Tafsir Surah Al-Jatsiyah Ayat 15-16 berbiacara mengenai dua hal. Pertama mengenai balasan yang akan diperoleh oleh setiap individu tergantung amal perbuatannya. Kedua mengenai anugerah yang telah diberikan kepada Bani Israil.
Baca sebelumnya: Tafsir Surah Al-Jatsiyah Ayat 14
Ayat 15
Pada ayat ini Allah menjelaskan bahwa tiap-tiap orang akan mendapat balasan masing-masing sesuai dengan amal perbuatannya di dunia. Maka barang siapa di antara hamba-Nya menaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya dengan penuh keikhlasan dan kesadaran, maka hasilnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Ia akan memperoleh tempat kembali yang penuh kenikmatan.
Sebaliknya barang siapa yang mengingkari perintah-perintah-Nya dan tidak menghentikan larangan-larangan-Nya, maka akibat buruk sebagai balasan perbuatannya itu akan menimpa dirinya sendiri. Ia akan mendapat tempat kembali yang buruk, hina, dan azab yang sangat berat di dalam neraka.
Pada akhir ayat ini Allah menerangkan bahwa hanya kepada Allah dikembalikan semua makhluk, tidak kepada yang lain. Semuanya akan dikumpulkan di padang Mahsyar untuk menerima keputusan yang adil dari Allah.
Di antara mereka ada yang berseri-seri wajahnya kegirangan karena ia akan bertemu dengan Allah yang selalu diharapkan selama hidup di dunia. Mereka yakin bahwa Allah mengasihi hamba-Nya yang tabah, sabar dan selalu tunduk dan patuh kepada-Nya.
Sebaliknya, ada pula orang yang muram mukanya karena hatinya penuh ketakutan dan penyesalan. Mereka takut menemui Allah karena akan menerima kemurkaan-Nya serta akan merasakan siksaan yang sangat pedih di dalam neraka.
Baca juga: Kriteria-kriteria Tafsir Kontekstual Menurut Ali Mustafa Yaqub
Ayat 16
Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa Bani Israil telah diberi Kitab Taurat, kemampuan memahami agama, kenabian, rezeki yang berlimpah dan keutamaan yang melebihi bangsa-bangsa lain pada masanya itu.
Anugerah yang diberikan Allah kepada Bani Israil pada waktu itu adalah seimbang dengan sikap dan usaha Bani Israil menegakkan agama Allah. Karena itu, keutamaan yang diberikan itu juga merupakan keutamaan dunia dan akhirat. Dalam ayat yang ini disebutkan enam macam anugerah yang telah diberikan kepada mereka, yaitu:
Pertama : Kitab Taurat
Kitab ini diturunkan kepada Nabi Musa. Di dalamnya terdapat petunjuk, pelajaran dan ketentuan-ketentuan yang dapat membimbing Bani Israil ke jalan yang benar. Kitab ini khusus diturunkan Allah untuk Bani Israil.
Kedua : Kemampuan memahami agama Allah.
Dengan kemampuan ini, Musa, Harun beserta pemimpin kaumnya dapat menjelaskan persengketaan yang terjadi di antara kaumnya dan dengan kemampuan ini pula dapat diterangkan agama Allah kepada Bani Israil dengan baik.
Ketiga : Kenabian
Banyak di antara para rasul dan para nabi yang diutus Allah diangkat dari Bani Israil; ada di antara mereka sebagai Nabi saja seperti Nabi Khidir, ada pula sebagai nabi dan rasul seperti Musa, Harun, Ayyub, dan lain-lain, dan ada pula nabi dan rasul yang diangkat dari kalangan mereka di samping bertugas sebagai nabi dan rasul, juga sebagai kepala negara seperti Nabi Daud dan Nabi Sulaiman. Dengan demikian, terhimpunlah kekuasaan dunia dan agama pada mereka.
Keempat: Rezeki yang berlimpah-limpah
Bani Israil telah dianugerahi Allah masa kejayaan dan keemasan pada masa-masa pemerintahan Nabi Daud dan pada masa pemerintahan putranya Sulaiman.
Banyak kisah yang menceritakan keagungan dan kejayaan Bani Israil pada masa kedua pemerintahan anak dan bapak itu.
Kekuasaan dan kebijaksanaan Nabi Daud dan Nabi Sulaiman diterangkan dalam Al-Qur’an. Apa yang pernah dicapai Bani Israil pada waktu itu tidak didapatkan oleh bangsa lain yang sezaman dengannya.
Kelima: Keutamaan mereka yang melebihi bangsa-bangsa lain pada zamannya yaitu pada zaman Nabi Daud dan Nabi Sulaiman.
Keenam: Allah telah memberikan kepada mereka hukum-hukum dan ajaran-ajaran yang diperkuat dengan mukjizat-mukjizat. Hal ini yang mendorong mereka untuk bersatu dan mereka tidak berselisih melainkan hanya perselisihan yang ringan yang tidak membawa kemudaratan.
Akan tetapi tatkala datang ilmu kepada mereka, mereka berselisih sebagaimana dinyatakan dalam firman Allah tersebut di atas. Perselisihan di antara mereka itu timbul setelah datang hujjah (argumen) yang nyata karena perebutan soal pimpinan dan kedengkian di antara mereka.
Sehubungan dengan keutamaan yang diperoleh Bani Israil ini, Ibnu ‘Abbas pernah berkata, “Tidak ada seorang pun di antara orang-orang di dunia ini yang dicintai Allah melebihi mereka itu.”
Allah telah menampakkan tanda-tanda kekuasaan-Nya yang dapat dilihat, didengar, dan dipahami mereka. Mereka pun mengikuti segala petunjuk Allah. Demikian keadaan Bani Israil pada zaman itu.
Baca setelahnya: Tafsir Surah Al-Jatsiyah Ayat 17-18