BerandaTokoh TafsirTokoh Tafsir DuniaMengenal Izz al-Din Kasynîṭ al-Jazâ’irî, Pengarang Kitab Ummahât Maqâshid al-Qur’ân

Mengenal Izz al-Din Kasynîṭ al-Jazâ’irî, Pengarang Kitab Ummahât Maqâshid al-Qur’ân

Izz al-Din ibn Sa’id Kasynîṭ al-Jazâ’irî (عز الدين بن سعيد كشنيط الجزائري) dilahirkan pada pada tanggal 12 Februari 1973 di sebuah daerah yang bernama Maghrawa yang terletak di dalam Provinsi Maddea, Aljazair. Izz al-Din Kasynit merupakan salah satu cendekiawan muslim yang menjadi bagian penting dalam proses perkembangan teoretisasi kajian maqâshid al-Qur’ân. Dalam menguraikan biografinya, saya murni bersandar pada informasi CV (Curriculum Vitae) yang diberikan hasil korespondensi saya dengan beliau. Hal ini dikarenakan—sejauh penelusuran saya—belum ditemukan karya ilmiah atau tulisan di internet yang membahas biografi beliau secara utuh dan lengkap.

Semasa kecil, Izz al-Din Kasynit menempuh pendidikan dasarnya di Madrasah Tsânawiyyah Thâriq ibn Ziyâd, ‘Ain Taya, Aljazair. Proses pendidikan dasar tersebut ditempuh hingga tahun 1990. Kemudian, dia melanjutkan jenjang pendidikan tingginya di Ma’had al-‘Âlî li Ushûl al-Dîn—sekarang telah berganti nama menjadi Fakultas Ilmu Keislaman (Kulliyyah al-‘Ulûm al-Islâmiyyah) Universitas Aljazair—dengan mengambil spesifikasi jurusan studi Islam.

‘Izz al-Dîn Kasynîṭ berhasil menyelesaikan studi sarjananya dan mendapatkan gelar Lc (License). Selepas meraih gelar sarjana, ia melanjutkan petualangan ilmiahnya dengan mengambil magister di jurusan dan fakultas yang sama yaitu Ushûl al-Dîn, Fakultas al-‘Ulûm al-Islâmiyyah. Namun, kali ini dia berhijrah dan melanjutkan rihlah ilmiahnya ke Universitas Baghdad, Irak.

Tepat pada tahun 1998, Izz al-Din Kasynit berhasil menyelesaikan studi magisternya dengan mempertahankan tesis yang berjudul “Ajwibah al-Qur’ân ‘ala As’ilah al-Insân al-Tsalâtsah: min Aina, ila Aina, wa li Mâdzâ?”. Tidak berhenti disitu, dia kemudian melanjutkan pendidikan doktoral di jurusan dan kampus yang sama dan berhasil lulus pada tahun 2004 dengan disertasi yang berjudul “Ummahât Maqâshid al-Qur’ân: Turuq Ma’rifatihâ wa Marâtibuhâ”.

Selain menempuh pendidikan formal, ‘Izz al-Dîn Kasynîṭ juga banyak mengambil beberapa program short course pendidikan non-formal tambahan dalam bidang studi Islam. Misalnya, pada tahun 2002, dia mengambil program takhassus diploma bidang studi ilmu manuskrip selama satu tahun di Markaz Ihyâ’ al-Turâts al-‘Ilmî al-‘Arabî, Universitas Baghdad.

Kemudian pada tahun 2003, dia mengikuti program post-doktoral bidang studi Al-Qur’an (dirâsât Qur’âniyyah) selama setahun di Universitas Yarmuk, Yordania. Masih di tahun dan tempat yang sama, Izz al-Din Kasynit juga mengambil studi post-doktoral bidang ilmu hadis (al-hadîth al-sharîf wa ‘ulûmuhu) selama empat tahun.

