BerandaTafsir TahliliTafsir Surat Adz-Dzariyat Ayat 1-4

Tafsir Surat Adz-Dzariyat Ayat 1-4

Tafsir Surat Adz-Dzariyat ayat 1-4 ini menjelaskan tentang makna surat-surat yang diawali dengan sumpah. Biasanya surat-surat yang diawali dengan sumpah dimaksudkan untuk memperkuat salah satu dari tiga unsur yakni ketauhidan, kerasulan, dan kebangkitan. Hikmah lain adanya sumpah tersebut yaitu untuk menarik perhatian orang Arab pada saat itu. Mereka hanya mengindahkan sumpah-sumpah yang serius. Karena Alquran saat itu turun di wilayah Arab, sehingga sangat memperhatikan adat kebiasaan orang-orang sekitar sana.

Selain itu, dalam Tafsir Surat Adz-Dzariyat ayat 1-4 ini juga dijelaskan tentang definisi angin dan pergerakan udara secara ilmiah. Bagaimana pergerakan angin bisa menjadi manfaat atau bahkan sebaliknya dapat menimbulkaan kerusakan.


Baca Juga: Surah al-Maidah 89: Sumpah Palsu dan Kafarat Ausath Al-Tha’am


Ayat 1-4

Surat Adz-Dzariyat dimulai dengan sumpah Allah swt bahwa semua yang diancamkan itu pasti akan berlaku dan bahwa balasan terhadap segala perbuatan pasti akan terbukti. Dalam Surat yang sebelumnya, dikisahkan kebinasaan beberapa umat yang terdahulu secara umum dan dalam Surat Adz-Dzariyat ini diberikan perinciannya.

Surat-Surat yang pada permulaannya ada sumpah dengan huruf-huruf hijaiah (faw±ti¥us-suwar) biasanya dimaksudkan untuk memperkuat salah satu dari tiga unsur, yaitu ketauhidan, kerasulan dan kebangkitan. Dalam Surat-Surat yang dimaksudkan untuk memperkuat ketauhidan, biasanya digunakan sumpah dengan benda-benda yang tidak bergerak, dan untuk memperkuat keimanan tentang hari kebangkitan digunakan sumpah dengan benda-benda yang bergerak karena kebangkitan itu mengandung pengumpulan dan pemisahan yang lebih pantas dikaitkan dengan benda-benda yang bergerak.

Orang Arab sangat takut akan sumpah palsu karena akibat yang sangat buruk dan terkutuk. Oleh karena itu, setiap sumpah yang serius oleh mereka sangat diperhatikan, terlebih jika yang bersumpah itu adalah Allah swt.

Dalam ayat-ayat ini Allah bersumpah, “Demi angin kencang yang menerbangkan debu dengan tiupannya yang sangat kuat dan dahsyat. Dan dengan awan yang gumpalannya mengandung banyak air hujan. Dan kapal-kapal yang berlayar hilir-mudik di lautan dengan mudah. Dan dengan para malaikat yang membagi-bagi segala urusan yang dipikulkan kepada mereka seperti mengatur perjalanan planet dan bintang-bintang, soal menurunkan air hujan, membagi rezeki, dan sebagainya.”


Baca Juga: Mengenal Enam Fungsi Angin dalam Al-Quran Perspektif Tafsir Ilmi


Ayat di atas mengajak kita untuk berpikir tentang angin. Angin adalah massa udara yang bergerak dari tempat yang bertekanan tinggi ke arah yang bertekanan lebih rendah. Penyebab adanya perbedaan tekanan ini adalah perbedaan suhu. Pada keadaan volume yang tetap, kenaikan suhu udara akan menaikkan tekanannya. Tetapi pada kenyataannya di dalam kenaikan suhu udara pada suatu tempat akan menyebabkan pemuaian volume udara dan pengaliran udara ke atas, sehingga kerapatan udara di tempat itu akan berkurang dan akan diisi oleh massa udara dari tempat lain yang lebih dingin. Jadi pada dasarnya pergerakan udara ini dikendalikan oleh energi yang ditimbulkan oleh perbedaan suhu di tempat-tempat berlainan di permukaan bumi. Dengan pergerakannya, angin juga berperan sebagai radiator penyeimbang suhu udara. Tanpa adanya angin, suhu di daerah gurun akan jauh lebih panas daripada yang didapati sekarang, demikian pula di daerah dingin akan sangat membekukan.

Energi pergerakan angin yang memadai dapat memberikan banyak manfaat kepada manusia, seperti untuk pelayaran, memutar kincir untuk pembangkit energi. Di luar kendali manusia angin berperan penting dalam penyerbukan bunga-bunga menjadi buah dan menerbangkan biji-bijian serta spora untuk penyebaran tumbuhan.

Fenomena lain yang terjadi adalah terciptanya gelombang di lautan. Pergerakan udara dapat pula terjadi dengan energi yang demikian besar sehingga menimbulkan bencana dan kerugian, misalnya dalam bentuk badai dan topan. Dengan angin Allah bersumpah pada ayat berikutnya (adz-Dzariyat/51 ayat 4): Dan yang membagi-bagi urusan. Dengan adanya angin, demikian banyak peristiwa-peristiwa yang terjadi yang diakibatkan hembusannya.

(Tafsir Kemenag)


Baca Setelahnya: Tafsir Surat Adz-Dzariyat Ayat 5-8


Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Q.S An-Nisa’ Ayat 83: Fenomena Post-truth di Zaman Nabi Saw

0
Post-truth atau yang biasa diartikan “pasca kebenaran” adalah suatu fenomena di mana suatu informasi yang beredar tidak lagi berlandaskan asas-asas validitas dan kemurnian fakta...