Salah seorang orientalis, Ignaz Goldziher dalam sebuah karyanya berjudul Madzahib al-Tafsir al-Islamiy, menyampaikan kritiknya terhadap Al-Qur’an. Menurutnya, sebagai sebuah kitab panduan syari’at yang diperoleh melalui proses pewahyuan, sudah semestinya tidak ditemukan ‘cacat’ ketidakserasian dan ketidakseragaman (idlthirab wa...
Menurut Manna’ Khalil dalam Mabahits fi ‘Ulum al-Qur’an, tidak mungkin (yata‘dzdzar) mendefinisikan Al-Qur’an secara manthiqy, yakni definisi dengan menggunakan limitasi tertentu yang sedapat mungkin mencapai clear and distinct (jami‘-mani‘). Meski demikian, definisi Al-Qur’an tetap harus dilakukan, karena...
Belakangan ini kajian mengenai jihad dan Al-Qur’an, serta segala aspek yang menyertainya, memang menarik untuk dilakukan. Selain up to date, topik yang dapat dibicarakan juga sangat beragam. Saking beragamnya, setiap pengkaji harus dihadapkan pada spesifikasi tertentu untuk...
Sedikitnya ada tiga tipologi metode tafsir yang disepakati oleh sementara pengkaji tafsir Al-Qur’an saat ini, sebagaimana disebutkan Al-‘Allamah Muhammad ‘Ali al-Shabuny dalam karyanya, Al-Tibyan fi ‘Ulum al-Qur’an. Ketiga tipologi yang dimaksud adalah tafsir bi al-riwayah, tafsir bi...
Pada tulisan sebelumnya yang berjudul Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia dalam Diskursus Rasm Mushaf Indonesia secara umum mengulas wacana-wacana yang muncul berkaitan dengan diskursus rasm dalam dunia permushafan Indonesia. Setidaknya di dalam tulisan tersebut ada dua wacana mainstream...
Tujuan dari kajian filologi sejatinya adalah mengupayakan teks sajian yang dapat dinikmati khalayak umum, ‘making a text available’. Sehingga dengan ini, ia mampu menjembatani gap yang terjadi antara pengarang di masa lalu dengan pembaca di masa kini....