Nor Lutfi Fais

Santri TBS yang juga alumnus Pondok MUS Sarang dan UIN Walisongo Semarang. Tertarik pada kajian rasm dan manuskrip kuno.

Artikel Terbaru

Artikel Penulis

Menjawab Kritik Ignaz Goldziher atas Relasi Qira’ah dan Rasm

Salah seorang orientalis, Ignaz Goldziher dalam sebuah karyanya berjudul Madzahib al-Tafsir al-Islamiy, menyampaikan kritiknya terhadap Al-Qur’an. Menurutnya, sebagai sebuah kitab panduan syari’at yang diperoleh melalui proses pewahyuan, sudah semestinya tidak ditemukan ‘cacat’ ketidakserasian dan ketidakseragaman (idlthirab wa...

Perbedaan Fungsi Mushaf dan Tafsir dalam Internal Umat Islam

Menurut Manna’ Khalil dalam Mabahits fi ‘Ulum al-Qur’an, tidak mungkin (yata‘dzdzar) mendefinisikan Al-Qur’an secara manthiqy, yakni definisi dengan menggunakan limitasi tertentu yang sedapat mungkin mencapai clear and distinct (jami‘-mani‘). Meski demikian, definisi Al-Qur’an tetap harus dilakukan, karena...

Jihad Nir-Kekerasan Ala Kiai Sholeh Darat

Belakangan ini kajian mengenai jihad dan Al-Qur’an, serta segala aspek yang menyertainya, memang menarik untuk dilakukan. Selain up to date, topik yang dapat dibicarakan juga sangat beragam. Saking beragamnya, setiap pengkaji harus dihadapkan pada spesifikasi tertentu untuk...

Pandangan Imam Al-Ghazaly terhadap Tafsir Isyari dalam Ihya Ulumuddin

Sedikitnya ada tiga tipologi metode tafsir yang disepakati oleh sementara pengkaji tafsir Al-Qur’an saat ini, sebagaimana disebutkan Al-‘Allamah Muhammad ‘Ali al-Shabuny dalam karyanya, Al-Tibyan fi ‘Ulum al-Qur’an. Ketiga tipologi yang dimaksud adalah tafsir bi al-riwayah, tafsir bi...

Penelusuran Pengaruh Kajian Awal Rasm Turats Pinggiran

Pada tulisan sebelumnya yang berjudul Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia dalam Diskursus Rasm Mushaf Indonesia secara umum mengulas wacana-wacana yang muncul berkaitan dengan diskursus rasm dalam dunia permushafan Indonesia. Setidaknya di dalam tulisan tersebut ada dua wacana mainstream...

Ilmu Rasm dalam Filologi Mushaf Al-Quran Kuno dan Upaya Kritik Teks

Tujuan dari kajian filologi sejatinya adalah mengupayakan teks sajian yang dapat dinikmati khalayak umum, ‘making a text available’. Sehingga dengan ini, ia mampu menjembatani gap yang terjadi antara pengarang di masa lalu dengan pembaca di masa kini....