Inna lillahi wa inna ilayhi rojiun. Telah syahid guru kami, Syekh Muhammad Adnan al-Afyouni, di Qudsia Provinsi Damaskus.
Syahidnya beliau menambah daftar panjang ulama yang diserang secara keji oleh teroris yang mengatasnamakan Islam.
Syeikh Adnan adalah sosok ulama yang mempunyai peran sangat penting dalam proses rekonsiliasi konflik di Suriah.
Beliaulah ulama yang turun langsung meng-islahkan pihak-pihak yang bertikai.
Beliau ulama yang mendapatkan kepercayaan, baik dari pemerintah maupun oposisi, karena integritasnya yang tinggi.
Beliau juga termasuk ulama yang sangat dekat dengan umat Islam Indonesia, mempunyai ratusan murid di Indonesia, melakukan serangkaian kunjungan rutin ke Indonesia semasa menjadi mufti Provinsi Damaskus, mewanti-wanti agar jangan sampai apa yang menimpa negaranya terjadi pula di Indonesia.
Beliau juga mempunyai kedekatan dengan ulama-ulama Indonesia, terutama Habib Luthfi bin Yahya, Anggota Wantimpres RI dan ketua Jamiyah Toriqoh Mutabarah al-Nahdliyah (JATMAN).
Kami kehilangan seorang guru, ulama, dan rekonsiliator.
Syahidnya beliau mengingatkan pada kita bahwa perjuangan melawan radikalisme dan terorisme masih panjang. Perlawanan terhadap Khawarij dan turunannya adalah jalan hidup para ulama, dari generasi sahabat hingga periode kita sekarang ini.
Semoga dilipatgandakan segala kebaikannya, dikumpulkan bersama para pendahulunya di surga firdaus-Nya. Amin.
Baca Juga: Obituari: Syekh Nuruddin Itr, Sang Mufasir dan Pembaharu Ilmu Hadis
Dilansir dari berbagai berita (redaksi), Syekh Muhammad Adnan al-Afyouni ditemukan tewas di kota kecil Qudsaya, dekat Damaskus pada Kamis (22/10) malam waktu setempat.
“Syekh Adnan Al-Afyouni mufti dari Damaskus dan daerah pinggirannya, menjadi martir setelah teroris membom mobilnya di kota Qudsaya, Damaskus,” demikian laporan dari Kantor Berita Resmi Suriah, Syrian Arab News Agency (SANA).
Laporan tersebut tidak menjelaskan rinci detail kelompok mana yang bertanggungjawab atas pembunuhan keji tersebut.
Syekh Adnan lahir di Damaskus pada tahun 1954. Selain dikenal sebagai ulama, dia juga anggota dewan hukum ilmiah di Kementerian Wakaf dan seorang mufti di daerahnya. Dia juga pengawas umum dari Pusat Islam Internasional Al Sham yang melawan aksi dan pemikiran terorisme.