BerandaTafsir TematikTadabbur Atas Surat Al-'Alaq Ayat 1-5: Wahyu Pertama Perintah Membaca

Tadabbur Atas Surat Al-‘Alaq Ayat 1-5: Wahyu Pertama Perintah Membaca

Wahyu pertama yang diturunkan oleh Allah kepada Rasul-Nya Muhammad saw adalah Surat Al-Alaq Ayat 1-5. Wahyu pertama ini menandai pengangkatan Muhammad sebagai Nabi dan utusan Allah swt. Kelima ayat itu adalah sebagai berikut:

ٱقۡرَأۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ ٱلَّذِي خَلَقَ. خَلَقَ ٱلۡإِنسَٰنَ مِنۡ عَلَقٍ. ٱقۡرَأۡ وَرَبُّكَ ٱلۡأَكۡرَمُ. ٱلَّذِي عَلَّمَ بِٱلۡقَلَمِ. عَلَّمَ ٱلۡإِنسَٰنَ مَا لَمۡ يَعۡلَمۡ.

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”

Rangkaian Surat Al-Alaq Ayat 1-5 di atas memiliki sususan kata yang unik dan serasi. Ada enam kata yang disebut berulang sebanyak dua kali, yaitu kata-kata: اقْرَأْ – رَبُّكَ – الَّذِي – خَلَقَ – الإِنْسَانُ – dan عَلَّمَ. Pengulangan kata-kata ini sekaligus menunjukkan ada pesan penting yang harus ditegaskan yang disampaikan oleh Allah Swt kepada Rasulullah dalam wahyu pertama ini. Pengulangan kata-kata dapat dipahami sebagai berikut:

  1. Kata اقرأ mengandung pesan perintah kepada Nabi Muhammad dan umatnya untuk membaca dan membaca apa saja yang ada di alam raya ini, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis.
  2. Kata ربك mengandung pesan bahwa Tuhan yang telah menciptakan manusia yang memerintahkan Nabi Muhammad dan umatnya untuk membaca dan Tuhan pula yang mengajarkan ilmu kepada Nabi Muahmmad dan seluruh manusia.
  3. Kata الذي mengandung pesan bahwa Tuhan-lah yang memerintahkan membaca dan mengajarkan semua ilmu.
  4. Kata خلق mengandung pesan bahwa Tuhanlah yang telah menciptakan alam ini seluruhnya dari tidak ada menjadi ada dan Tuhan pula yang telah menciptakan semua manusia dari tidak ada menjadi ada.
  5. Kata الإنسان mengandung makna bahwa manusia diciptakan dari segumpal darah dan hanya manusia yang dapat menerima dan memiliki ilmu.
  6. Kata علم mengandung pesan bahwa hanya Allah yang mengajarkan ilmu sehingga manusia pandai menulis dan dapat mengetahui sesuatu yang belum diketahui sebelumnya.

Baca Juga: Memahami Kalimat Ta’awwudz Sebelum Membaca Al-Quran dengan Metode Tadabbur

Ayat pertama dari Surat Al-Alaq Ayat 1-5 di atas adalah ٱقۡرَأۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ ٱلَّذِي خَلَقَ. Pesan-pesan penting yang harus kita pahami dari ayat pertama ini adalah sebagai berikut:

Pertama, kata اقرأ dalam ayat ini adalah kata kerja perintah yang menunjukkan arti “Bacalah.” Kata ini menunjukkan perintah Allah kepada Nabi Muhammad untuk membaca. Muhammad Saw diperintahkan untuk membaca, membaca, dan membaca. Apa yang harus dibaca oleh Muhammad tidak disebutkan di dalam ayat ini.

Ini menunjukkan bahwa Muhammad diperintahkan untuk membaca, membaca, dan membaca apa saja. Perintah membaca ini tidak hanya ditujukan kepada Nabi Muhammad, tetapi juga ditujukan kepada umatnya seluruhnya.

Kedua, frasa باسم ربك menunjukkan arti dengan “nama Tuhanmu.” Kita tahu bahwa Allah mempunyai 99 nama yang paling baik yang kita kenal dengan sebutan “Asmaul Husna.” Kata ربك menunjukkan arti “Tuhanmu, Tuhan Nabi Muhammad.” Kata ربك ini menunjukkan arti bahwa Allah adalah Tuhan yang telah menciptakan Nabi Muhammad, Tuhan Yang telah memberikan segala nikmat dan rahmat, Tuhan yang telah menghidupkan dan Tuhan yang telah mematikan.

