BerandaTafsir TahliliTafsir Surah Ar-Rum ayat 46-47

Tafsir Surah Ar-Rum ayat 46-47

Tafsir Surah Ar-Rum ayat 46-47 dijelaskan bahwa angin merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah yang memberikan manfaat besar yakni, sebagai berita baik, membawa rahmat, kepentingan pelayaran dan untuk memperoleh karunia Allah.


Baca Sebelumnya: Tafsir Surah Ar-Rum ayat 42-45


Ayat 46

Dalam Tafsir Surah Ar-Rum ayat 46-47 khususnya ayat ini disampaikan bahwa di antara tanda kemahakuasaan Allah adalah angin yang memberikan manfaat besar kepada manusia dalam empat hal: sebagai berita baik, membawa rahmat, kepentingan pelayaran, dan untuk memperoleh karunia Allah.

Angin merupakan pendahuluan atau pertanda akan datangnya hujan. Hal itu karena angin membentuk awan. Ketika awan itu semakin padat dan mendingin, ia berubah menjadi butir-butir air, lalu turun berupa hujan. Dengan demikian, angin membawa berita gembira bagi manusia, yaitu kemungkinan turunnya hujan.

Dengan hujan itu, Allah ingin merasakan rahmat-Nya kepada manusia. Dengan hujan tersedialah air yang merupakan sumber kehidupan, baik bagi tanaman, hewan, maupun manusia sendiri. Merupakan suatu adagium dalam ilmu pengetahuan bahwa ada air berarti ada kehidupan, tidak ada air berarti tidak ada kehidupan.

Karena ada air, tanaman dan hewan—yang merupakan makanan pokok manusia—bisa hidup. Karena ada air juga pertanian dan peternakan dapat dikembangkan. Oleh karena itu, manusia perlu memelihara sumber air dan mengelola air hujan dengan baik agar tidak sampai terbuang percuma ke laut.

Kegunaan lain angin yang disebutkan dalam ayat ini adalah untuk pelayaran. Pada era kapal layar sampai era kapal mesin bahkan sampai era kapal bertenaga nuklir sekarang sekalipun, cuaca dan angin masih merupakan faktor yang menentukan atau berpengaruh dalam kesuksesan pelayaran. Angin bertiup atas perintah Allah, dalam artian berdasar hukum-hukum yang ditentukan-Nya. Oleh karena itu, manusia perlu mengembangkan ilmu meteorologi yang mempelajari angin, cuaca, dan sebagainya agar pelayaran lancar dan maju.

Kegunaan lebih lanjut angin adalah untuk mencari karunia Allah. Oleh karena itu, perlu dikembangkan berbagai teknologi pemanfaatan angin selain untuk pertanian, peternakan, dan pelayaran di atas. Sekarang ini, yang sedang dikembangkan manusia adalah memanfaatkan angin sebagai sumber energi, misalnya untuk pembangkit tenaga listrik, menggerakkan mesin, dan sebagainya. Oleh karena itu, ilmu meteorologi perlu diperkuat agar bermanfaat bagi pertanian, peternakan, pelayaran, energi, perindustrian, dan kegiatan perekonomian lainnya. Dengan berkembangnya kegiatan perekonomian, maka kesejahteraan akan meningkat.

Keberadaan angin beserta hukum-hukumnya yang diciptakan Allah untuk kesejahteraan manusia, hendaknya disyukurinya. Mereka hendaknya mengakui adanya Allah, mengimani-Nya, mengakui rezeki itu karunia-Nya, menggunakan rezeki sesuai kehendak-Nya, dan taat beribadah menyembah-Nya. Bila manusia bersyukur, maka hal itu untuk dirinya sendiri, sebagaimana dinyatakan ayat berikut:

وَلَقَدْ اٰتَيْنَا لُقْمٰنَ الْحِكْمَةَ اَنِ اشْكُرْ لِلّٰهِ ۗوَمَنْ يَّشْكُرْ فَاِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهٖۚ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ

Dan sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu, “Bersyukurlah kepada Allah! Dan barang siapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa tidak bersyukur (kufur), maka sesungguhnya Allah Mahakaya, Maha Terpuji.” (Luqman/31: 12)

Bagi orang-orang yang mensyukuri nikmat-Nya, maka Allah akan menambah lagi nikmat-Nya kepada mereka, sebagaimana dinyatakan ayat berikut:

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (Ibrahim/14: 7)

Ayat 47

Bila angin yang dikirim Allah begitu besar manfaatnya bagi manusia, maka begitu juga dengan para rasul yang telah dikirimkan Allah kepada mereka. Mereka tentu membawa manfaat yang lebih besar lagi bagi manusia, karena membawa bukti-bukti nyata dari Allah berupa wahyu-Nya yang berisi ajaran-ajaran.

Bila ajaran-ajaran itu dilaksanakan oleh manusia, akan memberikan manfaat yang luar biasa. Namun manusia banyak yang mengingkarinya, sehingga di dunia mereka ditimpa oleh akibat perbuatan jahat mereka sendiri, dan di akhirat Allah memasukkan mereka ke dalam neraka.

Sebaliknya terhadap mereka yang beriman, Allah telah mewajibkan diri-Nya untuk menolong dengan menyelamatkan mereka dari kejahatan dan dampak buruk kejahatan orang-orang kafir. Di akhirat Allah akan membalas iman dan perbuatan baik mereka dengan surga.

(Tafsir Kemenag)


Baca Setelahnya: Tafsir Surah Ar-Rum ayat 48-51


Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Penggunaan tinta merah pada frasa walyatalaththaf dalam mushaf kuno Kusamba, Bali (Sumber: Balai Litbang Agama Semarang)

Tinta Warna pada Mushaf Alquran (Bagian II)

0
Merujuk keterangan yang diberikan oleh Abu ‘Amr al-Dani (w. 444 H.), penggunaan tinta warna dalam penulisan mushaf Alquran awalnya merupakan buntut dari diterapkannya diakritik...