BerandaTafsir TahliliTafsir Surah At-Taubah Ayat 72-73

Tafsir Surah At-Taubah Ayat 72-73

Tafsir Surah At Taubah Ayat 72-73 mengulas tentang janji Allah kepada orang-orang mukmin yang mantap imannya, baik laki-laki ataupun perempuan, bahwa mereka akan mendapatkan surga kelak sebagai balasan atas ketaatan mereka.


Baca Sebelumnya : Tafsir Surah At Taubah Ayat 71


Sebaliknya, dalam Tafsir Surah At Taubah Ayat 72-73 juga diterangkan bahwa orang kafir dan munafik akan diserbu kaum Mukminin atas perintah Allah, yakni memerangi mereka dengan perlakuan yang keras, supaya mereka tidak lagi menyakiti hati Nabi dan kaum Muslimin. Berikut penjelasannya.

Ayat 72

Pada ayat ini Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin baik pria maupun wanita untuk mendapatkan surga sebagai balasan terhadap amalan baik mereka.

Surga itu ialah taman yang indah yang penuh dengan kenikmatan yang tak pernah dilihat oleh mata dan tak pernah didengar oleh telinga dan malahan tak pernah terlintas di hati, semua yang dilihat dan didengar asing dan baru sehingga sulit diumpamakan karena tak ada bandingannya di dunia.

Taman yang dinaungi pohon-pohon dimana mengalir sungai yang tidak menyerupai sungai-sungai di dunia ini baik warna maupun rasanya; orang-orang yang tinggal di dalamnya akan menetap selama-lamanya.

Sebagaimana sabda Nabi menerangkan tentang surga:

إِنَّ فِى الْجَنَّةِ مِائَةَ دَرَجَةٍ أَعَدَّهَا الله ُلِلْمُجَاهِدِيْنَ فِيْ سَبِيْلِهِ كُلُّ دَرَجَتَيْنِ مَا بَيْنَهُمَا كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَاْلأَرْضِ وَإِذَا سَأَلْتُمُ الله َفَاسْأَلُوْهُ الْفِرْدَوْسَ فَإِنَّهُ أَوْسَطُ الْجَنَّةِ وَأَعْلَى الْجَنَّةِ وَمِنْهُ تُفَجَّرُ أَنْهَارُ الْجَنَّةِ وَفَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمٰنِ (رواه البخاري ومسلم عن أبي هريرة)

Pada surga terdapat seratus tingkatan. Allah menyediakannya untuk orang-orang yang berjihad menegakkan agama Allah. Jarak satu tingkat dengan tingkat yang lainnya sebagaimana jarak antara langit dan bumi. Apabila kamu memohon kepada Allah, mintalah surga Firdaus, karena ini adalah surga yang terbaik dan tertinggi yang daripadanya terpancar sungai-sungai surga dan di atasnya Arasy Tuhan. (Riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).

Manusia terdiri dari jasad dan ruh. Surga dengan segenap isinya memberikan kenikmatan paling tinggi kepada jasmani, dan keridaan Allah memberikan kenikmatan yang paling tinggi kepada rohani manusia.

Kedua macam nikmat ini adalah karunia Tuhan yang dijanjikan-Nya kepada mukmin baik pria maupun wanita. Inilah karunia Allah yang merupakan kemenangan yang besar lagi tak ada taranya yang tak akan dapat dicapai kecuali oleh orang-orang beriman dan beramal saleh.


Baca Juga : Tafsir Surah Yasin ayat 58-59: Ucapan Salam Untuk Para Penghuni Surga


Ayat 73

Ayat ini mengandung perintah kepada Nabi Muhammad agar melakukan jihad terhadap orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan memperlakukan mereka itu dengan perlakuan yang keras.

Melakukan jihad kepada orang-orang kafir adalah dengan pedang, sedang melakukan jihad kepada orang-orang munafik ialah menyadarkan mereka sebaik-baiknya dengan mengemukakan hujjah-hujjah yang diperlukan.

Orang kafir seperti orang Yahudi menyakiti Nabi dengan cara yang menyakitkan perasaan; mereka mengucapkan kalimat salam kepada Nabi dengan mengubah kata “Assalamu’alaikum” dengan “Assamulaikum”, ucapan yang berarti “Juga kematian atas kamu” dan Nabi pun tentulah membalasnya dengan ucapan: “Wa’alaikum” yang berarti “Juga kematian atas kamu”.

Di samping itu mereka sering pula melanggar perjanjian. Terhadap orang-orang munafik Nabi selalu memperlakukan mereka dengan lemah-lembut sebagaimana halnya memperlakukan orang-orang mukmin.

Tetapi sebaliknya orang-orang munafik selalu menyakiti Nabi, misalnya dengan melancarkan tuduhan-tuduhan yang mengutarakan bahwa Nabi itu pilih kasih dalam membagi harta rampasan perang dan zakat.

Nabi mudah percaya kepada laporan tanpa diteliti dan sebagainya yang maksudnya mengejek Nabi.

Oleh karena itu, Allah memerintahkan agar Nabi Muhammad bertindak keras kepada mereka dengan maksud memberikan pelajaran kepada mereka dengan harapan agar mereka menjadi sadar.

Sikap keras yang Nabi jalankan itu suatu siasat yang diatur oleh Allah dan kenyataannya berhasil.Dengan perlakuan seperti itu banyak orang-orang yang kafir dan munafik bertobat dan kembali beriman.

Tetapi orang-orang yang masih belum sadar karena hanyut dan tenggelam dalam kemunafikan atau kekufuran, tempat mereka adalah neraka Jahanam untuk selama-lamanya, tempat paling buruk di akhirat.

 (Tafsir Kemenag)


Baca Setelahnya : Tafsir Surah At Taubah 74-75


Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU