BerandaTafsir TahliliTafsir Surah Yunus Ayat 32-34

Tafsir Surah Yunus Ayat 32-34

Tafsir Surah Yunus Ayat 32-34 melanjutkan pembahasan sebelumnya, yakni berbicara mengenai anugerah dan kekuasaan Allah. Di awal disinggung mengenai zat yang Maha Menghidupkan.


Baca sebelumnya: Tafsir Surah Yunus Ayat 31


Selanjutnya, Tafsir Surah Yunus Ayat 32-34 berbicara mengenai ancaman terhadap orang yang fasiq. Dan terakhir berbicara mengenai penegasan kekuasan Allah yang mampu menghidupkan sesuatu yag telah mati.

Ayat 32

Kemudian ayat ini mengisyaratkan kepada orang-orang musyrikin Mekah bahwa Zat yang mempunyai sifat-sifat yang telah disebutkan terdahulu ialah Allah Yang memelihara mereka, Dialah Tuhan Yang Hak, Yang Hidup dan menghidupkan.

Dan Dialah Yang berhak untuk disembah. Dan Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw agar menyatakan kepada mereka bahwa tidak ada Tuhan yang mengurus segala urusan di dunia ini selain Allah.

Allah menyalahkan perbuatan mereka dan meminta pertanggungjawaban mengapa mereka menyeleweng dari agama yang benar yaitu agama tauhid kepada sesuatu yang batil, seolah-olah mereka itu lari dari petunjuk Allah dan mencari jalan yang sesat, padahal mereka mengetahui bukti-bukti kebenaran adanya Allah Tuhan Yang sebenarnya.

Apabila mereka telah mengetahui bukti-bukti adanya Allah Pencipta alam maka seharusnya mereka tidak mau menyembah tuhan-tuhan yang lain. Sebab apabila terjadi demikian, berarti pengakuan mereka berbeda dengan perbuatan, dan apa yang terbetik dalam hati mereka tidak sesuai dengan apa yang mereka kerjakan.

Bagi siapa yang bersikap menghambakan dirinya kepada Allah berarti mereka telah menempuh jalan yang benar dan mendapat petunjuk-Nya, karena mereka menyembah Tuhan yang benar.

Tetapi orang-orang yang menyembah tuhan-tuhan selain Allah, mereka itulah orang-orang yang sesat, karena mereka menyembah tuhan yang tidak berhak disembah yang mereka anggap sebagai perantara. Setiap orang yang menyembah tuhan-tuhan selain Allah adalah orang-orang musyrik dan bergelimang dalam kebatilan serta terjerumus dalam lembah kesesatan.

Ayat 33

Allah memberikan ancaman kepada orang-orang yang fasik, dengan ancaman yang tidak dapat diubah lagi karena mereka tidak mau beriman kepada agama yang diserukan oleh Rasul yaitu agama tauhid dan meninggalkan pemujaan berhala.

Mereka yang tidak mau percaya kepada agama tauhid bukan karena terpaksa, akan tetapi atas dasar kemauan dan ikhtiar mereka sendiri karena mereka tidak mempunyai pandangan yang benar yang dapat melepaskan diri mereka dari belenggu kemusyrikan.

Itulah sebabnya mengapa jiwa mereka tidak bisa diarahkan kepada pegangan yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang batil. Mereka telah jauh tenggelam dalam kekafiran, sedang mereka sediri terlalu fanatik kepada kepercayaan nenek moyang mereka. Firman Allah:

اِنَّ الَّذِيْنَ حَقَّتْ عَلَيْهِمْ كَلِمَةُ رَبِّكَ لَا يُؤْمِنُوْنَ   ٩٦  وَلَوْ جَاۤءَتْهُمْ كُلُّ اٰيَةٍ حَتّٰى يَرَوُا الْعَذَابَ الْاَلِيْمَ   ٩٧

Sungguh, orang-orang yang telah dipastikan mendapat ketetapan Tuhanmu, tidaklah akan beriman, meskipun mereka mendapat tanda-tanda (kebesaran Allah), hingga mereka menyaksikan azab yang pedih. (Yµnus/10: 96-97)


Baca juga: Tafsir Surat al-Mulk Ayat 25-27: Balasan Bagi yang Ingkar Terhadap Ancaman Allah


Ayat 34

Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw untuk menanyakan kepada mereka bahwa adakah satu di antara tuhan-tuhan yang mereka sembah selain Allah, seperti berhala, roh nenek moyang, binatang-binatang, planet-planet, malaikat, dan jin, yang berkuasa menciptakan makhluk, kemudian menghidupkan kembali sesudah makhluk-makhluk itu mati? Sudah tentu mereka tidak akan dapat menjawab.

Hal ini karena mereka mengingkari terjadinya hari kebangkitan, hari mereka dihidupkan kembali dari alam kubur.

Sesudah itu Allah memberikan jawaban dengan perantaraan rasul-Nya, bahwa yang berkuasa untuk memulai kehidupan hanyalah Allah dan Dia Yang Berkuasa untuk memulai kehidupan atau mengembalikannya seperti keadaannya semula.

Namun, mereka tetap tidak mau menerima agama yang benar, yaitu agama tauhid dan lebih memilih menyembah berhala dan patung-patung yang mereka lakukan karena kecenderungan jiwa mereka sendiri bukan karena terpaksa.


Baca setelahnya: Tafsir Surah Yunus Ayat 35-36


(Tafsir Kemenag)

Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

masjid Nabawi_tempat halaqah ahl as-suffah

Halaqah ‘Ahl as-Suffah’: ‘Pesantren’ Awal di Masa Rasulullah

0
Sejarah pendidikan Islam saat ini sangat erat kaitannya dengan tradisi pembelajaran di masa Rasulullah saw. Salah satunya adalah tradisi ahl as-suffah, yaitu sekelompok sahabat...