Polemik Seputar Waktu Turunnya Alquran

Sebagian besar masyarakat umumnya mengetahui bahwa Alquran turun pada tanggal 17 Ramadan, keyakinan ini telah berkembang dan diterima secara luas khususnya di Indosenia. Nyatanya, apabila ditelusuri lebih dalam, akan dapat ditemukan beberapa perbedaaan pendapat ulama terkait kapan diturunkannya Alquran. Adapun sebuah perbedaan muncul karena pemahaman yang beragam terhadap dalil-dalil yang terdapat dalam Alquran dan hadis.

Perbedaan Pendapat Ulama

Pertama, Alquran turun pada tanggal 17 Ramadan, didasarkan pada firman Allah Swt dalam Surah an-Anfal ayat 41:

“…إِنْ كُنْتُمْ أمَنْتُمْ بِاللهِ وَ مَا أَنْزَلْنَا عَلَى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ وَ اللهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ”

Jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami di hari al-Furqan, hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Baca Juga: Inilah 4 Macam Sebab Turunnya Al Quran

Mengutip dari riwayat Al-Mutsanna dari Abu Shalih dari Mu’awiyah dari Ali dari Ibnu Abbas dalam Tafsir Ath Thabari (Jilid 12, hlm. 325): Yang dimaksudkan “يَوْمَ الْفُرْقَانِ”adalah perang Badar, Allah Swt memisahkan antara yang hak dan yang batil saat perang Badar. Seperti yang sudah tercatat dalam sejarah, perang Badar terjadi pada tanggal 17 Ramadan tahun ke-2 H.

Dalam Tafsir Al-Misbah terdapat dua pendapat terkait firman “مَا أَنْزَلْنَا عَلَى عَبْدِنَا” yakni; malaikat yang diturunkan Allah dalam perang Badar atau Alquran yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw, namun penggunaan “مَا” lebih cocok dengan pendapat yang mengartikan Alquran. Pendukung pendapat kedua menyatakan bahwa Alquran turun pada saat hari al-Furqan atau perang Badar, yakni pada tanggal 17 Ramadan. Menurut M. Quraish Shihab, boleh jadi apa yang diturunkan itu salah satu ayat yang berkaitan dengan peristiwa Badar.(Shihab, Tafsir al-Misbah Jilid 5, 2002, hlm. 448)

Kedua, Alquran diperkirakan turun antara tanggal 18 dan 19 Ramadan, pendapat ini dikemukakan oleh Ibn Al-Athir dalam Al-Kamil fit Tarikh (Juz 1, hlm. 646):

و كان نزول الوحي عليه يوم الإثنين بلا خلاف. و اختلفوا في أي الأثانين كان ذلك. فقال أبو قلابة الجرمي: أنزل الفرقان على النبي – صلى الله عليه و سلم – لثماني عشرة ليلة خلت من رمضان. و قال آخرون: كان ذلك لتسع عشرة مضت من رمضان.

Tidak ada perbedaan tentang terjadinya Nuzulul Quran pada hari Senin. Namun para ulama berbeda pendapat di hari Senin yang mana tepatnya. Kemudian berkata Abu Qalabah al-Jarmi: Alquran diturunkan kepada Nabi Saw pada 18 Ramadan. Dan yang lain menyebutkan: Alquran diturunkan pada 19 Ramadan.

Baca Juga: Menyongsong Lailatulqadar: Malam Turunnya Alquran

Ketiga, Alquran turun pada tanggal 24 Ramadan, pendapat ini dikemukakan oleh beberapa ulama, salah satunya yang paling sering digunakan sebagai dasar adalah riwayat Imam Ahmad bin Hanbal dari Abu Sa’id dari ‘Imran Abu al-‘Awwam dari Qatadah dari Watsilah bin al-Asqa’, Rasulullah Saw bersabda:

أُنْزِلَتْ صُحُفُ إِبْرَهِيْمَ فِيْ أَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ وَ أُنْزِلَتِ التَّوْرَاةُ لِسِتٌ مَضَيْنَ مِنْ رَمَضَانَ وَ الْإِنْجِيْلُ لِثَلَاثَ عَشْرَة خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ وَ أَنْزَلَ الله الْقُرْآن لِأَرْبَعٍ وَ عِشْرِيْنَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ.

‘Shuhuf Ibrahim diturunkan pada malam pertama bulan Ramadan, Taurat diturunkan pada tanggal 6 Ramadan, Injil diturunkan pada tanggal 13 Ramadan, dan Allah menurunkan Alquran pada tanggal 24 Ramadan.’(Katsir, Tafsir Al-Qur’an Al-Adzim Juz 1, 2008, hlm. 367–368)

Baca Juga: Skenario Tuhan di Balik Pewahyuan Alquran

Penutup

Dengan adanya berbagai pendapat yang sudah disebutkan sebelumnya, semakin jelas bahwa pembahasan mengenai waktu turunnya Alquran bersifat ijtihadi, tentunya masih menjadi kajian yang dapat terus dipelajari dari waktu ke waktu. Hal ini menjadi bukti betapa luasnya ruang diskusi dalam ilmu Islam dan pentingnya memahami inti dari turunnya Alquran itu sendiri, salah satu di antaranya yaitu membawa petunjuk dan cahaya bagi seluruh umat manusia.