BerandaTafsir TahliliTafsir Surah al-Qamar Ayat 37-44

Tafsir Surah al-Qamar Ayat 37-44

Tafsir Surah al-Qamar Ayat 37-44 membahas penegasan Allah terhadap orang-orang yang mendustai setiap Rasul-Nya dan mengingkari setiap perintahNya. Pada Tafsir Surah al-Qamar Ayat 37-44 kita dapat melihat akibat yang diterima oleh kaum-kaum terdahulu yang membangkang.


Baca Sebelumnya: Tafsir Surah al-Qamar Ayat 27-36


Ayat 37 

Kejahatan mereka sampai ke puncaknya ketika yang mereka minta dari Nabi Luth agar menyerahkan kepada mereka, tamu-tamunya. Tamu-tamu itu adalah malaikat-malaikat yang menyamar sebagai pemuda-pemuda ganteng untuk menguji mereka.

Mereka mengetahui tamu-tamu itu karena pengkhianatan istri Luth yang menyampaikan kepada mereka berita kedatangannya.

Ketika Nabi Luth melihat mereka datang, ia menutup pintu untuk melindungi tamu-tamunya, dan menawarkan kepada mereka “anak-anak perempuannya.” Namun mereka tidak tertarik pada anak-anak perempuannya itu dan berusaha mendobrak pintu. Akhirnya Nabi Luth membukakan pintu. Begitu mereka masuk, mata mereka menjadi buta tidak dapat melihat tamu-tamu tersebut karena ditampar oleh Jibril dengan sayapnya.

Pada akhir ayat ini Allah menyatakan kepada mereka supaya mereka merasakan azab-Nya berupa kebutaan mata mereka, yang sebelumnya kepada mereka telah diberi ancaman.

Ayat 38

Pada pagi harinya, azab pun datang. Mereka dihujani batu oleh Allah sehingga mereka dan negerinya terkubur habis. Nabi Lut sendiri beserta keluarga yaitu kedua putrinya dan mereka yang beriman sudah diperintahkan keluar dari negeri itu sebelum fajar sehingga mereka selamat.

Ayat 39

Demikianlah azab Allah terhadap kaum Nabi Lut. Kedahsyatan azab itu harus mereka rasakan karena mereka tidak mau memperhatikan peringatan-peringatan Allah melalui nabi-Nya. Peringatan-peringatan Allah pasti terjadi, karena itu tidak boleh diabaikan.

Ayat 40

Tafsir ayat ini sebagaimana yang telah diterangkan pada ayat 32 surah ini yang selalu dijadikan penutup dari masing-masing empat kisah tersebut (yaitu kisah kaum Nuh, kisah kaum ‘Ad, kisah kaum Tsamµd dan kisah kaum Luth).

Allah juga kembali menegaskan bahwa Al-Qur’an mudah difahami dan diambil sebagai peringatan karena Allah menyampaikan contoh yang gamblang di dalamnya, karena itu manusia seharusnya mengimaninya dalam menjalankan ajaran-ajaran yang terdapat di dalamnya supaya mereka bahagia di dunia dan di akhirat.

Ayat 41-42

Ayat-ayat ini menerangkan bahwa sungguh peringatan demi peringatan telah berkali-kali disampaikan kepada kaum Fir‘aun dan pengikut-pengikutnya. Namun mereka tetap mendustakannya. Peringatan-peringatan itu adalah semua tanda-tanda kerasulan dan mukjizat yang Allah berikan kepada Nabi Musa sebagaimana diungkapkan dalam Surah al-A‘raf/7: 133 dan al-Isra’/17: 101. Karena itu Allah menurunkan azab kepada mereka. Azab datang dari Zat yang Mahakuat dan Mahakuasa, yang menunjukkan bahwa azab itu amat hebat. Berupa tenggelamnya Fir‘aun dan pengikutnya di laut merah.


Baca Juga: Surat Asy-Syuara Ayat 65 – 68: Kisah Kehancuran Firaun dan Tentaranya


Ayat 43

Allah memperingatkan orang-orang kafir Mekah apakah mereka merasa lebih mulia dari kaum kafir sebelum mereka yang telah ditimpa hukuman Allah seperti kaum Nuh, kaum ‘Ad dan kaum Tsamud. Apakah mereka akan selamat dari azab Allah karena kekafiran mereka terhadap-Nya dan kedustaan mereka terhadap rasul-Nya. Ataukah mereka benar mendapat jaminan tertulis dalam kitab-kitab suci bahwa mereka merasa bebas dari azab Allah walaupun selalu kafir dan berbuat jahat. Jika keyakinan mereka itu benar perlu menunjukkan landasan kebenaran keyakinan mereka itu.

Ayat 44

Allah masih melanjutkan pertanyaan apakah mereka merasa merupakan suatu kekuatan yang sangat kompak sehingga begitu kuatnya dan tidak mungkin dikalahkan. Abu Jahal berkata, pasukan mereka banyak dan kuat, mereka pasti akan menang (pada peristiwa Perang Badar).

(Tafsir Kemenag)


Baca Setelahnya: Tafsir Surah al-Qamar Ayat 45-48


Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Penafsiran Esoterik Peristiwa Eksodus Nabi Musa as. dalam Tafsir al-Alusi

0
Peristiwa eksodus adalah peristiwa meninggalkan tempat asal; kampung halaman, kota, atau negara. Dalam kisah Nabi Musa, ayat yang menjelaskan tentang peristiwa ini salah satunya...