BerandaTafsir TahliliTafsir Surat Adz-Dzariyat Ayat 5-8

Tafsir Surat Adz-Dzariyat Ayat 5-8

Tafsir Surat Adz-Dzariyat Ayat 5-8 berisi penegasan tentang janji Allah akan hari kiamat hingga hari perhitungan nanti, serta penjelasan tentang langit yang mempunyai jalan-jalan. Pada Tafsir Surat Adz-Dzariyat Ayat 5-8 ini dipaparkan secara ilmiah melalui teori fisika bagaimana langit yang begitu jauh jaraknya dengan bumi, tetapi bisa dilalui hanya satu hari. Seperti yang telah dilakukan oleh Rasulullah dalam perjalanan Isra’ Mikraj. Selain itu, Tafsir Surat Adz-Dzariyat Ayat 5-8 ini menjelaskan tentang isi sumpah pada ayat 8 terkait selisih pendapat tentang Rasulullah saw. dan Alquran.


Baca Sebelumnya: Tafsir Surat Adz-Dzariyat Ayat 1-4


Ayat 5-6

Pada ayat 5-6 ini menegaskan tentang isi sumpah tersebut: ‘Sesungguhnya apa yang dijanjikan kepadamu seperti hari kebangkitan, pembalasan, hisab pada hari kiamat semuanya itu pasti akan terjadi. Dan bahwa sesungguhnya hari pembalasan bagi setiap pasti terjadi’.

Ayat 7

Dalam ayat ini Allah bersumpah: Demi langit yang mempunyai garis edar (orbit) tempat beredarnya bintang-bintang dan planet-planet. Menurut Quraish Shihab, kata al-Hubuk dapat berarti yang indah dan baik atau yang teratur. Dapat pula dipahami sebagai bentuk jamak dari habikah atau Hibak, yakni jalan, seperti jalan-jalan yang terlihat di atas air apabila ditimpa hembusan angin.

Dalam teori fisika relativitas umum, dikenal mengenai mekanisme pemendekan jarak yang sangat jauh menjadi hanya beberapa meter saja. Einstein menyebutnya sebagai jembatan (bridge) dan saat ini para ilmuwan menyebutnya sebagai wormhole (lubang cacing). Wormhole ini merupakan jalan pintas yang menghubungkan dua tempat di jagad raya ini. Sebagai gambaran, kita ingin bepergian ke suatu galaksi yang letaknya 100 juta tahun cahaya dari bumi (jika 1 tahun cahaya = 9,46 x 1012 km, maka galaksi tersebut jaraknya dari bumi sekitar 9,46×1018 km, atau 9,46 juta-juta-juta km!). Tidak terbayangkan kapan kita sampai ke galaksi tersebut. Andaikata ada pesawat ulang-alik yang memiliki kecepatan mendekati kecepatan cahaya saja kita memerlukan waktu 100 juta tahun! Namun apabila kita menggunakan jalan pintas wormhole, kita akan sampai di galaksi hari ini. Perlu dicatat bahwa ini merupakan konsekuensi dari pemendekan jarak yang terjadi dalam wormhole.

Dengan demikian bisa jadi, al-Hubuk berupa sebuah jalan seperti yang digambarkan oleh para ahli fisika, wormhole, sebuah jalan khusus yang diberikan Allah kepada para malaikat dan hamba-hamba-Nya yang terpilih. Perjalanan Rasulullah dalam peristiwa Isra’ Mikraj, boleh jadi melewati mekanisme pemendekan jarak sehingga jarak yang demikian jauhnya ditempuh Rasulullah hanya dalam bilangan jam.


Baca Juga: Menguak Sisi Sains Skenario Perjalanan Isra Mikraj dalam Al-Quran


Ayat 8

Ayat ini menegaskan tentang isi sumpah tersebut, bahwa sesungguhnya orang-orang musyrik benar-benar dalam keadaan berbeda-beda pendapat tentang Muhammad saw dan Al-Qur’an. Di antara mereka ada yang menganggap Muhammad saw sebagai tukang syair, ada pula yang menuduhnya sebagai seorang tukang sihir atau gila, dan terhadap Al-Qur’an ada yang menuduh sebagai kitab dongengan purbakala, kitab sihir atau pantun. Perbedaan pendapat yang sangat mencolok itu menjadi bukti yang nyata tentang rusaknya alam pikiran mereka yang penuh dengan syirik.

(Tafsir Kemenag)


Baca Setelahnya: Tafsir Surat Adz-Dzariyat Ayat 9-16


Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Catatan interpolasi tafsir Jami‘ al-Bayan karya Al-Ijiy pada naskah Jalalain Museum MAJT

Jami’ al-Bayan: Jejak Tafsir Periferal di Indonesia

0
Setelah menelaah hampir seluruh catatan yang diberikan oleh penyurat (istilah yang digunakan Bu Annabel untuk menyebut penyalin dan penulis naskah kuno) dalam naskah Jalalain...