Pembahasan diawali dengan Tafsir Surat As Sajdah ayat 1. Pembahasan ini berkaitan dengan huruf Muqata’ah atau huruf lepas yang terpisah-pisah. Ada sekitar 29 surat yang dimulai dengan huruf muqata’ah, salah satunya adalah surat As Sajdah ini.
Dalam Tafsir Surat As Sajdah ayat 1 ini juga dipaparkan mengenai maksud dari penyebutan huruf muqata’ah ini serta apa hikmah yang ada dibalik penyebutannya. setidaknya ada dua pendapat mengenai hal itu.
Baca sebelumnya: Tafsir Surah Luqman Ayat 1-16
Ayat 1
Alif Lam Mim. Ayat pertama surah Al-Baqarah ini terdiri dari huruf-huruf lepas. Sebagaimana pada surah-surah Makkiyah banyak yang dibuka dengan huruf-huruf lepas seperti Alif Lam Ra, Alif Lam Mim Ra, Ha Mim, Ta Ha, Kaf Ha Ya ‘Ain Sad, dan lain-lain.
Surah-surah yang dimulai dengan huruf-huruf singkatan (muqata’ah) semuanya berjumlah 29 surah. Selengkapnya sebagai berikut: al-Baqarah dengan Alif Lam Mim, Ali ‘Imran dimulai dengan Alif Lam Mim, al-A’raf dimulai dengan Alif Lam Mim Sad, Yunus dengan Alif Lam Ra, Hud dengan Alif Lam Ra, ar-Ra’d dengan Alif Lam Mim Ra; Ibrahim dengan Alif Lam Ra; al-Hijr dengan Alif LAm Ra;
Maryam dengan Kaf Ha Ya ‘Ain Sad; Taha dengan Ta Ha; asy-Syu’ara′ dengan Ta Sin Mim; an-Naml dengan Ta Sin; al-Qasas dengan Ta Sin Mim; al-‘Ankabut dengan Alif Lam Mim; ar-Rum dengan Alif Lam Mim, Luqman dengan Alif Lam Mim, as-Sajdah dengan Alif Lam Mim, Yasin dengan Ya Sin; Sad dengan Sad; al-Mu′min dengan Ha Mim; Fussilat dengan Ha Miim; asy-Syura dengan Ha Mim; az-Zukhruf dengan Ha Mim; ad-Dukhan dengan Ha Mim; al-Jasiyah dengan Ha Mim; al-hqaf dengan Ha Mim; Qaf dengan Qaf; dan al-Qalam dengan Nun.
Huruf yang disebutkan ini berjumlah 14 huruf, yaitu setengah dari huruf hijaiyah. Huruf-huruf ini adalah huruf-huruf yang banyak terpakai dalam bahasa Arab. Huruf-huruf ini ada yang disebutkan berulang-ulang.
Ada dua hal yang perlu dibicarakan tentang huruf-huruf abjad yang disebutkan pada permulaan beberapa surah dari Al-Qur′an itu, yaitu apa yang dimaksud dengan huruf ini, dan apa hikmahnya menyebutkan huruf-huruf ini.
Baca juga: Surah An-Nur Ayat 26: Penjelasan Ayat dan Konsep Jodoh
Tentang soal pertama, maka para mufasir berlainan pendapat:
- Ada yang menyerahkan saja kepada Allah, dengan arti mereka tidak mau menafsirkan huruf-huruf itu. Mereka berkata, “Allah saja yang mengetahui maksudnya.” Mereka menggolongkan huruf-huruf itu ke dalam golongan ayat-ayat mutasy±bih±t.
- Ada yang menafsirkannya. Mufasir yang menafsirkannya ini berlain-lain pula pendapat mereka:
- Ada yang berpendapat bahwa huruf-huruf itu adalah isyarat (singkatan dari kata-kata), umpamanya Alif Lam Mim. Maka Alif adalah singkatan dari “Allah”, Lam singkatan dari “Jibril”, dan M³m singkatan dari Muhammad, yang berarti bahwa Al-Qur′an itu datangnya dari Allah, disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad. Pada Alif Lam Ra, Alif singkatan dari “Ana”, Lam singkatan dari “Allah” dan Ra singkatan dari “ar-Rahman”, yang berarti “Aku Allah Yang Maha Pengasih.”
- Ada yang berpendapat bahwa huruf-huruf itu adalah nama dari surah yang dimulai dengan huruf-huruf itu.
- Ada yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan huruf-huruf abjad ini adalah huruf-huruf abjad itu sendiri. Maka yang dimaksud dengan Alif adalah “Alif”, yang dimaksud dengan Lam, adalah “Lam”, yang dimaksud dengan Nµn adalah “Nun”, dan begitu seterusnya.
- Huruf-huruf abjad itu untuk menarik perhatian. Ada mufasir yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad ini didatangkan oleh Allah pada permulaan beberapa surah Al-Qur′an untuk menarik perhatian. Memulai pembicaraan dengan huruf-huruf abjad adalah suatu cara yang belum dikenal oleh Bangsa Arab pada waktu itu, karena itu maka hal ini menarik perhatian mereka.
- Untuk tantangan. Menurut para mufasir ini, huruf-huruf singkatan itu disebut Allah pada permulaan beberapa surah dari Al-Qur′an, hikmahnya adalah untuk “menantang”. Tantangan itu bunyinya kira-kira begini: Al-Qur′an itu diturunkan dalam bahasa Arab, yaitu bahasa kamu sendiri, yang tersusun dari huruf-huruf singkatan, seperti Alif Lam Mim Ra, Kaf Ha Ya ‘Ain Sad, Qaf, Ta Sin dan lain-lain.
Maka kalau kamu tidak percaya bahwa Al-Qur′an datangnya dari Allah dan kamu mendakwakan datangnya dari Muhammad, yakni dibuat oleh Muhammad sendiri, maka cobalah kamu buat ayat-ayat yang seperti ayat Al-Qur′an ini. Kalau Muhammad dapat membuatnya tentu kamu juga dapat membuatnya”
Maka ada “penantang”, yaitu Allah, dan ada “yang ditantang”, yaitu bangsa Arab, dan ada “alat penantang”, yaitu Al-Qur′an. Sekalipun mereka adalah orang-orang yang fasih berbahasa Arab, dan mengetahui pula seluk beluk bahasa Arab menurut naluri mereka, karena di antara mereka itu ada pujangga-pujangga, penyair-penyair dan ahli-ahli pidato, namun demikian mereka tidak bisa menjawab tantangan Al-Qur′an dengan membuat ayat-ayat seperti Al-Qur′an.
Ada juga di antara mereka yang memberanikan diri untuk menjawab tantangan Al-Qur′an itu, dengan mencoba membuat kalimat-kalimat seperti ayat-ayat Al-Qur′an itu, tetapi sebelum mereka ditertawakan oleh orang-orang Arab itu, lebih dahulu mereka telah ditertawakan oleh diri mereka sendiri.
Baca setelahnya: Tafsir Surah As-Sajdah Ayat 2-3