Tafsir Surah Ar-Rahman Ayat 53-58 menjelaskan tentang gambaran nikmat yang ada di surga. Selain itu, Tafsir Surah Ar-Rahman Ayat 53-58 membahas bagaimana kondisi serta perilaku bidadari-bidari yang berada di surga.
Baca Sebelumnya: Tafsir Surah Ar-Rahman Ayat 46-52
Ayat 53
Ayat ini menerangkan bahwa pada saat itu Allah bertanya nikmat mana lagi yang kamu dustakan, terutama nikmat yang telah Allah berikan pada hari ini. Kabar derita dan peringatan pedih yang telah disampaikan-Nya, yaitu agar manusia meninggalkan dan menjauhi perbuatan dosa. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan, hai manusia dan jin? Masing-masing mendapat ganjaran sebagaimana yang diterangkan Allah. Bukankah itu nikmat yang besar bagi kamu sekalian.
Ayat 54
Ayat ini menerangkan tentang permadani atau kasur-kasur. Mereka duduk santai tidur di atas kasur yang sebelah dalamnya dari sutra yang tebal. Apabila keadaan sebelah dalamnya demikian indahnya, maka bayangkanlah bagaimana keadaan sebelah luarnya. Firman Allah:
فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَّآ اُخْفِيَ لَهُمْ مِّنْ قُرَّةِ اَعْيُنٍۚ جَزَاۤءًۢ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ١٧
Maka tidak seorang pun mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyenangkan hati sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan. (as-Sajdah/32: 17)
Ibnu ‘Abbas mengatakan bahwa ini menunjukkan bagaimana bagusnya permadani-permadani dan besarnya kesenangan yang abadi yang mereka terima dari pahala-pahala yang diberikan kepada mereka. Buah-buahan dari kedua surga itu dekat kepada mereka bila mereka ingin memetiknya sebagai-mana yang diutarakan oleh ayat-ayat lain yang sama-sama maksudnya:
قُطُوْفُهَا دَانِيَةٌ ٢٣
Buah-buahannya dekat. (al-Haqqah/69: 23)
Dan firman-Nya:
وَدَانِيَةً عَلَيْهِمْ ظِلٰلُهَا وَذُلِّلَتْ قُطُوْفُهَا تَذْلِيْلًا ١٤
Dan naungan (pepohonan)nya dekat di atas mereka dan dimudahkan semudah-mudahnya untuk memetik (buah)nya. (al-Insan/76: 14)
Buah-buahannya tidak akan menghindar, bahkan akan merendah agar mudah dipetik.
Ayat 55
Ayat ini menerangkan bahwa pada saat itu Allah bertanya nikmat mana lagi yang kamu dustakan, terutama nikmat yang telah Allah berikan pada hari ini. Kabar derita dan peringatan pedih yang telah disampaikan-Nya, yaitu agar manusia meninggalkan dan menjauhi perbuatan dosa. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan, hai manusia dan jin? Masing-masing mendapat ganjaran sebagaimana yang diterangkan Allah. Bukankah itu nikmat yang besar bagi kamu sekalian.
Baca Juga: Stefan Wild dan Luxenberg dalam Memaknai Bidadari Surga dalam Al-Quran
Ayat 56
Dalam ayat ini diterangkan bahwa di dalam surga ada bidadari-bidadari sopan yang menundukkan pandangannya, tidak mau memandang orang lain selain suaminya; tak akan ada manusia lebih baik dari mereka. Mereka masih gadis, perawan yang tidak pernah disentuh oleh manusia atau pun jin, sebelum penghuni-penghuni surga yang masuk ke dalamnya menjadi suami mereka. Kalau demikian, maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Ayat 57
Ayat ini menerangkan bahwa pada saat itu Allah bertanya mengenai nikmat mana lagi yang kamu dustakan, terutama nikmat yang telah Allah berikan pada hari ini. Kabar derita dan peringatan pedih yang telah disampaikan-Nya, yaitu agar manusia meninggalkan dan menjauhi perbuatan dosa. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan, hai manusia dan jin? Masing-masing mendapat ganjaran sebagaimana yang diterangkan Allah. Bukankah itu nikmat yang besar bagi kamu sekalian.
Ayat 58
Ayat ini menerangkan bahwa bidadari itu bening seperti permata yakut dan putih seperti mutiara dan marjan. Ini adalah ungkapan dalam bahasa Arab yang maksudnya menyatakan bahwa bidadari itu sangat cantik dan rupawan.
(Tafsir Kemenag)
Baca Setelahnya: Tafsir Surah Ar-Rahman Ayat 59-63