Tujuh tahun kemudian, yaitu pada tahun 2010, ‘Izz al-Dîn Kasynîṭ melanjutkan studi post-doktoral atau semacam pendidikan kualifikasi kedosenan (al-ta’hîl al-jâmi’î) dengan mengambil konsentrasi pada bidang ilmu Al-Qur’an dan hadis (kitâb wa sunnah) di Universitas Emir Abdelkader, Konstantin, Aljazair. Puncaknya, pada tahun 2018, dia mendapatkan gelar profesor dan diangkat menjadi guru besar bidang ilmu-ilmu keislaman (‘Ulûm Islâmiyyah), khususnya dalam bidang studi kajian Al-Qur’an dan Hadis di Universitas Tamanghasset, Aljazair.

Selama menempuh rihlah intelektual tersebut, ‘Izz al-Dîn Kasynîṭ berguru kepada banyak cendekiawan muslim dari lintas negara, meliputi: (1) Aljazair: ‘Ammâr Jaydal, Muhammad ibn Barîkah, Muhammad Sulaymânî, Ahmad al-Zâwî, Muhammad al-Hâdî al-Hasanî, dan Sharîfî Balhâj; (2) Irak: Hârith Dhârî, Muhsin ‘Abd al-Hamîd, ‘Abd Allah al-Jabûrî, Muhammad Ramadhân ‘Abd Allah, dan Hâshim Jamîl ‘Abd Allah; (3) Yordania: Fadhl Hasan ‘Abbâs, ‘Abd al-Razzâq Abû al-Bashl, Amîn al-Qudhâh, dan ‘Alî al-‘Umrî; dan (4) Mesir: ‘Abd al-Majîd Mahmûd al-Sanânîrî, al-Ahmad Abû al-Nûr, dan guru-guru lainya.

Selanjutnya, dalam bidang ilmu qiraat, ‘Izz al-Dîn Kasynîṭ menimba ilmu kepada al-Muqri’ Muhsin al-Thârûthî al-Sharqâwî, al-Muqri’ Hamdî Syihâb al-A’zamî al-‘Irâqî, al-Muqri’ Ahmad Zakî al-Qîsî al-Baghdâdî, al-Muqri’ Yâsîn Thâhâ al-‘Azâwî, al-Muqri’ Abû Rif’at Muhammad ‘Alî ‘Utsmân. Kemudian, ia juga belajar ilmu hadis ke beberapa pakar hadis (muhaddits), seperti al-‘Irâq Syubhî al-Husainî al-Sâmarâ’î, ‘Adnân al-Thâ’î al-Baghdâdî, dan para masyâyikh lainya.

Baca Juga: Mengenal Faridah Zamarrad, Muslimah Pakar Tafsir dan Ilmu Al-Qur’an Asal Maroko

Karir akademik dan organisasi ‘Izz al-Dîn Kasynîṭ

Selepas ‘Izz al-Dîn Kasynîṭ menghabiskan banyak waktu untuk menimba ilmu dan menjadi pakar di bidang yang dia tekuni, dia diminta untuk menjadi dosen dan mengajar beberapa matakuliah di beberapa kampus.

Dalam bidang Qur’anic Studies, dia mengampu matakuliah seperti Tahfiz Al-Qur’an (Hifz al-Qur’ân wa Tartîluhu), Maqâshid al-Qur’ân al-Karîm, Pendekatan Tafsir Kontemporer (Ittijâhât al-Tafsîr fî al-‘Ashr al-Hadîts), Studi Al-Qur’an Kontemporer (Dirâsât Qur’âniyyah Hadîthah), Hadis dalam Sudut Pandang Orientalis dan Modernis (al-Sunnah fî al-Dirâsât al-Istishrâqiyyah wa al-Hadâthiyyah), dan kritik hadis (al-Naqd al-Hadîtsî).

