BerandaTafsir TahliliTafsir Surah Al-Mu’minun Ayat 19-22

Tafsir Surah Al-Mu’minun Ayat 19-22

Sebelumnya telah dijelaskan bagaimana kekuasaan Allah Swt, diantaranya adalah langit dan segala isinya. Adapun Tafsir Surah Al-Mu’minun Ayat 19-21 berbicara tentang salah satu dari peran langit, yaitu hujan, bahwa hujan termasuk dari fenomena alam yang sangat penting untuk kelansungan makhluk hidup di dunia.


Baca Sebelumnya: Tafsir Surah Al-Mu’minun Ayat 15-18


Selain itu, Tafsir Surah Al-Mu’minun Ayat 19-21 juga menerangkan tentang manfaat dari hewan, diantaranya adalah berternak. Dengan beternak, hewan tersebut bisa dikosumsi ataupun bisa dijual, terlebih lagi, Allah akan menanamkan perasaan ‘bahagia’ bagi si peternak terhadap hewan yang ia ternaki.

Ayat 19-20

Lalu dengan sebab air hujan itu Allah menumbuhkan untuk manusia kebun-kebun kurma dan anggur dan buah-buahan lain yang ber-aneka warna yang dapat di makan. Ada pula dari tanam-tanaman itu yang menjadi sumber penghidupan, seperti dari hasil pohon lada, pala, cengkeh dan sebagainya.

Dijadikan pula untuk manusia sejenis pohon kayu yang keluar dari gunung Sinai yaitu pohon zaitun yang banyak tumbuh di sekitar gunung itu, yang banyak menghasilkan minyak dan sering digunakan untuk melezatkan hidangan dan pada akhir-akhir ini dapat pula dijadikan bahan kosmetik dan obat-obatan karena minyak zaitun tidak mengandung kolesterol yang berbahaya bagi tubuh.

Ayat 21

Sesungguhnya pada penciptaan binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran yang sangat penting bagi manusia di samping manfaatnya yang besar sebagai nikmat pemberian Allah.

Binatang ternak bisa menjadi sumber pembelajaran dan bahan riset, misalnya bagaimana sapi yang makanan utamanya, setelah dikunyah dan masuk dalam perutnya, saripatinya kemudian bercampur dengan darah bisa menghasilkan susu yang sangat bermanfaat bagi tubuh.

Dari perutnya kemudian, Allah berkuasa untuk me-misahkan air susu dari percampuran dua benda yang kotor itu, yaitu darah dan kotoran sapi yang ada diperutnya, sebagaimana tersebut dalam firman Allah:

وَاِنَّ لَكُمْ فِى الْاَنْعَامِ لَعِبْرَةً ۚ نُسْقِيْكُمْ مِّمَّا فِيْ بُطُوْنِهٖ مِنْۢ بَيْنِ فَرْثٍ وَّدَمٍ لَّبَنًا خَالِصًا سَاۤىِٕغًا لِّلشّٰرِبِيْنَ

Dan sungguh, pada hewan ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari apa yang ada dalam perutnya (berupa) susu murni antara kotoran dan darah, yang mudah ditelan bagi orang yang meminumnya (an-Nahl/16: 66)


Baca Juga : Mencari Unsur Kemuliaan dalam Lafadz “Haram” Melalui Kacamata Isytiqaq Saghir


Kemudian Allah menggambarkan dalam ayat lain kebahagiaan yang dirasakan pemilik sapi ketika melepaskan sapi-sapinya ke padang rumput di pagi hari. Kebahagiaan yang sama juga dirasakannya ketika ternak-ternak itu kembali ke kandangnya pada sore hari. Firman Allah:

وَلَكُمْ فِيْهَا جَمَالٌ حِيْنَ تُرِيْحُوْنَ وَحِيْنَ تَسْرَحُوْنَۖ

Dan kamu memperoleh keindahan padanya, ketika kamu membawanya kembali ke kandang dan ketika kamu melepaskannya (ke tempat penggembalaan). (an-Nahl/16: 6).

Jika diperinci, terdapat banyak manfaat yang diperoleh manusia dari binatang ternak itu:

  1. Air susu yang sangat lezat untuk diminum dan mengandung berbagai unsur yang dibutuhkan tubuh agar tetap sehat, juga dapat dijadikan mentega, keju, dan lain-lain.
  2. Bulu atau rambutnya dapat dijadikan bahan pakaian dan selimut yang sangat berguna terutama di musim dingin.
  3. Dagingnya dapat dimakan segera atau diawetkan dalam kaleng.
  4. Dijadikan kendaraan, terutama untuk pergi ke tempat yang jauh yang sulit dicapai dengan kendaraan lain seperti tersebut dalam ayat 21.

وَتَحْمِلُ اَثْقَالَكُمْ اِلٰى بَلَدٍ لَّمْ تَكُوْنُوْا بٰلِغِيْهِ اِلَّا بِشِقِّ الْاَنْفُسِۗ

Dan ia mengangkut beban-bebanmu ke suatu negeri yang kamu tidak sanggup mencapainya, kecuali dengan susah payah. (an-Nahl/16: 7)

Ayat 22

Di atas punggung binatang ternak itu, terutama unta, dapat dijadikan sarana untuk mengangkut manusia atau barang ke tempat yang sangat jauh melalui padang pasir yang sulit untuk dilalui oleh kendaraan lain, di samping dapat mempergunakan kapal-kapal sebagai kendaraan di laut.

وَّالْخَيْلَ وَالْبِغَالَ وَالْحَمِيْرَ لِتَرْكَبُوْهَا وَزِيْنَةًۗ وَيَخْلُقُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ

Dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal, dan keledai, untuk kamu tunggangi dan (menjadi) perhiasan. Allah menciptakan apa yang tidak kamu ketahui. (an-Nahl/16: 8)

(Tafsir Kemenag)


Baca Setelahnya : Tafsir Surah Al-Mu’minun 22-25


Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU