat 6-11 diawali dengan perintah Allah kepada orang kafir untuk memandang langit dan berpikir tentang kekuasaan Allah yang terhampar di atas langit.

Tafsir Surah Qaf ayat 6-11 terbagi menjadi dua pembahasan, pertama penjelasan mengenai kekuasaan Allah yang ada di langit dan juga bumi. Meliputi penciptaan bintang hingga keindahan bumi. Kedua, membahas cara Allah menumbuhkan tumbuh-tumbuhan yang ada di bumi. Begitu besar kekuasaan Allah, semoga dengan membaca tafsir singkat kemenag ini dapat menambah keimanan dan ketaqwaan kita.


Baca Sebelumnya: Tafsir Surah Qaf Ayat 1-5


Ayat 6

Allah memerintahkan kepada orang kafir yang mengingkari hari kebangkitan agar mereka memandang ke langit yang ada di atas mereka untuk dijadikan bahan pemikiran, bagaimana Allah telah meninggikan langit itu tanpa tiang dan menghiasnya dengan berbagai bintang yang gemerlapan, sedangkan langit itu tidak retak sedikit pun. Dari segi ilmu pengetahuan, menurut penemuan terakhir dinyatakan bahwa langit itu merupakan benda kolosal yang homogen yang tidak dilapisi dengan benda-benda yang retak dan kosong, akan tetapi padat diisi dengan sejenis benda halus yang bernama ether (al-asir) dan benda yang halus ini diketahui karena menjadi tempat lalu lintasnya nur atau cahaya.

Di antara bintang-bintang itu, ada yang jauhnya dari bumi dengan jarak kecepatan cahaya dalam masa lebih dari satu juta setengah tahun, sedangkan matahari kita sendiri jauhnya dari bumi hanya dengan jarak kecepatan cahaya selama delapan menit dan delapan belas detik. Silakan membayangkan betapa jauhnya sebagian bintang yang ada di angkasa itu. Cahaya yang dipancarkan oleh bintang itu ke bumi melalui ether itu dan seandainya benda halus itu tidak ada, tentu cahayanya akan terputus. Oleh karena itu, dalam ayat ini dinyatakan bahwa langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikit pun.

Ayat 7

Allah menerangkan bahwa Dia telah menghamparkan bumi bagi kediaman manusia dan meletakkan beberapa gunung yang berfungsi sebagai pasak bumi agar bumi tidak goyah, kukuh dan stabil, dan pada lereng-lerengnya ditumbuhkan berbagai tumbuh-tumbuhan yang indah permai sangat mengagumkan karena pemandangannya yang cantik itu.

Ayat 8

Pada ayat ini dijelaskan bahwa sengaja dibuat pemandangan-pemandangan yang indah itu agar manusia ingat kepada Penciptanya, taat dan bertobat kepada-Nya. Langit yang begitu tinggi yang dihias dengan bintang-bintang agar dijadikan bahan renungan dan pemikiran, alangkah agungnya dan alangkah kuasanya Allah. Bumi yang dihamparkan untuk kediaman manusia dihiasi dengan berbagai tumbuhan yang buahnya dimanfaatkan oleh manusia dan binatang ternak, semuanya itu harus dijadikan pelajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba Allah yang kembali mengingat-Nya.


Baca Juga: Kuffar dalam Al-Quran Tidak Selalu Bermakna Orang-Orang Kafir, Lalu…


Ayat 9

Pada ayat ini Allah menerangkan bagaimana cara menumbuhkan tumbuh-tumbuhan itu, yaitu menurunkan dari langit air hujan yang banyak manfaatnya untuk menumbuhkan tanaman dan pohon-pohon yang berbuah, terutama tumbuh-tumbuhan dan biji tanamannya dapat dituai seperti padi, gandum, jagung, dan sebagainya.

Ayat 10-11

Allah menumbuhkan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun sebagai rezeki bagi hamba-hamba-Nya.

Dalam ayat ini Allah tidak menyebutkan bahwa rezeki itu bagi hamba-hamba-Nya yang suka mengingat Allah seperti diuraikan-Nya pada ayat kedelapan, sebab rezeki itu lebih umum. Seorang yang kembali mengingat Allah memakan rezeki itu sambil mensyukuri nikmat Allah, sedangkan yang lain memakannya seperti binatang saja, tidak ingat kepada pemberi nikmat tersebut. Allah menghidupkan bumi yang kering dan tandus setelah turun hujan dengan berbagai tanaman yang beraneka ragam. Dan seperti itu pula terjadinya kebangkitan pada hari Kiamat. Setiap petani yang selalu mengolah ladang dan sawahnya harus selalu ingat dan bersiap-siap untuk menghadapi hari kebangkitan dengan ketakwaan dan amal kebajikan.


Baca Juga: Tafsir Ayat-ayat Tumbuhan Kemenag RI: dari Ragam Tanaman hingga Etika Lingkungan


Tafsir Surah Qaf ayat 6-11, khususnya 9-11 merupakan suatu kesatuan yang menyatakan manfaat air. Banyaknya manfaat air dapat dirasakan langsung oleh manusia, mulai dari kebutuhan pokok sebagai air minum, memasak, mencuci, pertanian, pemanfatannya untuk industri dan pengolahan bahan-bahan, sampai pada sarana transportasi. Pada ayat tersebut di atas dinyatakan bahwa dengan kehendak Allah lah air turun ke permukaan bumi dalam bentuk hujan. Contoh manfaat ditekankan pada peran air pada pertumbuhan tanaman. Semua tumbuhan, termasuk sumber pangan manusia, baik tumbuhan rendah seperti biji-bijian (bisa dimasukkan ke dalamnya perdu, rerumputan, jamur, lumut, ganggang dan bahkan bakteri) maupun pohon-pohonan yang besar seperti halnya kurma, memerlukan air untuk pertumbuhannya. Ayat-ayat tersebut di atas seolah mengatakan bahwa melalui daur air, Allah memberikan rezeki bagi makhluk ciptaan-Nya. Hanya dengan keberadaan air, tanah akan dapat menjadi media tumbuh bagi tanaman di atasnya. Maka tanah yang tandus pun apabila diberikan air akan dapat ditumbuhi. Proses pertumbuhan tanaman pada tanah tandus yang mendapatkan air sering dipakai untuk menggambarkan kejadian kebangkitan manusia di alam akhirat (lihat: Yunus/10: 24, Fussilat/41: 39, az-Zukhruf/43: 11)

(Tafsir Kemenag)


Baca Setelahnya: Tafsir Surah Qaf ayat 12-15


Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Belajar parenting dari dialog Nabi Yakub dan Nabi Yusuf

Belajar ‘Parenting’ dari Dialog Nabi Yakub dan Nabi Yusuf

0
Dalam hal parenting, Islam mengajarkan bahwa perhatian orang tua kepada anak bukan hanya tentang memberi materi, akan tetapi, juga pendidikan mental dan spiritual yang...