Kemudian, dia juga mengajar mahasiswa jurusan lain, selain jurusan ilmu Al-Qur’an, seperti: (1) Jurusan Sastra Arab, mengampu matakuliah: Metodologi Penelitian, Metodologi Penelitian Bahasa, Ilmu Al-Qur’an, Ilmu Hadis, Mukjizat Kebahasaan, dan Peradaban Islam Arab; (2) Jurusan Ilmu Humaniora, mengampu matakuliah: Sejarah Peradaban Islam Maroko, Sejarah Agama dan Kepercayaan, Sejarah Islam (Era Khulafâ’ al-Râsyidîn dan al-Dawlah al-Umawiyyah), dan Metodologi Penelitian; (3) Jurusan HAM dan Ilmu Politik, mengampu matakuliah: Pengantar Ilmu Syariat, Sejarah Hukum, Hukum Pidana Islam, Pengantar Ilmu Perundang-undangan, dan Metodologi dan Filsafat Hukum.

Dalam bidang keorganisasian, ‘Izz al-Dîn Kasynîṭ aktif menjadi anggota di banyak organisasi ilmiah, antara lain yaitu: (1) al-Lajnah al-‘Ilmiyyah al-Dauliyyah li al-Bahts fî al-I’jâz al-‘Adadî fî al-Qur’ân al-Karîm; (2) al-Hai’ah al-Maghrîbiyyah li al-I’jâz al-‘Ilmî fî al-Qur’ân wa al-Sunnah; (3) al-Majlis al-‘Ilmî li al-Markaz al-Jâmi’î li Tanmaghasat; (4) al-Ittihâdiyyah al-Wathaniyyah li al-Asâtidhah al-Jâmi’în wa al-Bâhitsîn al-Dâimîn (FNESRS); dan masih banyak organisasi lainnya.

Selain itu, ia juga menjadi editor ahli di beberapa jurnal ilmiah, seperti Majallah al-Buhûts al-‘Ilmiyyah wa al-Dirâsât al-Islâmiyyah, Majallah al-Shirâth (Kulliyyah al-‘Ulûm al-Islâmiyyah), Majallah Dirâsât al-Silm wa Huqûq al-Insân, Annales de I’universite d’Alger, dan Majallah al-Mîzân li al-Dirâsât al-Islâmiyyah wa al-Qânûniyyah.

Selain bergelut dan berkiprah di kancah dunia akademik, ‘Izz al-Dîn Kasynîṭ juga sempat aktif dalam kegiatan-kegiatan yang sifatnya non-akademik, seperti menjadi anggota Jam’iyyah al-Qurrâ’ wa al-Mujawwidîn al-‘Irâqiyyîn (2003), ketua Hai’ah Iqrâ’ Provinsi Boumerdes, Aljazair (2017), dan menjadi juri di dua perlombaan tilawah Al-Qur’an, yaitu Musâbaqah al-Qâri’ al-‘Âlamî (2015-2016) di Bahrain dan Musâbaqah Barnâmij Tâj al-Qur’ân al-Karîm (2016) di Aljazair.

Dalam beberapa kesempatan ‘Izz al-Dîn Kasynîṭ juga aktif memberikan kuliah agama pada beberapa tempat halakah majelis ilmu di Aljazair. Selain itu, ia juga kerap kali diminta untuk mengisi ceramah agama yang disiarkan oleh beberapa stasiun media televisi lokal (Aljazair), maupun global/internasional (Oman dan Irak).

Baca Juga: Abu Ubaidah Ma’mar al-Taimî, Seorang Mantan Budak, Pengarang Kitab Majâz al-Qur’ân

Karya-karya ‘Izz al-Dîn Kasynîṭ

‘Izz al-Dîn Kasynîṭ termasuk intelektual muslim yang kontemporer yang sangat produktif menulis karya ilmiah. Hingga saat ini total karya tulisannya mencapai angka 97 karya. Hal ini dikarenakan ia juga aktif menjadi pembicara, presentator paper, serta memberikan orasi ilmiah di beberapa seminar, konferensi, dan simposium tingkat nasional maupun internasional. Oleh karena itu, semua karya tersebut terbagi dalam bentuk genre tulisan, ada yang bentuk buku, prosiding seminar/konferensi, dan artikel jurnal.

