BerandaTafsir TahliliTafsir Surah Yasin Ayat 66-68

Tafsir Surah Yasin Ayat 66-68

Tafsir Surah Yasin Ayat 66-68 menegaskan bahwa Allah berkuasa atas segala sesuatu, dan Dia pula yang menetapkan atas sesuatu tersebut. Berulang kali Allah mengingatkan orang kafir untuk beriman melalui lisan para utusan, namun ditolak. Meski demikian, Allah masih menunjukkan rahmat-Nya, dengan tidak lansug menurunkan azab, Allah membiarkan mereka terbuai dengan dunia, dan menyesal kelak di akhirat.


Baca Sebelumnya: Tafsir Surah Yasin Ayat 63-65


Pada ayat ini juga diterangkan bahwa semakin panjang usia manusia, maka ia akan kembali seperti ketika awal ia hadir di dunia. Akal dan tubuhnnya akan melemah, sama persis seperti anak kecil, yang manja dan butuh untuk diperhatikan. Adapun kondisi orang Kafif, meski sudah diberikan oleh Allah umur yang panjang, namun tidak memanfaatkannya untuk beramal saleh.

Ayat 66

Ayat ini menerangkan kekuasaan Allah terhadap hamba-hamba-Nya, yaitu jika Dia menghendaki dapat saja menghapus penglihatan dan pendengaran orang-orang kafir, sehingga tidak dapat melihat padahal mereka harus banyak beramal dan berbuat baik. Akan tetapi, karena sifat kasih sayang Allah kepada manusia, maka hal itu tidak dilakukan-Nya.

Orang-orang kafir tetap dapat melihat dan berbuat baik di dunia sesuai dengan petunjuk agama. Akan tetapi, hal itu tidak mereka lakukan, bahkan mereka banyak berbuat dosa.

Dengan demikian,  di samping mereka tidak memiliki amal kebaikan yang perlu diberi pahala, dosa-dosa mereka juga sangat banyak sehingga siksaan Allah di akhirat tentu sangat berat. Mereka tidak dapat mengelak dari semua itu karena adanya kesaksian tangan dan kaki mereka.

Ayat 67

Ayat ini juga menerangkan kekuasaan Allah, yaitu jika Allah menghendaki maka Dia dapat mengubah bentuk orang-orang kafir di tempat mereka berada, sehingga tidak sanggup lagi berjalan dan kembali.

Akan tetapi, hal itu tidak dilakukan karena Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Meskipun begitu, orang-orang kafir yang memiliki kesempatan untuk beramal saleh sesuai petunjuk agama juga tidak melakukannya, bahkan mereka bertambah ingkar sehingga pantas mendapat siksa yang berat dan menghinakan di akhirat.


Baca Juga: Keistimewaan Ka’bah dalam Al-Quran dan Pahala Memandangnya


Ayat 68

Selanjutnya Allah menegaskan bahwa barang siapa yang dipanjangkan umurnya, niscaya akan  dikembali kepada awal kejadiannya. Artinya, mereka kembali lemah dan kurang akal seperti anak kecil.

Tidak kuat lagi melakukan ibadah-ibadah yang berat dan mulai banyak lupa, sehingga tidak banyak dapat melakukan ibadah dengan baik. Pada akhir ayat ini, Allah mempertanyakan mengapa mereka tidak mengerti dan  menggunakan kesempatan selagi masih muda dan kuat.

Nabi saw menerangkan hal ini dalam hadisnya yang berbunyi:

اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: فَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ، حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ. (رواه الحاكم عن ابن عباس)

Pergunakan kesempatan yang lima sebelum datang yang lima: waktu luangmu sebelum waktu sibukmu, waktu kayamu sebelum waktu miskinmu, waktu sehatmu sebelum waktu sakitmu, waktu mudamu sebelum waktu tuamu, dan waktu hidupmu sebelum waktu matimu.(Riwayat al-Hakim dari Ibnu ‘Abbas)

Apakah orang-orang kafir tidak mempergunakan akalnya bahwa semakin panjang dan tua umur seseorang semakin lemah jasmani dan rohaninya dan semakin tidak mampu ia berbuat.

Allah telah memberinya umur yang cukup kepada mereka untuk dapat berbuat banyak, beramal saleh, menuntut ilmu yang cukup, beribadah dengan baik, dan sebagainya. Akan tetapi, mereka tidak mempergunakan umur itu dengan sebaik-baiknya.

Allah mengutus para rasul kepada mereka dengan membawa petunjuk ke jalan yang lurus, tetapi mereka tidak mengikuti rasul dan petunjuk itu bahkan mereka mendustakan dan mengingkarinya.

 

(Tafsir Kemenag)


Baca Setelahnya : Tafsir Surah Yasin Ayat 69


Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Literasi sebagai Fondasi Kemajuan Bangsa Perspektif Alquran

Literasi sebagai Fondasi Kemajuan Bangsa Perspektif Alquran

0
Dapat kita saksikan di berbagai negara, khususnya Indonesia, pembangunan infrastruktur seringkali diposisikan sebagai prioritas utama. Sementara pembangunan kualitas Sumber Daya Manusia seringkali acuh tak...