Fitnah Dajjal merupakan fitnah terburuk yang terjadi di akhir zaman. Dajjal sebagaimana diterangkan dalam Lisan al-Arab diambil dari kalimat Dajjala al-Ba’ru idza talâluhu bil qatîran wa ghathâ bihi (seseorang mendajjal unta bila melumurinya dengan aspal dan menutupinya). Karenanya, Islam mengajarkan untuk mengamalkan bacaan surat al-kahfi agar terhindar dari fitnah Dajjal.
Dalam Sunan Abi Daud (Bab Zikru Khuruhu Ad-Dajjal, Juz 2) disebutkan bahwa Dajjal akan datang dengan membawa huru-hara dan menyebarkan syubhat di kalangan orang-orang mu’min. Ia mampu melakukan segala hal yang luar biasa seperti sihir, menghidupkan orang mati, dan lain sebagainya. (Baca juga: Agar Doa Cepat Terkabul? Makanlah Yang Halal)
Mengenai bagaimana ciri-ciri Dajjal, dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Umar, dikatakan
حَدَّثَنَا عَبْدُ الله حَدَّثَنِى اَبِيْ حَدَّثَنَا يَزِيْدُ أَنَا محمد بن إِسْحَاق عًنْ نَافِعْ عَنِ ابنُ عُمَرُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: اَالدَّجَّالُ أَعْوَرُ الْعَيْنِ كَأَنَّهَا عُنْبَةُ طَائِفَةُ
“ telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah, telah menceritakan kepadaku ayahku, telah menceritakan kepadaku Yazid, telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Ishaq dari Nafi’, dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi Saw, beliau bersabda: Dajjal mempunyai mata yang buta sebelah bagaikan buah anggur yang menonjol”.
Adapun pendapat lain dari para ulama ada yang mengatakan bahwa Dajjal digambarkan sebagai sosok anak adam yang salah satu matanya buta, dan diantara matanya tertulis kafara. Bahkan disebutkan secara lengkap bahwa Dajjal memiliki ciri-ciri fisik bertubuh gemuk, berambut keriting, dan memiliki wajah yang tidak bersinar. (Baca juga: Merasa Diganggu Setan? Amalkan Doa Ayat Kursi)
Rasulullah telah memperingati umatnya untuk berlindung dari fitnah Dajjal. Fitnah Dajjal merupakan sebesar-besarnya fitnah yang akan dihadapi oleh umat muslim saat menjelang hari kiamat datang. Oleh karena itu, Rasulullah telah menjelaskan kepada umatnya mengenai sifat-sifat Dajjal sekaligus berpesan kepada umatnya untuk tidak terjerumus kedalam fitnah yang bersumber dari Dajjal.
Salah satu cara agar terhindar dari fitnah Dajjal adalah dengan membaca surah Al-Kahfi pada malam jum’at. Khususnya pada sepuluh ayat pertama dan sepuluh ayat terakhir. Bagi siapa saja yang menghafal sepuluh ayat dari awal surah Al-Kahfi maka Allah akan menjauhkan dia dari fitnah Dajjal dan fitnah manusia, sebagaimana dijelaskan dalam sabda Rasulullah saw,
عَنْ اَبِيْ الدَّرْدَاءِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ حَفِظَ عَشْرَ اٰيَةٍ مِنْ اَوَّلِ سُوْرَةٍ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ (رواه احمد والنساء ومسلم)
“Barangsiapa yang menghafal sepuluh ayat dari permulaan surah Al-Kahfi, maka ia akan terjaga dari fitnahnya Dajjal.”(HR. Imam Ahmad, dan an-Nasâ’i, dan Muslim)
Berikut sepuluh ayat pertama surah Al-Kahfi, seperti yang dimaksud dalam hadits.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلٰى عَبْدِهِ الْكِتٰبَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَّهٗ عِوَجًا ۜ قَيِّمًا لِّيُنْذِرَ بَأْسًا شَدِيْدًا مِّنْ لَّدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا حَسَنًاۙ مّٰكِثِيْنَ فِيْهِ اَبَدًاۙ وَّيُنْذِرَ الَّذِيْنَ قَالُوا اتَّخَذَ اللّٰهُ وَلَدًاۖ مَّا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ وَّلَا لِاٰبَاۤىِٕهِمْۗ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۗ اِنْ يَّقُوْلُوْنَ اِلَّا كَذِبًا فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَّفْسَكَ عَلٰٓى اٰثَارِهِمْ اِنْ لَّمْ يُؤْمِنُوْا بِهٰذَا الْحَدِيْثِ اَسَفًا اِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْاَرْضِ زِيْنَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ اَيُّهُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا وَاِنَّا لَجٰعِلُوْنَ مَا عَلَيْهَا صَعِيْدًا جُرُزًاۗ اَمْ حَسِبْتَ اَنَّ اَصْحٰبَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيْمِ كَانُوْا مِنْ اٰيٰتِنَا عَجَبًا اِذْ اَوَى الْفِتْيَةُ اِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوْا رَبَّنَآ اٰتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَّهَيِّئْ لَنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدًا
Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepada hamba-Nya dan Dia tidak menjadikannya bengkok; sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksa yang sangat pedih dari sisi-Nya dan memberikan kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan bahwa mereka akan mendapat balasan yang baik, mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya. Dan untuk memperingatkan kepada orang yang berkata, “Allah mengambil seorang anak.” Mereka sama sekali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka hanya mengatakan (sesuatu) kebohongan belaka. Maka barangkali engkau (Muhammad) akan mencelakakan dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Qur’an). Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, untuk Kami menguji mereka, siapakah di antaranya yang terbaik perbuatannya. Dan Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah yang tandus lagi kering. Apakah engkau mengira bahwa orang yang mendiami gua, dan (yang mempunyai) raqim itu, termasuk tanda-tanda (kebesaran) Kami yang menakjubkan? (Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa, “Ya Tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami.” (Q.S. al-Kahfi [18]: 1-10)
Dalam riwayat lain juga dijelaskan, membaca sepuluh ayat terakhir akan melindungi kita dari bahaya fitnah Dajjal. Sebagaimana sabda Rasulullah saw,
مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ كَمَا أُنْزِلَتْ كَانَتْ لَهُ نُوْرًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ مَقَامِهِ إِلَى مَكَّةَ وَمَنْ قَرَأَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ آخِرِهَا ثُمَّ خَرَجَ الدَّجَّالُ لَمْ يُسَلَّطْ عَلَيْهِ
“Barangsiapa yang membaca surah Al-Kahfi sebagaimana ia diturunkan, maka surah tersebut akan menjadi cahaya baginya pada hari kiamat dari tempat tinggalnya hingga ke Mekkah, dan barangsiapa yang membaca sepuluh ayat terakhir dari surah Al-Kahfi, kemudian keluar Dajjal, maka Dajjal tidak akan membahayakan dia.”
Dengan mengamalkan sepuluh ayat dari surah Al-Kahfi ini, Semoga kita dan keturunan kita terlindungi dari fitnah Dajjal yang merugikan kehidupan umat manusia.