Ketiga, frasa الذي خلق menunjukkan arti “yang telah menjadikan.” Kata خلق yang ada di dalam ayat ini sengaja tidak disebutkan objeknya, untuk menunjukkan bahwa Allah yang telah menciptakan segala sesuatu yang ada di alam ini, yang menciptakan manusia, yang menciptakan seluruh yang ada di alam ini, baik yang ada di langit maupun yang ada di bumi.

Pesan utama dari ayat ini adalah perintah untuk membaca. Membaca tidak hanya ditujukan kepada Nabi Muhammad, tetapi juga kepada seluruh umatnya. Seakan-akan Allah menyatakan: “Wahai Muhammad dan umat manusia, bacalah, bacalah, dan bacalah, baik yang tertulis dan yang tidak tertulis, yang ada di hadapanmu dan yang ada di sekitarmu, dengan menyebut dan mengingat nama Tuhanmu, yang memberi kehidupan kepadamu, yang mengatur segala urusanmu, yang memberi rahmat kepadamu, dan yang mematikanmu, yang telah menciptakan dirimu, menciptakan manusia seluruhnya, dan yang telah menciptakan alam ini seluruhnya, baik yang ada di langit maupun yang ada di bumi ini.”

Baca Juga: Mengaplikasikan Metode Tadabbur Saat Membaca Al-Quran dan Langkah-Langkahnya

Ayat ketiga dari Surat Al-Alaq Ayat 1-5 berbunyi اقرآ وربك الآكرم. Rangkaian ayat ketiga ini juga mengandung pengertian dan makna yang dalam yang perlu kita tadabburi. Tadabbur yang pertama yang harus kita lakukan terhadap maknanya/terjemahannya. Terjemahan dari ayat ini adalah: “Bacalah, wahai Muhammad, sedangkan Tuhanmu adalah Zat Yang Paling Agung.”

Tadabbur kedua yang harus kita lakukan ialah kandungannya. Ayat yang singat dan pendek ini memerintahkan kembali Nabi Muhammad untuk membaca, membaca, dan membaca yang ada di alam ini, baik yang tertulis, seperti Al-Qur’an maupun ayat yang tidak tertulis yang terdapat di alam sekitarnya. Perintah membaca itu ditujukan pula kepada seluruh umatnya.

Perintah untuk membaca kepada Nabi Muhammad itu akan menghasilkan hasil bacaan yang banyak. Dengan banyak membaca, seseorang mendapatkan banyak ilmu dan pengetahuan.

Banyak membaca yang tertulis akan mengahasilkan pengetahuan yang luar biasa. Membaca apa yang ada di alam sekitar menghasilkan pengetahuan empirik yang sangat luas dan dalam. Bahkan, banyak membaca apa yang tertulis dan tidak tertulis akan menjadikan kuatnya iman dan keyakinan tentang pencipta alam raya ini, yaitu Allah swt.

Tetapi, harus Anda ingat sebanyak apa pun ilmu yang engkau miliki dari hasil membaca yang tertulis dan tidak tertulis, maka Allah tetap yang Maha Agung.

Allah Swt tetap yang paling tinggi ilmu-Nya, Allah tetap yang paling luas ilmu-Nya, Allah tetap yang paling dalam ilmu-Nya. Tidak ada satu pun manusia yang dapat menandingi ilmu Allah, tidak ada satu pun manusia yang dapat menyamai ilmu Allah swt.

Baca Juga: Mana yang Lebih Utama, Membaca Al-Quran dengan Hafalan atau dengan Melihat Mushaf?

Oleh sebab itu, frase وربك الآكرم menunjukkan pengertian dan pemahaman bahwa sehebat apa pun ilmu yang engkau peroleh dari hasil bacaanmu sampai kapan pun, maka ilmu Allah Swt tetap yang paling tinggi dan paling luas.

Dari pesan ini dapat kita pahami, bahwa seseorang yang memiliki ilmu yang tinggi, ilmu yang luas, dan ilmu yang dalam, tidak boleh sombong karena ilmunya itu. Sebab, pada hakikatnya ilmu yang kita miliki itu sangat sedikit, Hanya Allah yg ilmu-Nya tiada tandingannya dengan ilmu manusia. Wallahu A’lam.

Ahmad Thib Raya
Ahmad Thib Raya
Guru Besar Pendidikan Bahasa Arab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dewan Pakar Pusat Studi Al-Quran (PSQ)
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Meluruskan Paradigma Keliru tentang Konsep Ekonomi Islam

Meluruskan Paradigma Keliru tentang Konsep Ekonomi Islam

0
Ketika berbicara mengenai ekonomi, maka secara tidak langsung kita akan dibawa pada bermacam-macam aliran yang menghuni mazhab ekonomi dunia. Masing-masing mazhab ekonomi tersebut memiliki...