Dalam bentuk buku, ia telah menghasilkan karya sebanyak 5 kitab, yaitu:

  1. Ajwibah al-Qur’ân ‘ala As’ilah al-Insân al-Tsalâtsah: min Aina, ila Aina, wa li Mâdzâ (Oman: Dâr Majdalâwî, 2012)
  2. Ummahât Maqâshid al-Qur’ân: Turuq Ma’rifatihâ wa Maqâshiduhâ (Oman: Dâr Majdalâwî, 2012)
  3. al-Ishâm al-Jazâ’irî fî al-Huffâz ‘ala Sunnah al-Isnâd wa Taqâlîd al-Riwâyah (Oman: Dâr al-Shâyil li al-Nasyr wa al-Tauzî’, 2013)
  4. al-Hâdhirah al-‘Ilmiyyah li al-Janûb al-Jazâ’irî (Oman: Dâr al-Shâyil li al-Nasyr wa al-Tauzî’, 2013)
  5. Malâmih ‘Ilm al-Jarh wa al-Ta’dîl ‘inda al-Syî’ah al-Imâmiyyah (Latvia: Nasyr Nûr, 2018)

Adapun dalam lingkup seminar tingkat nasional, ia telah mempresentasikan sebanyak 20 judul paper di beberapa universitas lokal Aljazair dengan tema kajian studi Al-Qur’an dan hadis. Sedangkan dalam tingkat internasional, ia telah mempresentasikan sebanyak 16 judul paper yang juga masih terkait studi Al-Qur’an dan hadis, beberapa di antaranya adalah:

  1. “al-Madrasah al-Mâlikiyyah fî al-Janûb al-Jazâ’irî” di Multaqa al-Madhhab al-Mâlikî di Ain Defla, Aljazair
  2. “al-Ta’sîs al-‘Aqdî li al-I’jâz al-‘Adadî fî al-Qur’ân al-Karîm” (2008) di Rabat, Maroko
  3. “Juhûd al-‘Ulamâ’ al-Majalliyah li Ma’ânî al-Qur’ân” di Universitas Malaya, Malaysia
  4. “al-I’jâz al-Tashrî’î li al-Qur’ân: Dirâsah Khâshshah bi Sinâ’ah al-Wâzi’ wa Atsaruhâ fi al-Tashrî’ al-Islâmî” (2011) di Sudan
  5. “Dawr al-Muhadditsîn fî al-Ta’sîs li Fann Tahqîq al-Makhthûthât wa Naql al-Ma’ârif wa al-‘Ulûm” (2013) di Muktamar Internasional tentang ‘Ulûm al-Hadîts wa ‘Alâqatuha bi al-‘Ulûm al-Ukhra: al-Wâqi’ wa al-Tathallu’ât di Universitas Sharjah, Uni Emirat Arab
  6. “al-Mustasyriqun wa Lughah al-Qur’an al-Karim” (2013) Mukatamar Nasional di Universitas Tamanghasset, Aljazair
  7. “al-‘Inâyah bi al-Hadîts al-Sharîf wa Naql al-Ma’ârif fî al-Jazâ’ir al-‘Utsmâniyyah” (2019) di Osmanli’da Ilimler Sempozyumu Dizisi V, Turki
  8. “Dawr al-Turuq al-Tijâriyyah fî Tamtîn al-Lahmah al-Dîniyyah wa al-‘Ilmiyyah baina Shifatay al-Shahrâ’ al-Ifrîqiyyah al-Kubra” (2020) di Universitas Tamanghasset, Aljazair
Moch Rafly Try Ramadhani
Moch Rafly Try Ramadhani
Mahasiswa Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir UIN Sunan Ampel Surabaya
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Angin sebagai Tentara Allah: Tafsir Fenomena Meteorologi dalam Alquran

Angin sebagai Tentara Allah: Tafsir Fenomena Meteorologi dalam Alquran

0
Alquran menyebutkan fenomena alam tidak hanya sebagai tanda-tanda kebesaran Allah, tetapi juga sebagai pengingat akan kekuasaan-Nya yang tak terbatas. Salah satu elemen alam yang...